Pasca pelemparan bom Molotov di kediaman Muhammad alias Rahman (41) di Jl. Besar Petumbukan Dusun I, Desa Jaharun A, Kecamatan Galang, polisi kesulitan mengungkap pelaku.
Hal itu diungkap Kapolsek Galang AKP T Manurung kepada wartawan, Sabtu (7/12) siang. Pasalnya berdasarkan pemeriksaan, korban tidak memiliki musuh dan tidak pernah ada pengancaman, baik SMS maupun telepon, sebelum kejadian berlangsung.
”Kita masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini agar bisa menangkap pelaku. Namun kita kesulitan karena korban tidak memiliki musuh,” ucap AKP T Manurung.
Polisi sendiri telah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi masing-masing; Rahman (41), Ika Sartika (31) istri Rahman, Kris Budiman Syah (13) anak kedua Rahman, Nurhasini (35) tetangga korban yang menolong istri korban memadamkan api, dan Koko (33) warga Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau, teman korban yang saat malam kejadian bersama Rahman di kediamannya di Pasar Miring, Pagar Merbau.
Aksi teror bom Molotov di kediaman Rahman berlangsung, Jumat (6/12) dini hari, pukul 01.00 wib. Saat itu Ika bersama ketiga anaknya berada di rumah menanti kepulangan Rahman yang pergi ke rumah kerabatnya di Pasar Miring.
Saat tertidur lelap, tiba-tiba terdengar suara letusan dari depan rumah. Lantaran penasaran Kris keluar untuk memastikan. Namun begitu membuka pintu, Kris melihat pintu depan rumah mereka telah terbakar dan terdapat sebuah bom Molotov. Dengan dibantu Nurhasini, api yang sempat melahap sofa dan gorden rumah berhasil dipadamkan.
Berselang tak lama setelah kejadian, Rahman pun pulang dan melihat rumahnya dalam kondisi berantakan. Rahman yang takut dengan keselamatan keluarganya langsung melapor ke Polsek Galang.
Berdasarkan pantauan POSMETRO MEDAN (Group Sumutpos) di lokasi kejadian, tampak keluarga Rahman telah beraktifitas seperti biasanya. Meski begitu, keluarga Rahman berharap polisi segera menangkap pelaku yang masih misterius tersebut.
Rahman saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa sebelum kejadaian tersebut dirinya maupun istrinya tidak pernah mendapatkan ancaman baik berupa sms maupun telepon. Selain Rahman yang juga memiliki usaha penampungan biji sawit dari petani di Pasar Miring Kecamatan Pagar Merbau bersama beberapa temannya, juga tak pernah berselisih. Dalam usahanya yang juga sebagai peternak ayam siam, menurutnya juga tak pernah berseteru .
”Ya, kami berharap dan yakin petugas Polsek Galang pasti bisa menangkap pelaku teror bom tersebut,” harapnya. (cr 2/bud)