JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupaya bisa menghitung suara hasil pemilu dengan cepat. Salah satunya memberikan batas waktu penyerahan formulir C-1 atau rekapitulasi penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) ke KPU kabupaten/kota.
“Kami rencanakan (formulir) C-1 yang asli langsung dibawa ke KPU kabupetan/kota. Proyeksinya, 2 x 24 jam sudah sampai,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik setelah memberikan materi dalam diklat caleg PDIP di Wisma Serbaguna, Senayan, kemarin (2/7).
Namun, dia mengatakan bahwa hal itu masih dibahas secara mendalam. Apalagi mempertimbangkan TPS-TPS di daerah terpencil atau pedalaman. “Maka, nanti kami sesuaikan,” kata Husni.
Sementara itu, publikasi hasil penghitungan suara, kata Husni, akan dimulai satu jam setelah penghitungan suara selesai. Dia mengharapkan data tersebut segera masuk ke KPU. “Itu mungkin dilakukan dari TPS terdekat dengan KPU kabupaten/kota dan bisa online,” ujarnya. Untuk keperluan tersebut, KPU akan menyiapkan peranti pendukung. Salah satunya adalah penambahan kapasitas bandwith.
Pada bagian lain, KPU kemarin menandatangani nota kesepahaman dengan Instituto Federal de Electoral (IFE) atau KPU Meksiko terkait dengan sistem penghitungan cepat untuk pemilu. Komisioner KPU Hadar Navis Gumay menyatakan, kerja sama tersebut dilakukan KPU untuk mempelajari sistem hitung cepat yang sukses diadakan di salah satu negara Amerika Latin itu. “Kami akan belajar dan berbagi pengalaman dalam hal quick count yang efektif dan efisien. Dipilihnya IFE Meksiko karena dianggap paling berhasil,” ujar Hadar di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin.
Penandatanganan nota kesepahaman itu juga dilakukan KPU Meksiko. Hadir Manager Political and Communication Analysis Data IFE Karina Sanchez. Karina menyatakan, upaya hitung cepat yang dilakukan KPU Meksiko bukan merupakan kerja sendiri, melainkan kerja sama dengan sejumlah lembaga terkait. “Yang melakukan itu adalah pihak di luar kami. Ada para ahli dan akademisi yang independen sehingga masyarakat yakin dengan akurasinya,” ujar Karina dalam sambutannya.
Kerja sama KPU dengan KPU Meksiko berlangsung di sela-sela pelatihan rekapitulasi dan publikasi hasil pemilu. Sejumlah KPU asing, antara lain, dari KPU Thailand dan Korea Selatan juga hadir. Pertemuan itu adalah forum tukar pengalaman dan berbagi informasi terkait tantangan pemilu di berbagai negara. (fal/bay/jpnn)
Jadwal Rekapitulasi Suara Dipercepat
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupaya bisa menghitung suara hasil pemilu dengan cepat. Salah satunya memberikan batas waktu penyerahan formulir C-1 atau rekapitulasi penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) ke KPU kabupaten/kota.
“Kami rencanakan (formulir) C-1 yang asli langsung dibawa ke KPU kabupetan/kota. Proyeksinya, 2 x 24 jam sudah sampai,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik setelah memberikan materi dalam diklat caleg PDIP di Wisma Serbaguna, Senayan, kemarin (2/7).
Namun, dia mengatakan bahwa hal itu masih dibahas secara mendalam. Apalagi mempertimbangkan TPS-TPS di daerah terpencil atau pedalaman. “Maka, nanti kami sesuaikan,” kata Husni.
Sementara itu, publikasi hasil penghitungan suara, kata Husni, akan dimulai satu jam setelah penghitungan suara selesai. Dia mengharapkan data tersebut segera masuk ke KPU. “Itu mungkin dilakukan dari TPS terdekat dengan KPU kabupaten/kota dan bisa online,” ujarnya. Untuk keperluan tersebut, KPU akan menyiapkan peranti pendukung. Salah satunya adalah penambahan kapasitas bandwith.
Pada bagian lain, KPU kemarin menandatangani nota kesepahaman dengan Instituto Federal de Electoral (IFE) atau KPU Meksiko terkait dengan sistem penghitungan cepat untuk pemilu. Komisioner KPU Hadar Navis Gumay menyatakan, kerja sama tersebut dilakukan KPU untuk mempelajari sistem hitung cepat yang sukses diadakan di salah satu negara Amerika Latin itu. “Kami akan belajar dan berbagi pengalaman dalam hal quick count yang efektif dan efisien. Dipilihnya IFE Meksiko karena dianggap paling berhasil,” ujar Hadar di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin.
Penandatanganan nota kesepahaman itu juga dilakukan KPU Meksiko. Hadir Manager Political and Communication Analysis Data IFE Karina Sanchez. Karina menyatakan, upaya hitung cepat yang dilakukan KPU Meksiko bukan merupakan kerja sendiri, melainkan kerja sama dengan sejumlah lembaga terkait. “Yang melakukan itu adalah pihak di luar kami. Ada para ahli dan akademisi yang independen sehingga masyarakat yakin dengan akurasinya,” ujar Karina dalam sambutannya.
Kerja sama KPU dengan KPU Meksiko berlangsung di sela-sela pelatihan rekapitulasi dan publikasi hasil pemilu. Sejumlah KPU asing, antara lain, dari KPU Thailand dan Korea Selatan juga hadir. Pertemuan itu adalah forum tukar pengalaman dan berbagi informasi terkait tantangan pemilu di berbagai negara. (fal/bay/jpnn)