26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemkab Madina Diminta Cepat Bertindak

banjir madina
banjir madina

MADINA,SUMUTPOS.CO- – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) diminta agar cepat bertindak menanggulangi kejadian banjir di delapan desa di Kecamatan Ranto Baek dengan membangun kembali fasilitas umum yang telah rusak. Sementara sejumlah notaris di Tabagsel menggalang dana untuk membantu korban banjir. Selain notaris, tokoh masyarakat asal Madina yang berkegiatan di Tabagsel seperti di Psp, Tapsel, Palas dan Paluta juga menggalang bantuan.

“Alhamdulillah, dalam satu hari kami sudah berhasil mengumpulkan dana untuk diserahkan kepada korban banjir di Kecamatan Ranto Baek. Penggalangan dana ini akan terus dilakukan, semua masyarakat Madina khususnya yang berasal dari Kecamatan Ranto Baek yang berada di luar daerah akan kita kutip sumbangan,” ujar salah seorang Notaris di Kota Psp, Misbahuddin Nasution SH bersama tokoh masyarakat Ranto Baek Zulkarnen Nasution Minggu (8/12) usai pulang dari lokasi banjir menyerahkan bantuan pertama.

Misbahuddin yang mengetahui kejadian banjir di 8 desa di Kecamatan Ranto Baek, dia bersama Zulkarnen langsung melakukan penggalangan dana. Notaris mengumpulkan dana dari para notaris dan praktisi hukum di Tabagsel. Sementara Zulkarnen yang juga anggota DPRD Madina asal Pantai Barat mengumpulkan dana dari tokoh masyarakat.

“Pas kami mengetahui kejadian Jumat malam itu, kami langsung melakukan tindakan mengumpulkan dana untuk membantu korban. Karena kondisi saat ini warga 8 desa yang tergenang rumahnya tidak bisa menyelamatkan semua isi rumah. Artinya mereka sangat membutuhkan bantuan, untuk itulah berapapun yang berhasil terkumpul seharian itu, kami langsung berikan kepada korban. Pengumpulan dana akan terus kami lakukan, karena saat ini bantuan yang masuk masih sangat minim, sementara ratusan rumah yang tergenang itu tidak memiliki apa-apa lagi,” ungkap keduanya.

Keduanya juga mengingatkan kepada semua masyarakat Ranto Baek khususnya korban banjir agar menyikapi musibah ini dengan positif dan penuh ketabahan. Dan masyarakat diingatkan agar musibah ini dijadikan sebagai moment mendekatkan diri kepada sang Khaliq, karena setiap musibah ada hikmahnya. Selain itu masyarakat sangat diharapkan kesatuan dan kerukunannya agar sama-sama peduli atas musibah ini. Dan tentunya menurut kedua tokoh masyarakat Ranto Baek itu,  persatuan dan kerukunan itu sangat dibutuhkan dalam semua hal.

“Kita jangan berpikir negatif menyikapi musibah ini, justru marilah jadikan ujian ini untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Pasti ada hikmahnya ke depan. Karena setiap diri kita pasti akan diuji dengan berbagai ragam cobaan,” pesan mereka.

Kemudian, Misbahuddin bersama rekannya satu profesi yang telah membantu berharap kepada pemerintah agar cepat bertindak menanggulangi kejadian banjir itu dan membangun kembali fasilitas umum yang telah rusak akibat dihantam banjir. “Harapan kami kepada Pemkab Madina agar bertindak cepat, khususnya memberikan bantuan bahan bangunan agar bagi korban yang rumahnya tidak layak huni lagi bisa diperbaiki segera, karena tak mungkin seterusnya mereka menumpang di rumah orang lain. Begitu juga sarana dan fasilitas umum agar masyarakat kembali bisa berusaha mencari nafkah,” harap keduanya.

Sementara Zulkarnen mengatakan, dari hasil tinjauan di lokasi,  penyebab banjir masih sama dengan kejadian banjir yang sudah sering terjadi di wilayah itu selama ini, yaitu adanya penyempitan badan sungai di hilir, karena ada kebun karet milik warga seluas lebih 1 hektare,  persis di pinggir sungai. Dan di sekitar itu jugalah badan sungai yang menyempit itu.

“Sehingga air sungai tak tertampung dan meluap ke pemukiman warga. Dan jika dilakukan pengerukan, harus ada pelepasan tanah, sementara masyarakat tidak mampu membelinya. Ini juga harus menjadi pertimbangan bagi Pemkab Madina untuk membantu masyarakat dalam pelepasan lahan 1 hektare lebih itu,” ungkapnya. (wan)

banjir madina
banjir madina

MADINA,SUMUTPOS.CO- – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) diminta agar cepat bertindak menanggulangi kejadian banjir di delapan desa di Kecamatan Ranto Baek dengan membangun kembali fasilitas umum yang telah rusak. Sementara sejumlah notaris di Tabagsel menggalang dana untuk membantu korban banjir. Selain notaris, tokoh masyarakat asal Madina yang berkegiatan di Tabagsel seperti di Psp, Tapsel, Palas dan Paluta juga menggalang bantuan.

“Alhamdulillah, dalam satu hari kami sudah berhasil mengumpulkan dana untuk diserahkan kepada korban banjir di Kecamatan Ranto Baek. Penggalangan dana ini akan terus dilakukan, semua masyarakat Madina khususnya yang berasal dari Kecamatan Ranto Baek yang berada di luar daerah akan kita kutip sumbangan,” ujar salah seorang Notaris di Kota Psp, Misbahuddin Nasution SH bersama tokoh masyarakat Ranto Baek Zulkarnen Nasution Minggu (8/12) usai pulang dari lokasi banjir menyerahkan bantuan pertama.

Misbahuddin yang mengetahui kejadian banjir di 8 desa di Kecamatan Ranto Baek, dia bersama Zulkarnen langsung melakukan penggalangan dana. Notaris mengumpulkan dana dari para notaris dan praktisi hukum di Tabagsel. Sementara Zulkarnen yang juga anggota DPRD Madina asal Pantai Barat mengumpulkan dana dari tokoh masyarakat.

“Pas kami mengetahui kejadian Jumat malam itu, kami langsung melakukan tindakan mengumpulkan dana untuk membantu korban. Karena kondisi saat ini warga 8 desa yang tergenang rumahnya tidak bisa menyelamatkan semua isi rumah. Artinya mereka sangat membutuhkan bantuan, untuk itulah berapapun yang berhasil terkumpul seharian itu, kami langsung berikan kepada korban. Pengumpulan dana akan terus kami lakukan, karena saat ini bantuan yang masuk masih sangat minim, sementara ratusan rumah yang tergenang itu tidak memiliki apa-apa lagi,” ungkap keduanya.

Keduanya juga mengingatkan kepada semua masyarakat Ranto Baek khususnya korban banjir agar menyikapi musibah ini dengan positif dan penuh ketabahan. Dan masyarakat diingatkan agar musibah ini dijadikan sebagai moment mendekatkan diri kepada sang Khaliq, karena setiap musibah ada hikmahnya. Selain itu masyarakat sangat diharapkan kesatuan dan kerukunannya agar sama-sama peduli atas musibah ini. Dan tentunya menurut kedua tokoh masyarakat Ranto Baek itu,  persatuan dan kerukunan itu sangat dibutuhkan dalam semua hal.

“Kita jangan berpikir negatif menyikapi musibah ini, justru marilah jadikan ujian ini untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Pasti ada hikmahnya ke depan. Karena setiap diri kita pasti akan diuji dengan berbagai ragam cobaan,” pesan mereka.

Kemudian, Misbahuddin bersama rekannya satu profesi yang telah membantu berharap kepada pemerintah agar cepat bertindak menanggulangi kejadian banjir itu dan membangun kembali fasilitas umum yang telah rusak akibat dihantam banjir. “Harapan kami kepada Pemkab Madina agar bertindak cepat, khususnya memberikan bantuan bahan bangunan agar bagi korban yang rumahnya tidak layak huni lagi bisa diperbaiki segera, karena tak mungkin seterusnya mereka menumpang di rumah orang lain. Begitu juga sarana dan fasilitas umum agar masyarakat kembali bisa berusaha mencari nafkah,” harap keduanya.

Sementara Zulkarnen mengatakan, dari hasil tinjauan di lokasi,  penyebab banjir masih sama dengan kejadian banjir yang sudah sering terjadi di wilayah itu selama ini, yaitu adanya penyempitan badan sungai di hilir, karena ada kebun karet milik warga seluas lebih 1 hektare,  persis di pinggir sungai. Dan di sekitar itu jugalah badan sungai yang menyempit itu.

“Sehingga air sungai tak tertampung dan meluap ke pemukiman warga. Dan jika dilakukan pengerukan, harus ada pelepasan tanah, sementara masyarakat tidak mampu membelinya. Ini juga harus menjadi pertimbangan bagi Pemkab Madina untuk membantu masyarakat dalam pelepasan lahan 1 hektare lebih itu,” ungkapnya. (wan)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/