28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mengenal Islam Melalui Syahadat ( 2 )

Oleh: Ahmad Ilyas, S.Ag

” Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tingal.”(QS.Muhammad:19)
Para pembaca yang budiman, telah kita jelaskan pada edisi Jumat yang lalu sebab-sebab mengapa syahadatain begitu penting untuk kita kaji (dimana alasan yang pertama adalah karena syahadatain merupakan gerbang pertama yang harus dilalui seseorang yang akan masuk Islam. Dan alasan kedua adalah karena kholaso Ta’lim Islam yakni guna memberikan pemahaman seorang muslim terhadap Islam . Edisi kali ini adalah merupakan kelanjutan dari pembahasan kita.

3. Al-asaasu Al Inqilab ( Dasar-Dasar Perubahan )

Syahadatain mampu mengubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan ini meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, secara individu ataupun masyarakat. Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadat tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak.

Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan ahli ibadah, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah. Syahadatain dapat mengubah masyarakat dahulu, maka syahadatain pun dapat mengubah umat sekarang agar menjadi baik. Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.Firman Allah Swt:

“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 122)

Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus’ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah Rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan yang glamour di kota Makkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da’i, duta Rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada pada perang Uhud. Ayat inilah yang dibaca Rasulullah saat Mus’ab bin Umair gugur sebagai syahid.

4. Haqiqatu Da’wah Rasul (Hakekat Dakwah Para Rasul)

Setiap Rasul semenjak Nabi Adam as. hingga Nabi besar Muhammad saw membawa misi dakwahnya adalah syahadat. Apa yang diwahyukan kepada Rasulullah sama dengan apa yang diwahyukan kepada Nabi-Nabi sebelumnya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami berikan Zabur kepada Daud.” (Q.S. An Nisa’ :163)

Mereka semua mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah semata dan hanya menyembah kepada-Nya. Seperti yang diserukan Nuh as kepada kaumnya. Banyak ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw. Di antaranya seseorang akan dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari neraka seperti sabda Rasulullah saw:”Ubadah bin Shamit meriwayatkan dari Nabi saw beliau bersabda, “Barang siapa mengatakan tiada Ilah selain Allah tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bahwa Isa adalah hamba dan utusan-Nya, kalimat-Nya yang dicampakkan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan bahwa surga adalah haq serta neraka itu haq. Allah akan memasukkannya ke surga, apapun amal perbuatannya.” ( H.R. Bukhari) Demikian diantara sebab-sebab pentingnya kita mengkaji lebih dalam lagi tentang syahadat dan semoga dapat memberikan sebuah pencerahan baru terhadap keimanan kita. (*)

Oleh: Ahmad Ilyas, S.Ag

” Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tingal.”(QS.Muhammad:19)
Para pembaca yang budiman, telah kita jelaskan pada edisi Jumat yang lalu sebab-sebab mengapa syahadatain begitu penting untuk kita kaji (dimana alasan yang pertama adalah karena syahadatain merupakan gerbang pertama yang harus dilalui seseorang yang akan masuk Islam. Dan alasan kedua adalah karena kholaso Ta’lim Islam yakni guna memberikan pemahaman seorang muslim terhadap Islam . Edisi kali ini adalah merupakan kelanjutan dari pembahasan kita.

3. Al-asaasu Al Inqilab ( Dasar-Dasar Perubahan )

Syahadatain mampu mengubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan ini meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, secara individu ataupun masyarakat. Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadat tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak.

Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan ahli ibadah, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah. Syahadatain dapat mengubah masyarakat dahulu, maka syahadatain pun dapat mengubah umat sekarang agar menjadi baik. Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.Firman Allah Swt:

“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 122)

Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus’ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah Rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan yang glamour di kota Makkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da’i, duta Rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada pada perang Uhud. Ayat inilah yang dibaca Rasulullah saat Mus’ab bin Umair gugur sebagai syahid.

4. Haqiqatu Da’wah Rasul (Hakekat Dakwah Para Rasul)

Setiap Rasul semenjak Nabi Adam as. hingga Nabi besar Muhammad saw membawa misi dakwahnya adalah syahadat. Apa yang diwahyukan kepada Rasulullah sama dengan apa yang diwahyukan kepada Nabi-Nabi sebelumnya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami berikan Zabur kepada Daud.” (Q.S. An Nisa’ :163)

Mereka semua mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah semata dan hanya menyembah kepada-Nya. Seperti yang diserukan Nuh as kepada kaumnya. Banyak ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw. Di antaranya seseorang akan dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari neraka seperti sabda Rasulullah saw:”Ubadah bin Shamit meriwayatkan dari Nabi saw beliau bersabda, “Barang siapa mengatakan tiada Ilah selain Allah tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bahwa Isa adalah hamba dan utusan-Nya, kalimat-Nya yang dicampakkan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan bahwa surga adalah haq serta neraka itu haq. Allah akan memasukkannya ke surga, apapun amal perbuatannya.” ( H.R. Bukhari) Demikian diantara sebab-sebab pentingnya kita mengkaji lebih dalam lagi tentang syahadat dan semoga dapat memberikan sebuah pencerahan baru terhadap keimanan kita. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/