29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Densus Amankan Penjaga Sekolah

SUKOHARJO- Perburuan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Sukoharjo rupanya belum berakhir. Densus terus mempersempit ruang gerak teroris di daerah ini.

Usai menangkap Heri Budiarto, 30, warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, di Desa Plumbon, Mojolaban, Kamis (12/5), kemarin pagi (13/5), tim berlambang burung hantu tersebut kembali menangkap Haryanto, 36, warga Dukuh Ledok, Desa Kenokorejo, Polokarto.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga di SMPN 6 Sukoharjo tersebut ditangkap di rumah dinasnya yang berada di lingkungan sekolah, sekitar pukul 09.30. Kepala SMPN 6 Sukoharjo Sri Harjani, mengakui jika salah satu pegawainya tersebut memang ditangkap petugas polisi.

Hal tersebut diketahuinya setelah mendapat laporan dari salah satu guru yang mengetahui kedatangan belasan petugas yang mengaku dari Mabes Polri.  “Saya hanya dilapori oleh Kepala TU yang ikut menyaksikan. Saya sendiri saat itu sedang rapat di SMPN 4 terkait kenaikan kelas,” ujarnya.

Dari laporan yang diterimanya, petugas datang selepas waktu istirahat. Mereka pun langsung menuju rumah dinas yang biasa digunakan Haryanto beserta keluarganya tinggal sehari-hari. Saat petugas mendatangi rumah Haryanto, lanjutnya, ada petugas yang datang ke kantor guru untuk mengajak guru ikut menyaksikan penangkapan. (vj/nan/jpnn)

SUKOHARJO- Perburuan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Sukoharjo rupanya belum berakhir. Densus terus mempersempit ruang gerak teroris di daerah ini.

Usai menangkap Heri Budiarto, 30, warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, di Desa Plumbon, Mojolaban, Kamis (12/5), kemarin pagi (13/5), tim berlambang burung hantu tersebut kembali menangkap Haryanto, 36, warga Dukuh Ledok, Desa Kenokorejo, Polokarto.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga di SMPN 6 Sukoharjo tersebut ditangkap di rumah dinasnya yang berada di lingkungan sekolah, sekitar pukul 09.30. Kepala SMPN 6 Sukoharjo Sri Harjani, mengakui jika salah satu pegawainya tersebut memang ditangkap petugas polisi.

Hal tersebut diketahuinya setelah mendapat laporan dari salah satu guru yang mengetahui kedatangan belasan petugas yang mengaku dari Mabes Polri.  “Saya hanya dilapori oleh Kepala TU yang ikut menyaksikan. Saya sendiri saat itu sedang rapat di SMPN 4 terkait kenaikan kelas,” ujarnya.

Dari laporan yang diterimanya, petugas datang selepas waktu istirahat. Mereka pun langsung menuju rumah dinas yang biasa digunakan Haryanto beserta keluarganya tinggal sehari-hari. Saat petugas mendatangi rumah Haryanto, lanjutnya, ada petugas yang datang ke kantor guru untuk mengajak guru ikut menyaksikan penangkapan. (vj/nan/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/