SUMUTPOS.CO – Dunia akan merindukan sosok Brian O’Conner di serial film Fast & Furious. Penegak hukum berwajah tampan, bermata biru, dan jago mengendarai mobil itu memang begitu memikat. Tetapi, kini dia telah tiada.
Ya, aktor pemerannya, Paul Walker, meninggal dalam kecelakaan tunggal yang tragis pada Sabtu sore (30/11) sekitar pukul 15.30 waktu Santa Clarita, Los Angeles. Hidup Walker berakhir di usianya yang ke-40.
Kejadian tersebut membuat banyak orang terkejut. Walker adalah penggemar mobil dan kecepatan. Dia juga bermain dalam film
yang menceritakan dua hal itu. Ironisnya, dia meninggal karena dua hal itu pula. Juru Bicara Walker, Ame van Iden, memastikan kebenaran kabar duka ini. “Dengan sedih, saya katakan Paul meninggal sore ini karena kecelakaan mobil,” tulis Iden dalam e-mail yang dikirimkan untuk media.
Walker berada di Santa Clarita untuk acara amal Reach Out Worlwide. Yayasan miliknya itu sedang mengumpulkan dana untuk korban topan Haiyan Filipina. Di tengah acara, Walker keluar untuk mencoba Porsche Carrera GT merah bersama temannya, pembalap profesional Roger Rodas.
Mereka melakukan joyride. Mengendarai dengan kecepatan tinggi, Porsche yang dikemudikan Rodas hilang kontrol. Mobil terbang, lalu menabrak pohon. Seketika mobil dilalap api. Walker dan Rodas terjebak. Mereka tidak bisa keluar dan tewas di tempat kejadian. Jasad mereka hangus terbakar tidak jauh dari tempat program charity itu berlangsung.
“Kami tidak bisa menyelamatkan mereka,” kata Antonio Holmes, salah seorang sahabat Walker, kepada NY Daily News.
Menurut Holmes, orang langsung berhamburan ketika mendengar suara benturan keras. “Kami membawa alat pemadam kebakaran. Kami mencoba untuk memadamkan api dan menyelamatkan mereka,” katanya.
Lantas, Holmes mengatakan bahwa Walker dan Rodas hanya ingin melakukan joyride dan spin. “Itu juga kan biasa kita lakukan. Kami sangat bersemangat soal mobil,” lanjutnya. Namun, tidak disangka, itu menjadi kejadian yang mengakhiri hidup mereka.
Jim Torp yang juga berada di acara amal itu menceritakan, anak Rodas yang berusia 8 tahun langsung berlari menuju lokasi tabrakan. Dia ingin menyelamatkan ayahnya. “Saya kemudian ikut berlari, mengejar anak itu. Dia melompat pagar dan lari menuju mobil yang terbakar. Beberapa orang juga berusaha mengeluarkan Walker dari dalam mobil, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan,” ucapnya sedih.
Hampir tidak ada yang memercayai kejadian mengejutkan itu. Mereka adalah dua orang jago balap. Pihak yang berwajib memastikan bahwa kecepatan mobil menjadi pemicu kecelakaan.
Universal Pictures yang berada di balik sukses film sekuel Fast & Furious menyatakan duka mendalam karena kejadian itu. “Paul adalah anggota keluarga Universal Pictures yang amat kami cintai. Kami telah bersama selama 14 tahun. Kami dan semua penggemar sangat kehilangan.” Begitu bunyi pernyataan mereka.
Lahir di Glendale, California, pada 12 September 1973, Walker merupakan anak pasangan kontraktor Paul William Walker III dan model Cheryl. Dia memulai karir di dunia entertainment sejak masih balita. Saat berusia dua tahun, sulung di antara lima bersaudara itu sudah menjadi bintang iklan Pampers. Niat menjadi aktor muncul bukan karena ingin terkenal, tetapi semata-mata membantu ekonomi keluarga.
Beberapa kali bermain untuk TV pada 1980-an, Walker mulai tenar lewat film komedi Meet the Deedles (1998). Selanjutnya, dia bermain di Pleasantville, Varsity Blues, dan She’s All That Followed.
Aktingnya dalam film thriller The Skulls (2000) menarik perhatian produser Neal H Moritz yang memintanya untuk bermain di Fast & Furious. Dia terlibat dalam lima di antara enam judul Fast. Walker hanya absen di film ketiga, Tokyo Drift (2006). Film drama terbarunya, Hours, tentang badai Katrina siap ditayangkan 13 Desember mendatang. Saat kematian menjemput, dia sedang mengerjakan proyek film Fast & Furious 7.
Paul meninggalkan seorang putri, Meadow, buah cintanya bersama Rebecca McBrain yang kini sudah berstatus sebagai mantan kekasihnya. (jan/c1/ayi/jpnn)