Tampil gemilang bersama timnas U-19 membuat Evan Dimas Darmono makin terkenal. Bejibun kegiatan harus dijalaninya dengan sabar. Termasuk, mengikuti kegiatan di MTsN 2 Surabaya, tempat Evan menuntut ilmu.
BAGI Evan Dimas Darmono, menjadi pesepak bola merupakan impiannya sejak kecil. Apalagi, bisa membela timnas. Hal tersebut membuat putra pasangan Condro Darmono dan Ana bersyukur setengah mati karena diberi anugerah kelihaian dalam mengolah si kulit bundar. Pamornya kini makin mentereng setelah menjadi bagian dari tim Garuda Jaya yang menjuarai piala AFF U-19 2013 dan lolos ke putaran final Piala AFC U-19 di Myanmar.
Senin pagi kemarin (21/10) Evan memenuhi undangan dari sekolahnya di MTsN 2 Surabaya. Sekitar pukul 7 pagi, suasana sekolah masih sepi karena seluruh siswa masuk ke kelas masing-masing. Namun, kedatangan mobil yang membawa Evan seperti membuka semangat pagi di seluruh sekolah tersebut.
Betapa tidak, alumnus mereka menjadi bintang sepak bola nasional yang disegani di Piala AFF 2013 lalu. Evan yang memakai jersey putih-hijau dengan jins turun dari mobil tersebut dan langsung disambut tepuk tangan seluruh siswa-siswi yang ada di halaman sekolah yang cukup luas itu.
Evan kemudian dikalungi bunga oleh Kepala Sekolah Witton dan diajak keliling ke tiap-tiap kelas. Hal itu dimanfaatkan siswa-siswi untuk minta tanda tangan dan foto bersama kapten timnas U-19 tersebut. “Kami berencana mendatangkan Evan sejak seminggu lalu. Alhamdulillah, Pak Budi (guru penjasorkes yang dekat dengan Evan, Red) memastikan Evan bisa datang,” ujar Wittono, kepala sekolah MTsN 2 Surabaya, kemarin.
Dia pun mengungkapkan, tujuan mendatangkan Evan tak lain adalah supaya dia memberikan motivasi kepada adik kelasnya. “Biar siswa kami tahu, ada kakak kelasnya yang punya prestasi internasional,” jelasnya.
Sementara itu, Evan mengaku senang bisa datang ke sekolah yang pernah menjadi pijakannya semasa remaja. “Saya senang bisa datang ke sekolah saya lagi, sekalian silaturahmi ke guru-guru,” katanya.
Evan kemudian didapuk Wittono untuk memberikan motivasi kepada ribuan siswa di depan mimbar. “Jangan pernah patah semangat untuk meraih prestasi. Kita harus menunjukkan bahwa kita bisa berprestasi,” bebernya. Evan pun merasa senang bisa memberikan motivasi kepada adik-adik kelasnya tersebut.
Selang tiga menit kemudian, Evan mulai melakukan juggling di depan siswa MTsN 2 Surabaya. Atas aksinya itu, Evan mendapat tepuk tangan dari para siswa yang memadati halaman sekolah tersebut. Setelah melayani foto bersama dan memberikan tanda tangan, pemain bernomor punggung 6 itu mengungkapkan bahwa banyak sekali undangan yang datang kepadanya.
“Undangan sih banyak yang datang Mas. Tapi, saya lebih mengutamakan undangan yang datang dari sekolah saya dulu, Mas,” ujarnya.
Hal itu tak lain dilakukan sebagai wujud baktinya kepada sekolah yang telah memberikan ilmu. Tercatat, semua sekolah di jenjang pendidikan yang pernah ditempuh Evan sudah didatangi.
Sayang, di antara sejumlah undangan tersebut, dia akui belum ada undangan resmi dari Pemkot Surabaya atau Pemprov Jatim. “Belum ada Mas kalau dari pemerintah daerah,” katanya. Hal tersebut cukup menarik jika dibandingkan dengan pemain Garuda Jaya lainnya dari berbagai daerah.
Maldini Pali yang asal Mamuju mendapat hadiah rumah dari gubernur Sulawesi Barat. Hal yang agak aneh juga jika Evan tidak mendapat apresiasi dari pemerintah daerah.
Sementara itu, Hari, ayah angkat Evan, dan Arni, tante Evan, yang mendampingi kemarin mengungkapkan sempat ada kabar bahwa Tri Rismaharini, wali kota Surabaya, akan datang langsung ke rumah Evan. “Mungkin karena sibuk, beliau belum bisa datang,” ujar Hari.
Satu hal yang menarik disampaikan Arni, ada salah seorang bintang film dan sinetron yang sempat mengunjungi Evan di rumah dua hari lalu. “Itu loh Mas, pemeran Azam di film Ayat-Ayat Cinta yang datang ke rumah,” ujarnya.
Adalah M. Kholidi Asadil Alam artis yang dimaksud Arni. Menurut dia, Kholidi datang pukul dua siang dan baru pulang malam hari. (*/c17/ko)