MEDAN- Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST, M.Si meminta seluruh pemangku kebijakan dapat bahu-membahu mendorong percepatan pembangunan High Grade Highway (HGH) Sumatera dengan total panjang 2.085 km. Hal itu disampaikan GUbsu saat menerima audiensi Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) di GUbernuran, Selasa (3/9).
“Persoalan pembangunan jalan tol Sumatera ini perlu terus didorong oleh semua pemangku kepentingan. Karena untuk memwujudkannya butuh dorongan banyak pihak agar rencana pemerintah pusat membangun jalan tol lintas Sumatera utu segera terwujud,” ujar Gubsu. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPD HPJI Prov Sumut Ir Umar Zunaidi Hasibuan, MM, Sekretaris Ir Burhan Batubara dan Ketua Pelaksana Harian Seminar Nasional Teknik Jalan 2013 Medan. Gubsu didampingi Kepala Dinas Binamarga Effendi Pohan, Kepala Dinas Perhubungan Anthony Siahaan, Kepala Dinas Kominfo Jumsadi Damanik dan Kepala Biro Pembangunan Sumut Ibnu S Hutomo.
Gubsu mengatakan besarnya manfaat yang bisa diperoleh Sumut ketika HGH selesai dibangun. utamanya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatakan lapangan kerja juga mendorong investasi.
“HGH akan meningkatkan akses dan mengurangi biaya transportasi masyarakat dan merangsang pertumbuhan sektor industri, pariwisata, lapangan kerja dan pertumbuhan regional. Karenanya semua pihak, baik eksekutif dan legeslatif serta dunia usaha dan masyarakat harus bekerjasama mewujudkannya,” ujar Gubsu.
Seperti diketahui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merencanakan untuk membangun high grade highway (HGH) sebagai jalan penghubung Sumatera. Pembangunan jalan terdiri atas dua konsep yang berbentuk freeway ataupun dikenai bea masuk seperti jalan tol.
Rencananya, HGH bakal dibangun dari Bakaheuni, Lampung hingga Banda Aceh, Nangro Aceh Darussalam (NAD). Pembangunan akan dilakukan di sepanjang lintas Timur Sumatera dengan panjang total 2,085 kilometer. Untuk tahap awal enam ruas bakal jadi prioritas yakni Bakaheuni-Terbanggi Besar (150 km), Indralaya-Palembang (22 km), Pekanbaru-Kandis (76 km), Kandis-Dumai (59 km), Tebing Tinggi-Medan (60 km) serta Medan-Binjai (16 km).
Sementara itu, Umar Zunaidi Hasibuan yang adalah Walikota Tebingtinggi memaparkan kendala utama pembangunan jalan di Sumatera Utara. Alokasi dana pembangunan jalan di Sumatera Utara yang lebih sedikit dibanding wilayah lain, menurutnya tidak saja jika dibandingkan dengan Pulau Jawa namun juga diantara sesama provinsi di Pulau Sumatera.
Sumatera Utara misalnya saat ini hanya memiliki 3 proyek pembangunan jalan bersifat multiyears yang lebih sedikit dibanding Sumatera Barat yang pada tahun ini memiliki 9 proyek berskala multiyears. Di samping itu, tender proyek jalan di Sumut tidak sekondusif provinsi lain sehingga beberapa proyek di Sumut gagal dilelang akibatnya alokasi dananya mengalir ke provinsi lain.
Kekalahan Sumut mendapat porsi alokasi pembangunan jalan yang lebih besar menurut Umar juga disebabkan karena Sumut kurang berdaya di legIslatif kareena hanya punya seorang Ali Wongso , sebagai wakil rakyat yang berjuang sendiri di Komisi V DPR RI. Menurut Umar, Anggota DPR RI Ali Wongso sudah maksimal memperjuangkan alokasi anggaran pembangunan jalan bagi Sumatera Utara namun sering kalah karena hanya berjuang sendiri.
Mendapat informasi tersebut, Gubsu berharap seminar Nasional Teknik Jalan yang diadakan HPJI Sumut yang akan menghadirkan 600 pemangku kepentingan pembangunan jalan di Indonesia dapat menjadi media pendorong terwujudnya pembangunan Jalan HGH Sumatera.
“Saya berharap seminar ini nantinya tidak hanya sebatas seminar namun dapat mendorong berbagai kebijakan sebagaimana tema yang diangkat yaitu Konektifitas Jaringan Jalan di Sumatera yang Efektif Berkualitas dan Berkesinambungan,” harap Gubsu.
Seminar akan dilaksanakan Santika Dyandra Hotel pada 18-19 September 2013 dengan meanghadirkan Menteri Pekerjaan Umum. Seminar yang juga dibarengi dengan pameran ini akan dihadiri anggota HPJI, para profesional, pemerhati di bidang jalan/jembatan dan transportasi.(kl)