Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia mempunyai visi menjadi universitas yang kompeten dan unggul di Sumut dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, seni budaya dan menghasilkan lulusan berkualitas, profesional, berwawasan Nasional dan Internasional 2020.
VISI USM Indonesia ini sejalan dengan kebijakan pemerintah terutama dalammenghadapi tantangan pembangunan Nasional di bidang pendidikan dan kesehatan baik mengacu pada indikator yang disebutkan di dalam Renstra 2010-2014 dan MDG’s 2015.
Demikian juga target pembangunan jangka panjang dan tujuan pembangunan pasca MDG’s yang baru dirumuskan oleh pemimpin dunia yang dipimpin Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang disebut The New Global Partnership.
Hal ini dikatakan Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes saat wisuda di Gedung Selecta Jalan Listrik Medan, Selasa (30/7). Wisuda perdana USM Indonesia ini dihadiri Plt Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Koordinator Kopertis Sumut/NAD Prof H Dian Armanto MPd MA MSc PhD, Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH MM.
Hadir juga Ketua Yayasan Sari Mutiara Drs W Purba, Ketua Aptisi Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung SE MM, pengurus asosiasi profesi IBI, PPNI, Patelki Sumut dan Kota Medan, orangtua wisudawan dan undangan lain.
Rektor USM Indonesia menerangkan, target pencapaian MDG’s 2015 di tingkat Nasional masih ada beberapa bidang belum tercapai antara lain lima indikator pembangunan kesehatan yang tergolong ‘rapor merah’ yakni penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), penurunan Total Fertility Rate, peningkatan persentase penduduk dengan akses air minum yang berkualitas dan penurunan Annual Parasite Index (API) untuk malaria.
Indikator pembangunan yang tergolong dalam ‘rapor kuning’ adalah meningkatkan Usia Harapan Hidup (UHH), peningkatan cakupan persalinan yang ditolong nakes terlatih, peningkatan persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang memiliki pengetahuan tentang HIV-AIDS dan peningkatan persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan.
Untuk itu, lanjutnya, penyelenggaraan pendidikan USM Indonesia secara bertahap terus mempersiapkan diri dengan melakukan pembenahan dalam berbagai bidang seperti tata kelola modern, praktis, efisien, efektif dan akuntabel dalam bidang akademik, kemahasiswaan, penelitian, pengabdian masyarakat dan berbagai bidang lain. “Saat ini tidak kurang 180 dosen dan tenaga kependidikan tetap yang mempunyai jenjang pendidikan S2 dan tujuh orang telah memiliki jenjang S3 dan lima orang sedang mengikuti pendidikan S3 di USU, Unimed dan Jaya Baya Jakarta,” katanya.
Berkaitan dengan penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013-2014, lanjut Ivan, calon mahasiswa terus menerus mencari informasi baik lewat media massa, website, telepon dan datang ke pusat informasi USM Indonesia di Jalan Kapten Muslim 76 Medan.
Rektor USM Indonesia mengatakan wisuda ini merupakan wisuda pertama bagi USM Indonesia. “Pada 10 Januari 2013, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mempercayakan penyelenggaraan USM Indonesia,” katanya.
USM Indonesia, jelas Ivan, gabungan dari STIKes Mutiara Indonesia, Akademi Analis Kesehatan Sari Mutiara, Akademi Analisa Farmasi & Makanan Sari Mutiara ditambah sembilan prodi. “USM Indonesia mempunyai 8 Fakultas dan 18 prodi yakni S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat, S1 Ilmu Keperawatan, Program Pendidikan Ners (Profesi), S1 Kimia, S1 Farmasi, S1 Psikologi, S1 Hukum, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Sistem Informasi, S1 Ilmu Komunikasi, S1 Ilmu Perpustakaan, D3 Kebidanan, D3 Keperawatan, D3 Analis Kesehatan, D3 Analisa Farmasi & Makanan dan D3 Teknik Elektro Medik,” tuturnya.
Untuk menjaga kualitas USM Indonesia, pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014 diadakan seleksi. Hal ini terkait ketersediaan dosen, sarana dan prasarana, laboratorium, dan berbagai fasilitas lain. “Dalam rencana menengah dan panjang USM Indonesia akan mempersiapkan kampus lebih luas, representatif dan modern sehingga mampu menampung mahasiswa yang lebih besar,” katanya.
USM Indonesia, lanjut dia, juga telah bekerja sama dengan asosiasi profesi di Sumut yang telah terjalin dengan sangat harmonis antara lain dengan Aptisi, IBI, PPNI, IAKMI, Perbarindo, Apindo, PUM dan beberapa asosiasi profesi lain.
Khusus pada wisudawan, Rektor berpesan mematuhi orangtua dan berusaha terus menggembirakan mereka sehingga menjadi kebanggaan keluarga karena prestasi dan dedikasi. “Perkuat kemampuan bahasa asing dan pertajam kemampuan menggunakan IT terutama terkait dalam bidang profesi yang digeluti,” ungkapnya.
Ia berharap alumni dapat ingat dan cintai almamater. “Jadilah mutiara untuk memperindah bangsa dan negeri terutama mutiara dalam bidang profesi manapun. Hindari korupsi, kolusi dan sejenisnya yang akan merusak dan menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa sebagaimana komitmen kita untuk selalu berperang dengan korupsi. Peduli terhadap sesama, terhadap alam serta lingkungan yang membutuhkan perhatian dan pertolongan. Ingat jiwa sosial adalah menjadi bagian dari budaya dalam keluarga besar Sari Mutiara,” katanya.
Dalam wisuda ini Plt Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Koordinator Kopertis Sumut/NAD Prof H Dian Armanto MPd MA MSc PhD, Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH MM dan Ketua Aptisi Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung SE MM memberikan dukungan terhadap pengembangan pendidikan USM indonesia.
Plt Wali Kota Medan berharap wisudawan USM Indonesia bisa menempatkan orang di mana saja dan menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Proses yang sulit dan bermutu akan melahirkan bibit yang berkualitas. Lulusan USM dapat mengubah keadaan (dari yang tidak baik menjadi baik), menjadi lulusan yang kuat dan kokoh di mana pun dia bekerja. Sedangkan koordinator Kopertis berharap USM Indonesia dapat menumbuhkan tradisi budaya akademik dan karakter melalui jurnal, penelitian, memiliki SDM yang kuat, pengelolaan dengan akuntabilitas publik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi yang terbaik dan sukses antara lain berkata baik, banyak memberi, mengabdi pada orangtua dan mendistribusi penghasilan 10 persen untuk peningkatan pengembangan diri, 20 persen investasi, 30 persen bayar utang, 40 persen operasional kehidupan sehari-hari.
Wisuda USM Indonesia ini diikuti 726 lulusan. Mereka berasal dari Akpar Sari Mutiara 43 orang, Akbid Sari Mutiara 220 orang, Program Studi (Prodi) D3 Analisa Farmasi & Makanan USM Indonesia 100 orang, D3 Analis Kesehatan USM Indonesia 146 orang dan D3 Kebidanan USM Indonesia 217 orang.
Wisudawan berprestasi dari yakni Riska Magdalena, Rosari Sidabutar, Chausalia (Akpar Sari Mutiara), Rini Damayanti, Elisabeth R Gultom, Martha Ulina Banjarnahor (Akbid Sari Mutiara Kelas A), Nirwana Tarigan, Sri Rama Yanti dan Pasuida Verawati Panjaitan (Akbid Sari Mutiara Kelas B).
Wisudawan Tobok Jonatan Sianturi, Sepentria Sinaga dan Yuli Shara (Analisa Farmasi & Makanan USM Indonesia), Fernando Hutagaol, Tri Nurhayati dan Harlius Perangin-angin (Analis Kesehatan USM Indonesia), Fera Hartati Sinaga, Sari Yohana Sinaga, dan Juni T Panjaitan (Kebidanan USM Indonesia Kelas A), Kasda Berta Gurusinga, Masdiana Simare-mare dan Lenni Berliana Sihombing (Kebidanan USM Indonesia Kelas B). (*)