SUMUTPOS.CO – Nama Dian Nitami beberapa tahun belakangan seakan tenggelam karena tak pernah tampil di layar kaca. Hal ini bukan tanpa alasan. Istri dari aktor Anjasmara ini memutuskan untuk pensiun dari panggung dunia keartisan sejak memiliki anak. Bagaimana ceritanya?
NAMA Dian Nitami terkenal di era 1990-an. Meski masih mendapat tawaran, rupanya wanita kelahiran Jakarta, 18 Juni 1971 ini ingin fokus dengan rumah tangganya. Apalagi saat ini dia punya empat orang anak. Pemilik nama lengkap Dian Meutia Nitami ini kini memang sibuk membesarkan dan mendidik empat anaknya, Sasikirana Zahrani Asmara, Arka Setya Andipa, Amanda Annette Syariff dan Luther Syariff.
Memang, pemain sinetron Badai Pasti Berlalu itu memutuskan untuk vakum dari dunia hiburan saat dirinya berbadan dua sekitar tahun 2003 lalu. “Sejak hamil sampai sekarang saya nggak pernah ada di panggung manapun. Saya sudah memutuskan untuk menjadi ibu dari anak-anak saya,” ujarnya ketika ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, baru-baru ini.
Mundur dari hiruk pikuk dunia artis, sama sekali tak disesali wanita pecinta kucing ini. Bintang sinetron Romi dan Yuli itu mengaku, justru menikmati bisa melihat anak-anaknya tumbuh menjadi dewasa. “Nggak menyesal dong. Saya sangat menikmatinya,” tandas artis yang sempat main dibeberapa film Warkop DKI itu.
Wanita yang juga presenter ini punya prinsip, tak ada yang lebih membahagiakan selain bisa bersama keluarga. Makanya, tak pernah terpikir bagi Dian untuk kembali ke dunia yang sempat membesarkan namanya itu. “Hidup saya sekarang ini sudah yang terbaik,” tuturnya. Dirinya, tambahnya, tak ingin mengejar materi namun keluarga terbengkalai. “Nggak perlu muluk-muluk. Semua untuk keluarga saya dulu,” tambahnya.
Dian pun mengaku sempat menolak tawaran main sinetron saat dirinya sedang menikmati menjadi seorang ibu. “Yang jelas karena lebih banyak saya, karena Anjas syuting, nggak ada jamnya, tidak ada batasan waktu. Otomatis paling banyak waktu ada di saya, tapi kalau dia punya waktu dia sangat menikmati waktu dengan anak-anak,” tukasnya.
Dian pun mengaku mengalami pengalaman tersendiri menghadapi anak-anaknya yang beranjak remaja. Perbedaan generasi membuat dirinya mulai belajar kembali mengenai perkembangan zaman agar bisa mengikuti anak-anaknya. “Kita sama orangtua kita pasti pernah ahhh kuno. PR kita adalah ikut perkembangan modernisasi biar kita nggak dianggap kuno. Ucapan orangtua kan harus. Kalau sekarang nggak bisa. Bagaimana kita jadi teman bicara untuk mereka, bukan mereka takut. Tapi mereka nyaman,” jelasnya.
Sudah memiliki empat anak, yakni dua anak kandung dan dua anak angkat, Dian mengaku tak mau lagi menambah momongan. “Cukup, anak aku sudah empat cukup lah,” ucapnya. Saat ini Dian masih memiliki tugas yang berat dengan memberikan yang terbaik untuk masa depan anak. “Dengan apa yang kami punya, saya sama Anjas berharap bisa memberikan sesuatu yang lebih baik,” harapnya.
Untungnya, sang suami, Anjasmara tak pernah menuntutnya macam-macam. “Saya beruntung punya suami kayak Anjas, dia nggak pernah menutut saya untuk jadi perempuan yang ada pemikiran dia,” imbuhnya.
Meski kepala rumah tangga, jelasnya, Anjas tak segan-segan membantu dirinya. Tak ada permintaan berlebihan dari Anjas ketika Dian melaksanakan tugasnya menjadi seorang ibu sekaligus istri. “Kita sama-sama menjalankan kewajiban kita sebagai orang tua,” tukasnya. (DEWI MARYANI)