MEDAN – Calon legislatif (Caleg) DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) di daerah pemilihan (Dapil) Sumut I, Ir H. Abdullah Rasyid ME menyoroti proyek kanal penghubung antara sungai Deli dengan Belumai sebagai pengendali banjir di Kota Medan yang hingga kini tidak berfungsi. Dia berjanji akan mencari tahu fakta kenapa proyek triliunan tersebut belum bisa dimanfaatkan.
“Terkait banjir kanal ini, kami akan melakukan penelusuran fakta secara otentik dan menyeluruh ke beberapa pihak terkait khususnya PSDA (Pengelolaan Sumberdaya Air) serta para penanggungjawab proyek,” kata Abdullah Rasyid yang juga Staf Khusus Menteri Perekonomian itu kepada wartawan di Medan, kemarin.
Penelusuran fakta yang dimaksud alumni Fakultas Teknik, Univeristas Sumatera Utara (USU) itu adalah dalam hal mencari tahu penyebab utama belum bisa dimanfaatkannya infrastruktur raksasa tersebut untuk mengendalikan banjir yang kerap melanda Medan. Serta mencarikan solusi untuk bisa diperbaiki segera agar dirasakan manfaatnya.
“Kita tentu tidak ingin membiarkan proyek ini dinilai gagal begitu saja. Harus ada solusi bagaimana proyek raksasa yang nilainya triliunan ini tetap bisa dimanfaatkan,” kata pendiri Barisam Muda (BM) PAN itu.
Rasyid sendiri mengaku mengetahui secara persis persoalan banjir kanal tersebut saat mendapatkan penjelasan dari Lurah Arjo Arjo Sari II, Medan Amplas yang sedang memimpin para kepala lingkungannya bergotong royong di sekitar banjir kanal pada Sabtu (23/11). Sangat disayangkan menurut Rasyid jika kanal tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada evaluasi, pengkajian ulang serta tindakan dari pihak yang berwenang.
Lurah Arjo sari II Kecamatan Medan Amplas Hariadi Caniago berharap ada pihak yang dapat segera mengkaji ulang pemanfaatan banjir kanal di daerahnya tersebut.
Sebab proyek yang sudah lama selesai itu selama ini belum dapat dirasakan manfaatnya oleh warga.“Daerah kami sering dilanda banjir yang merupakan limpahan sungai Deli, padahal kanal raksasa ini sudah selesai,” ujarnya.
Secara terpisah Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut Kusnadi Oldani mengakui, masih kurang maksimalnya fungsi kanal pengendalian banjir Kota Medan ini, menurutnya proyek ini dibangun secara tergesa-gesa dan tidak melibatkan unsur masyarakat secara luas. Dan wajar jika masyarakat menganggap proyek ini hanya salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan besar atas proyek tersebut. (ila)