26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bulutangkis Dominasi Penghargan Haornas

indexJAKARTA – Bulutangkis menjadi cabang olahraga (cabor) primadona pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2013. Kemarin (9/9) di Kantor Menpora enam insan dari pelatnas Cipayung mendapat anugerah olahragawan dan pelatih terbaik.

Mereka masing-masing adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (atlet), Hendra Setiawan/M.Ahsan (atlet), Richard Mainaky (pelatih), dan Herry Iman Pierngardi (pelatih). Sebagai olahragawan terbaik, Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra/Ahsan diganjar hadiah Rp 125 juta. Sedang Richard dan Herry IP Rp 50 juta.

Menurut Roy Suryo para atlet dan pelatih yang mendapat predikat terbaik adalah mereka yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Dan prestasi bulutangkis paling anyar adalah melahirkan juara dunia bulan lalu di Guangzhou, Tiongkok.

“Ini adalah bentuk terima kasih dan penghormatan kepada mereka yang sudah berbuat sesuatu demi nama bangsa di ajang olahraga internsional,” kata Roy kemarin.

Penyerahan penghargaan olahragawan dan pelatih terbaik akan dilakukan pada puncak peringatan Haornas di Stadion Mandala Krida Jogja 18 Oktober mendatang. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain empat atlet bulutangkis, dua atlet lain masuk dalam daftar olahragawan terbaik Haornas 2013 ini. Mereka adalah Lis Andriana (paralayang) dan Lindswell (wushu).

Di sisi lain, penghargaan Haornas juga diberikan kepada mantan atlet berprestasi. Tercatat ada 19 mantan atlet yang akan menerima penghargaan pada puncak peringatan Haornas di Jogja. Mantan atlet mendapat penghargaan berupa bantuan Hari Tua sejumlah Rp 37,1 juta dan Rp. 125 juta.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada Richard pihaknya belum mengetahui soal penghargaan pelatih terbaik Haornas. Yang jelas dirinya tambah termotivasi untuk mencetak banyak atlet berprestasi.

“Saya merasa bersyukur dengan perhargaan itu. Tapi saya masih mau melanjutkan misi saya mencetak juara Olimpiade. Saya penasaran karena baru perak yang didapat di Olimpiade 2000 dan 2008 lalu,” sebut Richard. (dra)

indexJAKARTA – Bulutangkis menjadi cabang olahraga (cabor) primadona pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2013. Kemarin (9/9) di Kantor Menpora enam insan dari pelatnas Cipayung mendapat anugerah olahragawan dan pelatih terbaik.

Mereka masing-masing adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (atlet), Hendra Setiawan/M.Ahsan (atlet), Richard Mainaky (pelatih), dan Herry Iman Pierngardi (pelatih). Sebagai olahragawan terbaik, Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra/Ahsan diganjar hadiah Rp 125 juta. Sedang Richard dan Herry IP Rp 50 juta.

Menurut Roy Suryo para atlet dan pelatih yang mendapat predikat terbaik adalah mereka yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Dan prestasi bulutangkis paling anyar adalah melahirkan juara dunia bulan lalu di Guangzhou, Tiongkok.

“Ini adalah bentuk terima kasih dan penghormatan kepada mereka yang sudah berbuat sesuatu demi nama bangsa di ajang olahraga internsional,” kata Roy kemarin.

Penyerahan penghargaan olahragawan dan pelatih terbaik akan dilakukan pada puncak peringatan Haornas di Stadion Mandala Krida Jogja 18 Oktober mendatang. Penghargaan akan diberikan langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain empat atlet bulutangkis, dua atlet lain masuk dalam daftar olahragawan terbaik Haornas 2013 ini. Mereka adalah Lis Andriana (paralayang) dan Lindswell (wushu).

Di sisi lain, penghargaan Haornas juga diberikan kepada mantan atlet berprestasi. Tercatat ada 19 mantan atlet yang akan menerima penghargaan pada puncak peringatan Haornas di Jogja. Mantan atlet mendapat penghargaan berupa bantuan Hari Tua sejumlah Rp 37,1 juta dan Rp. 125 juta.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada Richard pihaknya belum mengetahui soal penghargaan pelatih terbaik Haornas. Yang jelas dirinya tambah termotivasi untuk mencetak banyak atlet berprestasi.

“Saya merasa bersyukur dengan perhargaan itu. Tapi saya masih mau melanjutkan misi saya mencetak juara Olimpiade. Saya penasaran karena baru perak yang didapat di Olimpiade 2000 dan 2008 lalu,” sebut Richard. (dra)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/