KABANJAHE- Hari terakhir demo melengserkan Bupati Karo diwarnai aksi lempar antara pendemo dan pihak kepolisian. Peristiwa tersebut terjadi kemarin (6/12) siang di depan gerbang gedung DPRD. DTidak itu saja, Sekretaris DPRD Karo, David Tri Mei Sinulingga, pun tumbang karena sakit jantungnya kumat. Beruntung nyawanya berhasil diselamatakan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.
Bentrok bermula dari munculnya isu kalau orang dekat bupati berupaya menyuap para wakil rakyat agar tidak memberikan hak interplasi. Dalam hitungan menit, ribuan massa langsung merapatkan barisan lalu mencoba menerobos pagar barisan pengaman aparat, untuk membuktian kebenaran isu tersebut.
Tidak jelas awal kerusuhan datang dari mana, namun demonstran dan aparat kepolisian mendadak saling serang dan melempar. Beruntung kericuhan tidak berlangsung lama.
Beberapa koordinator aksi memaksa para demonstran untuk tidak menyerang, begitu juga sebaliknya, beberapa aparat kepolisian memerintahkan anggotanya tidak menyerang demonstran.
Belum lagi hilang ketegangan, pendemo dikejutkan dengan mendekatnya 1 unit mobil water canon. Pendemo pun bereaksi sehingga kericuhan kembali terjadi.
Melihat situasi semakin memanas, Kapolres Karo AKBP Albert Sianipar memutuskan berdialog dengan koordinator aksi. Beberapa menit kemudian mobil water canon mundur menjauhi demonstran.
Sejurus kemudian, pengunjuk rasa mendesak agar anggota DPRD Karo menggunakan hak angketnya dan rapat paripurna harus diselesaikan hari itu juga.
“Kami mendesak agar hari ini DPRD Karo menyelesaikan rapat paripurna. Kami tunggu hasilnya walau sampai malam,” tegas penanggung jawab aksi, Bodan Ratna Br Ginting.
Menjawab tuntutan tersebut, Ketua DPRD Karo Efendi Sinukaban dan anggota DPRD Karo Ferianta Purba menemui pendemo dan menegaskan kalau rapat terkait penggunaan hak angket sedang berlangsung. Seiring dengan itu, massa diminta bersabar.
“Kita negara hukum sehingga prosesnya harus berdasarkan undang-undang berlaku, tidak seenaknya saja. Untuk itu kami berharap agar saudara-saudara bersabar,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang orator, Drs Kasman Sembiring MM, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo tahun 1997-2008 menyatakan bahwa ijasah dan Surat Keterangan Pengganti Ijasah bupati Karo palsu.
Itu terbukti dari ijazah SR (Sekolah Rakyat) Kena Ukur yang tidak memiliki dokumen lengkap, seperti tidak tercantum dalam daftar buku induk. “Bupati Karo tamat SMP ya tamat, tapi cacad. Karena ijasah SR saja sudah palsu,” ujar anggota Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumut dari Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan yang juga dipanggil oleh Polres Karo untuk mengecek keaslian ijasah Bupati Karo.
Lanjutnya lagi, Ijasah STM bupati setelah diselidikinya ternyata datanya hanya sampai kelas 1 STM. Tidak hanya itu, nama Karo Jambi juga tidak ada di daftar Buku induk, DPE (Daftar Pendaftaran Ebtanas), DKL (Daftar Keterangan Lulus). “SKPI Bupati jelas palsu, sesuai dengan data yang disodorkan oleh anggota Polres Karo kepada saya,” ungkapnya.
Pantauan Posmetro Karo (grup Sumut Pos), sembari aksi berlangsung, para peserta diminta memberikan sumbangan sukarela yang dimasukkan ke sebuah kardus. Hasilnya, penggalangan dana berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp7.679.000. Dana ini nantinya diperuntukkan untuk mendanai aksi selanjutnya.
Kemarin, pelaksanaan sidang interplasi sendiri diwarani ‘tumbangnya’ Sekretaris DPRD Karo, David Tri Mei Sinulingga usai memberikan penjelasan terkait penjelasan mengenai tata tertib DPRD Karo.
David yang selama ini mengidap penyakit jantung, mendadak terserang penyakitnya hingga jatuh. Beruntung, ia cepat ditolong oleh pihak sekretariat dan aparat kepolisian.
Ia dipapah menuruni tangga DPRD Karo dari ketinggian sekitar 20 meter, baru kemudian dengan melewati tenda darurat di Posko Tanggap Utama Tanggap Darurat Sinabung, David dilarikan ke RSUD Kabanjahe.
Kabar terakhir dari Direktur RSUD Kabanjahe, dr Jasura Pinem, korban berhasil diselamatkan yang oleh pihak keluarga kini dirujuk ke klinik Yoreskita di Jalan Jamin Ginting, Sumbul Kabanjahe. “Dia dipastikan selamat, kita sudah lakukan evakuasi cepat tadinya, kini dia sepenuhnya dalam perawatan,” ujar Jasura.
Sinabung Keluarkan Pijar Api
Sementara itu, Jumat (6/11) kemarin, Sinabung mengalami 2 kali erupsi. Pertama pada pukul 06.14WIB teramati tinggi kolom erupsi 1000 m arah angin ke barat, amplitude maximum 30 mm dan lama gempa erupsi 83 detik, sedangkan erupsi yang kedua pukul 09.22 WIB, amplitude maximum 32 mm, durasi dempa 90 detik visual tidak teramati karena tertutup kabut.
Sedangkan pada Kamis (5/11) tepatnya pukul 21.12 WIB erupsi dengan ketinggian kolom debu 1000 m dan arah angin menuju barat juga teramati lontaran material pijar sejauh 500 m.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Nabawi mengatakan, sesuai pengamatan mereka, Jumat (6/11) hingga pukul 12.00 WIB visual cuaca mendung, angin tenang bergerak perlahan ke arah barat, 1 kali hujan sedang, teramati asap abu–abu tebal 1000 m dengan suhu udara 18-23 c.
“Hingga kini aktivitas Sinabung masih tinggi, pada erupsi pagi tadi tidak teramati secara jelas akibat intensitas kabut cukup tinggi pada saat itu. Memang teramati lontaran pijar pada erupsi kemarin malam sejauh kurang lebih 500 m,” tuturnya.
Seismisitas Sinabung untuk hari ini sambungnya, terjadi 3 kali gempa Vulkanaik Dalam (Va), 10 kali gempa Hybrid, 32 kali gempa Low Freqwency, 1 kali gempa Tektonik jauh serta tremor terus menerus mulai pukul 00.00 – 12.- 00 dengan amplitude maximum 0,5 – 3 mm.
“Saat ini Sinabung masih berada pada level Awas (level IV), aktivitas sinabung masih tinggi, radius 5 kilometer kita rekomendasikan agar tidak ada lagi aktivitas,” ujarnya.(fer/riz/nng/ras)