MEDAN-Hingga saat ini, klaim Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS) oleh dinas kesehatan kota Medan dan klaim Jaminan Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Jamkesda-Provsu) kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi belum juga dibayar. Untuk jumlah klaim khusus JPKMS berjumlah sekitar Rp5 miliar.
Padahal biaya klaim itu sangat dibutuhkan untuk diberikan kepada karyawan untuk biaya lebaran.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RSUD dr Pirngadi, Amran Lubis, Kamis (25/7).
“Kami harapkan bisa cepat dilunasi, karena biaya klaim itu sangat bermanfaat sekali untuk seluruh karyawan. Apalagi ini sudah dekat lebaran, sehingga uangnya dapat digunakan untuk biaya lebaran mereka. Mana tahu ada yang ingin pulang kampung, karena ini liburan panjang juga,” ujarnya.
Lanjutnya, penunggakan pembayaran klaim JPKMS ini sangat menjadi sebuah masalah bagi pihaknya. “Yah jelas kita terganggu, kitakan harus terus berjalan. Apalagi karena hal ini, kita harus berhutang lebih panjang dengan perusahaan obat. Tapi itu pun saya sudah minta pengertian pihak perusahaan obat untuk memberikan waktu tenggang pembayaran. Saya langsung menghubungi ke pusat, yah kita harapkan melalui CSR mereka mau membantu. Karena tahu sendiri, pasien di RS inikan kebanyakan orang tidak mampu,” katanya.
Untuk biaya atau gaji karyawan, tambahnya masih bisa ditanggulangi dari Askes dan Jemkesmas. “Selama ini, syukurnya masih bisa ditanggulangi oleh Jamkesmas dan Askes. Namun, meskipun begitu, kami berharap kepada dua institusi yakni Dinkes Medan dan Dinkes Provsu bisa cepat melunasinya,” katanya. Tambahnya, pihaknya juga sudah mengirimkan data klaim pasien kepada pihak dinkes Medan dan Sumut. “Kami sudah mengirimkan data klaim selama 3 bulan kepada dinkes Medan dan Sumut,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan kota Medan, Usma Polita mengakui klaim ke RS Pirngadi sebesar Rp 5 miliar. Ia juga mengatakan belum adanya verifikasi untuk 5 provider menjadi satu masalah belum dibayarnya Klaim JPKMS, khusunya kepada RS Pirngadi. “Klaim JPKMS 2013 belum diverifikasi. Kondisi ini lantaran RS sering terlambat dalam mengirimkan data klaim pasien,” katanya beberapa hari lalu.(put)
