26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Keamanan Diperketat

JAKARTA

Persiapan panitia pelaksana (Panpel) Piala AFC U-19 yang berlangsung mulai hari ini sampai 12 Oktober mendatang sudah maksimal. Mereka yakin, tak akan ada kendala untuk pelaksanaan ajang "dua tahunan tersebut.
Persiapan panitia pelaksana (Panpel) Piala AFC U-19 yang berlangsung mulai hari ini sampai 12 Oktober mendatang sudah maksimal. Mereka yakin, tak akan ada kendala untuk pelaksanaan ajang “dua tahunan tersebut.

Belajar dari Piala AFF di Sidoarjo lalu, faktor keamanan menjadi sorotan dari penyelenggara. Mereka tak ingin, akibat masalah keamanan, PSSI nantinya akan mendapatkan sanksi dari federasi sepak bola Asia, AFC.

Prosedur keamanan Timnas di ajang Piala AFC U-19 kali ini diakui oleh ketua Panpel, Tigor Shalom Boboy, memang berbeda. Pihak panitia, membagi kelompok keamanan menjadi dua bagian, untuk Timnas sendiri dan untuk penyelenggaraan.

“Kami jaga benar untuk keamanan. Untuk Timnas, BTN yang meminta agar pemain diproteksi, tidak terlalu banyak berhubungan dengan dunia publik luar dan media,” ujarnya.

Karena itu, keamanan Timnas benar-benar dijaga. Pemain pun sudah dibrieifing bahwa aturan kali ini lebih ketat dari ajang AFF di Jawa Timur lalu.

“Kami menjaganya, agar meski sudah menjadi jaura, jangan sampai euforianya berlebihan dan mereka tidak fokus latihan,” kata lelaki yang juga mejabat sekretaris PT Liga Indonesia tersebut.

Di keamanan, Panpel boleh menjadi sangar, tapi dalam pelayanan terhadap para peliput, media officer Timnas belum bekerja maksimal. Salah satu contohnya adalah sulitnya para peliput mendapatkan kepastian jadwal kedatangan, dan latihan tim-tim lain.

Padahal, pada ajang Piala AFF U-19 lalu, panpel telah menyiapkan jadwal training tim lain, jauh-jauh hari. Bahkan, jadwal kedatangan tim lain pun sudah diketahui beberapa hari sebelum mereka tiba.

Menurut Tigor, kondisi itu bukan karena kesalahan Panpel. Tapi, karena pihak tim lain yang memang tak memberikan konfirmasi kedatangan, dan kegiatan lain dengan jelas terutama untuk Laos dan Filipina yang baru tiba Minggu (6/10) lalu.

“Itu miss-nya di AFC dan peserta, bukan Panpel. Jadwal kedatangan mereka saja baru dapat Sabtu malam. Lah,yang Laos malah tidak ada konfirmasi, tahu-tahu datang,” ucapnya. (aam)

JAKARTA

Persiapan panitia pelaksana (Panpel) Piala AFC U-19 yang berlangsung mulai hari ini sampai 12 Oktober mendatang sudah maksimal. Mereka yakin, tak akan ada kendala untuk pelaksanaan ajang "dua tahunan tersebut.
Persiapan panitia pelaksana (Panpel) Piala AFC U-19 yang berlangsung mulai hari ini sampai 12 Oktober mendatang sudah maksimal. Mereka yakin, tak akan ada kendala untuk pelaksanaan ajang “dua tahunan tersebut.

Belajar dari Piala AFF di Sidoarjo lalu, faktor keamanan menjadi sorotan dari penyelenggara. Mereka tak ingin, akibat masalah keamanan, PSSI nantinya akan mendapatkan sanksi dari federasi sepak bola Asia, AFC.

Prosedur keamanan Timnas di ajang Piala AFC U-19 kali ini diakui oleh ketua Panpel, Tigor Shalom Boboy, memang berbeda. Pihak panitia, membagi kelompok keamanan menjadi dua bagian, untuk Timnas sendiri dan untuk penyelenggaraan.

“Kami jaga benar untuk keamanan. Untuk Timnas, BTN yang meminta agar pemain diproteksi, tidak terlalu banyak berhubungan dengan dunia publik luar dan media,” ujarnya.

Karena itu, keamanan Timnas benar-benar dijaga. Pemain pun sudah dibrieifing bahwa aturan kali ini lebih ketat dari ajang AFF di Jawa Timur lalu.

“Kami menjaganya, agar meski sudah menjadi jaura, jangan sampai euforianya berlebihan dan mereka tidak fokus latihan,” kata lelaki yang juga mejabat sekretaris PT Liga Indonesia tersebut.

Di keamanan, Panpel boleh menjadi sangar, tapi dalam pelayanan terhadap para peliput, media officer Timnas belum bekerja maksimal. Salah satu contohnya adalah sulitnya para peliput mendapatkan kepastian jadwal kedatangan, dan latihan tim-tim lain.

Padahal, pada ajang Piala AFF U-19 lalu, panpel telah menyiapkan jadwal training tim lain, jauh-jauh hari. Bahkan, jadwal kedatangan tim lain pun sudah diketahui beberapa hari sebelum mereka tiba.

Menurut Tigor, kondisi itu bukan karena kesalahan Panpel. Tapi, karena pihak tim lain yang memang tak memberikan konfirmasi kedatangan, dan kegiatan lain dengan jelas terutama untuk Laos dan Filipina yang baru tiba Minggu (6/10) lalu.

“Itu miss-nya di AFC dan peserta, bukan Panpel. Jadwal kedatangan mereka saja baru dapat Sabtu malam. Lah,yang Laos malah tidak ada konfirmasi, tahu-tahu datang,” ucapnya. (aam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/