29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Marhaban Ya Ramadan

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS.Al-Baqarah:183)

Segala puji  bagi Allah yang menjadikan Ramadan sebagai penghulu bulan-bulan dan melipatgandakan pahala kebaikan di dalamnya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad  Saw  yang  telah diturunkan  Al-Qur’an  kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasehat dan penyembuh bagi  manusia.

Sungguh berbahagilah kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan, bulan Al Qur’an, bulan ampunan,  bulan kasih sayang, bulan do’a, bulan taubat, bulan kesabaran dan bulan pembebasan dari api neraka. Oleh karenanya Rasulullah selalu berdo’a: “ Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan”.

Ramadan adalah bulan dimana orang-orang sholeh dan para generasi salaf selalu berdo’a kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadan enam bulan sebelum kedatangannya, Mualla bin Al-Fadhil berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan berdo’a kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadan, dan berdo’a enam bulan selanjutnya agar amalan mereka di bulan Ramadan diterima.” Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh berdo’a  agar disampaikan ke bulan Ramadan? Sebab mereka menyadari betul akan sabda Rasulullah Saw sebagai berikut: “ Ketika datang malam pertama bulan Ramadan seluruh setan dibelengu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu surge dibuka hingga tidak ada satu pintu pun yang tertutup.lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: “Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah yang dapat menyelamatkan dari api neraka”. (HR.Tirmidzi) Hendaklah kita juga harus bisa mencontoh para salaf dengan selalu berdo’a kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadan yang dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan.

Ramadan adalah ibarat tamu istimewa, maka sudah selayaknya kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatangannya dengan penuh suka cita serta memuliakannya. Sebagai contoh, seandainya rumah kita kedatangan seorang Presiden atau petinggi  Negara pasti kita akan direpotkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Ramadan lebih dari sekedar Presiden atau petinggi Negara lainnya. Ramadan adalah kesempatan  untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paripurna agar kita sukses meraih gelar takwa dan mendapatkan janji Allah yaitu ampunan dan bebas dari api neraka.

Lalu apa yang harus kita siapkan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan?

1. Tanamkan niat yang kuat.

Menanamkan tekad yang disertai niat yang ikhlas untuk konsisten beramal di bulan ramadan ini sangat perlu. Sebab kita masih melihat tidak sedikit kaum muslimin dalam menyambut bulan ramadan lebih pada kebutuhan yang bersifat konsumtif belaka. Mereka malah berbondong-bondong pergi ke pasar dan supermarket untuk persiapan berpuasa. Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya. Rasulullah memberi jaminan ampunan dosa bagi siapa saja yang mempersiapkan dirinya dengan keimanan. “Barangsiapa yang puasa Ramadan karena iman dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu”.

2. Bertauabat dengan sungguh-sungguh.

Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian duniawi yang membuatnya lupa kepada Allah, terbius godaan setan, dan terjerumus dalam berbagai maksiat. Maka, Ramadan datang sebagai sarana untuk menyadarkan kita karena setiap manusia pasti pernah berdosa. Sabda Rasul: “ Kullu Bani Aadam Khathaa’un Wa Khairu Khthoiha Ath-Thawabun”.( setiap manusia pasti berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat). Ramadan adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya akan dilipatgandakan segala kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Ramadan ini lebih ditubtut lagi; karena Ramadan adalah bulan mulia waktu dimana rahmat Allah turun ke bumi. Segeralah bertaubat, karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat.

3. Mempersiapkan jasmani dan rohani.

Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu akan memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit. Hal ini membutuhkan kondisi yang prima sehingga kita dapat memanfaatkan Ramadan dengan optimal. Dengan melakukan puasa sunnah sebelum Ramadan adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan menghadapi ramadan. Inilah yang selalu dicontohkan rasulullah kepada umatnya dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban, sebagaimana diriwayatkan Aisyah Ra: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw berpuasa selama sebulan penuh kecuali bulan Ramadan dan tidak melihat beliau puasa sunnah lebih banyak dari bulan Sya’ban”. (Mutafaq ‘Alaih)
Demikianlah diantara hal-hal yang perlu kita persiapkan dalam menyambut kedatangan bulan yang agung, bulan yang istimewa dan bulan yang penuh dengan ampunan. Marhaban Ya Ramadan… Selamat Menunaikan Ibadah Ramadan 1434 H. (*)
Ke Kota Medan naik delman
Kita sambut Ramadan dengan penuh keimanan.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS.Al-Baqarah:183)

Segala puji  bagi Allah yang menjadikan Ramadan sebagai penghulu bulan-bulan dan melipatgandakan pahala kebaikan di dalamnya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad  Saw  yang  telah diturunkan  Al-Qur’an  kepadanya sebagai petunjuk, rahmat, nasehat dan penyembuh bagi  manusia.

Sungguh berbahagilah kaum muslimin dengan kedatangan bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan, bulan Al Qur’an, bulan ampunan,  bulan kasih sayang, bulan do’a, bulan taubat, bulan kesabaran dan bulan pembebasan dari api neraka. Oleh karenanya Rasulullah selalu berdo’a: “ Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan”.

Ramadan adalah bulan dimana orang-orang sholeh dan para generasi salaf selalu berdo’a kepada Allah agar mereka disampaikan ke bulan Ramadan enam bulan sebelum kedatangannya, Mualla bin Al-Fadhil berkata: “Mereka (salaf) selama enam bulan berdo’a kepada Allah supaya disampaikan ke bulan Ramadan, dan berdo’a enam bulan selanjutnya agar amalan mereka di bulan Ramadan diterima.” Kenapa mereka begitu bersungguh-sungguh berdo’a  agar disampaikan ke bulan Ramadan? Sebab mereka menyadari betul akan sabda Rasulullah Saw sebagai berikut: “ Ketika datang malam pertama bulan Ramadan seluruh setan dibelengu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu surge dibuka hingga tidak ada satu pintu pun yang tertutup.lalu tiap malam datang seorang yang menyeru: “Wahai orang yang mencari kebaikan kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkirlah. Hanya Allah yang dapat menyelamatkan dari api neraka”. (HR.Tirmidzi) Hendaklah kita juga harus bisa mencontoh para salaf dengan selalu berdo’a kepada Allah agar disampaikan ke bulan Ramadan yang dengan berbagai macam keberkahan dan keutamaan.

Ramadan adalah ibarat tamu istimewa, maka sudah selayaknya kita sebagai tuan rumah untuk menyambut kedatangannya dengan penuh suka cita serta memuliakannya. Sebagai contoh, seandainya rumah kita kedatangan seorang Presiden atau petinggi  Negara pasti kita akan direpotkan dengan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Ramadan lebih dari sekedar Presiden atau petinggi Negara lainnya. Ramadan adalah kesempatan  untuk menyiapkan masa depan kita di dunia dan akhirat; oleh karenanya kita mesti mempersiapkan kehadirannya dengan persiapan yang paripurna agar kita sukses meraih gelar takwa dan mendapatkan janji Allah yaitu ampunan dan bebas dari api neraka.

Lalu apa yang harus kita siapkan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan?

1. Tanamkan niat yang kuat.

Menanamkan tekad yang disertai niat yang ikhlas untuk konsisten beramal di bulan ramadan ini sangat perlu. Sebab kita masih melihat tidak sedikit kaum muslimin dalam menyambut bulan ramadan lebih pada kebutuhan yang bersifat konsumtif belaka. Mereka malah berbondong-bondong pergi ke pasar dan supermarket untuk persiapan berpuasa. Tancapkanlah niat untuk menjadikan Ramadan kali ini dan selanjutnya sebagai musim untuk menghasilkan berbagai macam kebaikan dan memetik pahala sebanyak-banyaknya. Rasulullah memberi jaminan ampunan dosa bagi siapa saja yang mempersiapkan dirinya dengan keimanan. “Barangsiapa yang puasa Ramadan karena iman dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu”.

2. Bertauabat dengan sungguh-sungguh.

Ketika seorang hamba tenggelam dalam kelalaian duniawi yang membuatnya lupa kepada Allah, terbius godaan setan, dan terjerumus dalam berbagai maksiat. Maka, Ramadan datang sebagai sarana untuk menyadarkan kita karena setiap manusia pasti pernah berdosa. Sabda Rasul: “ Kullu Bani Aadam Khathaa’un Wa Khairu Khthoiha Ath-Thawabun”.( setiap manusia pasti berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat). Ramadan adalah bulan yang sangat layak untuk memperbarui taubat; karena di dalamnya akan dilipatgandakan segala kebaikan, dihapus dan diampuni dosa, dan diangkat derajat. Jika seorang hamba dituntut untuk bertaubat setiap waktu, maka taubat pada bulan Ramadan ini lebih ditubtut lagi; karena Ramadan adalah bulan mulia waktu dimana rahmat Allah turun ke bumi. Segeralah bertaubat, karena tak satu pun dari kita yang bersih dari dosa dan bebas dari maksiat.

3. Mempersiapkan jasmani dan rohani.

Menahan diri untuk tidak makan dan minum seharian penuh selama sebulan tentu akan memerlukan kekuatan fisik yang tidak sedikit. Hal ini membutuhkan kondisi yang prima sehingga kita dapat memanfaatkan Ramadan dengan optimal. Dengan melakukan puasa sunnah sebelum Ramadan adalah salah satu cara melatih diri untuk mempersiapkan dan membiasakan menghadapi ramadan. Inilah yang selalu dicontohkan rasulullah kepada umatnya dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban, sebagaimana diriwayatkan Aisyah Ra: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw berpuasa selama sebulan penuh kecuali bulan Ramadan dan tidak melihat beliau puasa sunnah lebih banyak dari bulan Sya’ban”. (Mutafaq ‘Alaih)
Demikianlah diantara hal-hal yang perlu kita persiapkan dalam menyambut kedatangan bulan yang agung, bulan yang istimewa dan bulan yang penuh dengan ampunan. Marhaban Ya Ramadan… Selamat Menunaikan Ibadah Ramadan 1434 H. (*)
Ke Kota Medan naik delman
Kita sambut Ramadan dengan penuh keimanan.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/