MEDAN-Usulan untuk kenaikan tarif angkutan kota (angkot) akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan akan segera naik. Pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan tengah melengkapi berkas, sebagai bahan pertimbangan terhadap rencana kenaikan tarif itu.
“Ya, kita disuruh untuk melengkapi daftar harga sparepartn
dan bahan bakar, guna sebagai bahan pertimbangan atas usulan kenaikan tarif angkot itu. Kita pun akan segera melengkapinya, sehingga rencana kenaikan tarif itu bisa diputuskan dalam minggu ini,” ujar Ketua Organda Kota Medan Mont Gomery Munthe kepada Sumut Pos, Senin (24/6).
Munthe mengungkapkan, Forum Lalulintas Kota Medan sudah setuju dengan kenaikan tarif angkot itu. Menurut usulan, tarif akan naik sebesar Rp500 per estafet. Keputusan jumlah kenaikan tarif itu akan diputuskan dalam rapat selanjutnya. “Menurut informasi yang saya peroleh, rapat untuk memutuskan besarnya kenaikan tarif angkot itu akan digelar Rabu (26/6) atau Kamis (27/6). Jadi, kita yakin kalau dalam pekan ini, kenaikan tarif itu sudah diputuskan,” jelasnya.
Munthe menjelaskan, kenaikkan tarif angkot ini sudah sangat mendesak bagi Organda Medan, pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Rp6.500. “Setiap supir harus mengeluarkan biaya tambahan Rp60.000 setiap hari dengan harga kenaikan bensin itu. Kondisi ini tentu sangat merugikan bagi para supir. Kalau tetap dengan tarif sekarang, kita tidak sanggup. Karena itu, kita usulkan untuk penyesuaian,” harapnya.
Kasi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan Hendrik Ginting yang memimpin rapat di Kantor Dishub Medan, Senin (24/6) ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah meminta kepada Organda Kota Medan untuk melengkapi berkas pendukung seperti daftar harga sparepart. Daftar tersebut akan dikaji sebelum diputuskan. “Kita minta kepada Organda Kota Medan untuk melengkapi daftar kenaikan harga sparepart dan bahan-bahan lainnya. Itu akan kita kaji sebelum adanya keputusan soal kenaikan tarif ini,” ujarnya.
Ginting menambahkan, dengan kenaikan BBM ini, maka pasti akan berpengaruh terhadap harga sparepart kendaraan dan sebagainya. Daftar harga harga kenaikan bahan-bahan ini akan dibandingkan dengan harga sebelumnya, sehingga didapatkan satu penyesuaian. “Organda memang mengajukan kenaikan Rp500, tapi kita tentukan nantinya setelah melihat kenaikan harga suku cadang kendaraan. Dari situ, kita akan mengetahui berapa tarif angkot yang dinaikkan,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat di Balai Kota mengatakan, sebelum diputuskan berapa kenaikan tarif angkot tersebut, maka pihaknya akan terlebih dulu melakukan kajian. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan harga-harga suku cadang. “Intinya, kita akan mencari solusi terbaik. Jangan nanti kenaikan tarif ini justru akan membuat angkot ditinggalkan penumpangnya,” jelasnya.
Renward menambahkan, belum bisa memastikan kapan kenaikan tarif angkot ini diputuskan. Namun, dia mengatakan akan berusaha secepatnya. “‘Ita akan kembali melakukan rapat pada Rabu atau Kamis. Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya,” ujarnya. (dek)
Tarif Angkot Segera Naik
MEDAN-Usulan untuk kenaikan tarif angkutan kota (angkot) akibat kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan akan segera naik. Pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan tengah melengkapi berkas, sebagai bahan pertimbangan terhadap rencana kenaikan tarif itu.
“Ya, kita disuruh untuk melengkapi daftar harga sparepartn
dan bahan bakar, guna sebagai bahan pertimbangan atas usulan kenaikan tarif angkot itu. Kita pun akan segera melengkapinya, sehingga rencana kenaikan tarif itu bisa diputuskan dalam minggu ini,” ujar Ketua Organda Kota Medan Mont Gomery Munthe kepada Sumut Pos, Senin (24/6).
Munthe mengungkapkan, Forum Lalulintas Kota Medan sudah setuju dengan kenaikan tarif angkot itu. Menurut usulan, tarif akan naik sebesar Rp500 per estafet. Keputusan jumlah kenaikan tarif itu akan diputuskan dalam rapat selanjutnya. “Menurut informasi yang saya peroleh, rapat untuk memutuskan besarnya kenaikan tarif angkot itu akan digelar Rabu (26/6) atau Kamis (27/6). Jadi, kita yakin kalau dalam pekan ini, kenaikan tarif itu sudah diputuskan,” jelasnya.
Munthe menjelaskan, kenaikkan tarif angkot ini sudah sangat mendesak bagi Organda Medan, pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Rp6.500. “Setiap supir harus mengeluarkan biaya tambahan Rp60.000 setiap hari dengan harga kenaikan bensin itu. Kondisi ini tentu sangat merugikan bagi para supir. Kalau tetap dengan tarif sekarang, kita tidak sanggup. Karena itu, kita usulkan untuk penyesuaian,” harapnya.
Kasi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Medan Hendrik Ginting yang memimpin rapat di Kantor Dishub Medan, Senin (24/6) ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah meminta kepada Organda Kota Medan untuk melengkapi berkas pendukung seperti daftar harga sparepart. Daftar tersebut akan dikaji sebelum diputuskan. “Kita minta kepada Organda Kota Medan untuk melengkapi daftar kenaikan harga sparepart dan bahan-bahan lainnya. Itu akan kita kaji sebelum adanya keputusan soal kenaikan tarif ini,” ujarnya.
Ginting menambahkan, dengan kenaikan BBM ini, maka pasti akan berpengaruh terhadap harga sparepart kendaraan dan sebagainya. Daftar harga harga kenaikan bahan-bahan ini akan dibandingkan dengan harga sebelumnya, sehingga didapatkan satu penyesuaian. “Organda memang mengajukan kenaikan Rp500, tapi kita tentukan nantinya setelah melihat kenaikan harga suku cadang kendaraan. Dari situ, kita akan mengetahui berapa tarif angkot yang dinaikkan,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat di Balai Kota mengatakan, sebelum diputuskan berapa kenaikan tarif angkot tersebut, maka pihaknya akan terlebih dulu melakukan kajian. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan harga-harga suku cadang. “Intinya, kita akan mencari solusi terbaik. Jangan nanti kenaikan tarif ini justru akan membuat angkot ditinggalkan penumpangnya,” jelasnya.
Renward menambahkan, belum bisa memastikan kapan kenaikan tarif angkot ini diputuskan. Namun, dia mengatakan akan berusaha secepatnya. “‘Ita akan kembali melakukan rapat pada Rabu atau Kamis. Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya,” ujarnya. (dek)