24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Pelaku Curanmor Tewas Dibenam dalam Parit

MEDAN-Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, membuat masyarakat harus mengambil tindakan main hakim sendiri. Kali ini korbannya pria tanpa identitas (Mr X, Red) yang merupakan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor, Red). Ia tewas setelah dihakimi massa yang emosi melihat ulahnya mencuri sepeda motor di Jalan Rampe Raya VI, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, tepatnya di SMPN 21, Kamis (5/5), sekitar pukul 09.00 WIB.

Keterangan yang diperoleh dari lokasi menyebutkan pemilik sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam dengan nomor polisi BK 4127 OI yang hendak dicuri tersangka adalah Suhery (34), Warga Jalan Deli Tua, Dusun V Tebing Ganjang, Pancur Batu, merupakan mandor proyek. Nasib, Kepala tukang di proyek pembangunan Perumahan Johor Baru City mengaku, pelaku curanmor berjumlah dua orang. Keduanya mendatangi proyek dengan mengendarai becak bermotor. Di lokasi proyek, seorang pelaku menemui pengawas proyek agar diperkerjakan di proyek itu. Menurutnya, saat itu pelaku mengaku bernama Yasmin. “Karena tidak ada lowongan pekerjaan, pelaku kemudian berpamitan pulang,” ujar Nasib.

Menurut Nasib, teman pelaku kemudian meninggalkan lokasi dengan menumpang betor. Sedangkan Mr X yang mengaku bernama Yasmin, tidak ikut serta. Dia malah menuju sepeda motor seorang mandor bernama Suhairy yang sedang diparkir di lokasi proyek. Aksi Mr X itu diamati Suhairy yang saat itu sedang mengawasi para pekerja. Diapun terkejut melihat sepeda motornya dibawa oleh pelaku. “Pelaku dengan santainya membawa sepeda motor milik Suhery. Karena melihat sepeda motornya dibawa orang yang tak dikenalnya, dia langsung mengeceknya ke lokasi parkir,” ucap Nasib lagi.

Karena dilihatnya, sepeda motornya tidak ada, Hery langsung berteriak dengan keras mengatakan ada pencuri. Seluruh pekerja yang mendengar teriakan tersebut tanpa dikomando langsung melakukan pengejaran. Pelaku yang gugup malah ngebut. Para pekerja dan puluhan warga pun mengejarnya sambil berteriak maling.
Karena panik, pelaku kemudian malah masuk ke halaman SMPN 21 yang tak jauh dari lokasi. Para pekerja dan puluhan warga kemudian melakukan pengepungan. Pelaku tak bisa kabur dari halaman sekolah. “Suhery langsung menabraknya hingga keduanya terjatuh. Warga setempat pun berdatangan dan langsung memukuli pelaku,” cetusnya.

Pelaku sempat melakukan perlawanan hingga terjadi saling pukul. Warga yang emosi langsung mengeroyoknya dan diarak dari SMPN 21 menuju stasiun angkot 54. “Pelaku sempat melawan lagi, kemudian pelaku dibenamkan di dalam parit dan mati seketika. Kurasa matinya karena meminum air parit,” kata Nasib.

Dengan kondisi kepala dan mulutnya sudah mengeluarkan darah, pelaku dibawa ke rumah sakit umum H Adam Malik sekitar pukul 12.00 WIB. “Dari kantong pelaku terdapat kunci T dan uang sebanyak Rp1.000. Kalau dibilang, pelaku nekat melakukan pencurian karena nggak ada uang, “ bebernya.

Warga sekitar yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, kalau aksi main hakim sendiri tersebut dikarenakan maraknya aksi pencurian di wilayah mereka. Sedangkan pihak kepolisian lamban untuk mengungkap pelaku curanmor. “Karena kesal terhadap pelaku yang mencoba melawan dan polisi lamban mengungkap kasus curanmor yang marak, makanya kami lakukan aksi main hakim sendiri,” kata pria paruh baya tersebut.

Kanit Reskrim Pancur Batu, AKP Faidir Chaniago mengatakan, masyarakat diharapkan jangan melakukan main hakim sendiri. Bila ada menemukan aksi kriminal untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian terdekat untuk diantisipasi. “Kalau untuk lokasi pencurian di wilayah hukum Polsek Pancur Batu, sedangkan aksi main hakim sendiri oleh Warga di wilayah hukum Polsek Delitua. Jadi kita masih melakukan lidik untuk pengembangan kasus tersebut, “ beber Faidir.

Sedangkan Kanit Reskrim Delitua, AKP Simion Sembiring yang dikonfirmasi mengatakan, wilayah tersebut dikarenakan perbatasan antara Pancur Batu dan Delitua. Simon kembali menuturkan kalau aksi tersebut merupakan Wilayah hukum Polsek Pancur Batu. “Wilayah Pancur Batu itu, coba cek saja ke sana,” pinta Simion. (adl)

MEDAN-Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, membuat masyarakat harus mengambil tindakan main hakim sendiri. Kali ini korbannya pria tanpa identitas (Mr X, Red) yang merupakan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor, Red). Ia tewas setelah dihakimi massa yang emosi melihat ulahnya mencuri sepeda motor di Jalan Rampe Raya VI, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, tepatnya di SMPN 21, Kamis (5/5), sekitar pukul 09.00 WIB.

Keterangan yang diperoleh dari lokasi menyebutkan pemilik sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna hitam dengan nomor polisi BK 4127 OI yang hendak dicuri tersangka adalah Suhery (34), Warga Jalan Deli Tua, Dusun V Tebing Ganjang, Pancur Batu, merupakan mandor proyek. Nasib, Kepala tukang di proyek pembangunan Perumahan Johor Baru City mengaku, pelaku curanmor berjumlah dua orang. Keduanya mendatangi proyek dengan mengendarai becak bermotor. Di lokasi proyek, seorang pelaku menemui pengawas proyek agar diperkerjakan di proyek itu. Menurutnya, saat itu pelaku mengaku bernama Yasmin. “Karena tidak ada lowongan pekerjaan, pelaku kemudian berpamitan pulang,” ujar Nasib.

Menurut Nasib, teman pelaku kemudian meninggalkan lokasi dengan menumpang betor. Sedangkan Mr X yang mengaku bernama Yasmin, tidak ikut serta. Dia malah menuju sepeda motor seorang mandor bernama Suhairy yang sedang diparkir di lokasi proyek. Aksi Mr X itu diamati Suhairy yang saat itu sedang mengawasi para pekerja. Diapun terkejut melihat sepeda motornya dibawa oleh pelaku. “Pelaku dengan santainya membawa sepeda motor milik Suhery. Karena melihat sepeda motornya dibawa orang yang tak dikenalnya, dia langsung mengeceknya ke lokasi parkir,” ucap Nasib lagi.

Karena dilihatnya, sepeda motornya tidak ada, Hery langsung berteriak dengan keras mengatakan ada pencuri. Seluruh pekerja yang mendengar teriakan tersebut tanpa dikomando langsung melakukan pengejaran. Pelaku yang gugup malah ngebut. Para pekerja dan puluhan warga pun mengejarnya sambil berteriak maling.
Karena panik, pelaku kemudian malah masuk ke halaman SMPN 21 yang tak jauh dari lokasi. Para pekerja dan puluhan warga kemudian melakukan pengepungan. Pelaku tak bisa kabur dari halaman sekolah. “Suhery langsung menabraknya hingga keduanya terjatuh. Warga setempat pun berdatangan dan langsung memukuli pelaku,” cetusnya.

Pelaku sempat melakukan perlawanan hingga terjadi saling pukul. Warga yang emosi langsung mengeroyoknya dan diarak dari SMPN 21 menuju stasiun angkot 54. “Pelaku sempat melawan lagi, kemudian pelaku dibenamkan di dalam parit dan mati seketika. Kurasa matinya karena meminum air parit,” kata Nasib.

Dengan kondisi kepala dan mulutnya sudah mengeluarkan darah, pelaku dibawa ke rumah sakit umum H Adam Malik sekitar pukul 12.00 WIB. “Dari kantong pelaku terdapat kunci T dan uang sebanyak Rp1.000. Kalau dibilang, pelaku nekat melakukan pencurian karena nggak ada uang, “ bebernya.

Warga sekitar yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, kalau aksi main hakim sendiri tersebut dikarenakan maraknya aksi pencurian di wilayah mereka. Sedangkan pihak kepolisian lamban untuk mengungkap pelaku curanmor. “Karena kesal terhadap pelaku yang mencoba melawan dan polisi lamban mengungkap kasus curanmor yang marak, makanya kami lakukan aksi main hakim sendiri,” kata pria paruh baya tersebut.

Kanit Reskrim Pancur Batu, AKP Faidir Chaniago mengatakan, masyarakat diharapkan jangan melakukan main hakim sendiri. Bila ada menemukan aksi kriminal untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian terdekat untuk diantisipasi. “Kalau untuk lokasi pencurian di wilayah hukum Polsek Pancur Batu, sedangkan aksi main hakim sendiri oleh Warga di wilayah hukum Polsek Delitua. Jadi kita masih melakukan lidik untuk pengembangan kasus tersebut, “ beber Faidir.

Sedangkan Kanit Reskrim Delitua, AKP Simion Sembiring yang dikonfirmasi mengatakan, wilayah tersebut dikarenakan perbatasan antara Pancur Batu dan Delitua. Simon kembali menuturkan kalau aksi tersebut merupakan Wilayah hukum Polsek Pancur Batu. “Wilayah Pancur Batu itu, coba cek saja ke sana,” pinta Simion. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/