30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nunun Anggota Tim Sukses Mega-Hasyim

Sidang Kasus Cek Perjalanan

JAKARTA- Hubungan saksi kasus suap cek perjalanan, Nunun Nurbaeti, dengan PDIP ternyata sangat intim. Perempuan yang diduga menjadi perantara pemberian cek perjalanan terkait pemenangan Miranda Goeltom sebagai deputi gubernur senior (DGS) Bank Indonesia tersebut tergabung dalam tim kampanye Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2004.

“Nunun dekat dengan PDIP sejak dipanggil di Istana Bogor pada hari Ibu, 22 Desember 2003 (semasa Megawati sebagai presiden),” kata Arie Malangjuda kepada majelis hakim di Pengadilan Tipikor kemarin (18/5). Ari kemarin menjadi saksi terdakwa politisi sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR 1999-2004 Ni Luh Mariani cs dalam sidang kasus cek perjalanan.

Ari merupakan mantan anak buah Nunun di PT Wahana Esa Sejati. Pria yang pernah menjabat direktur di perusahaan tersebut mengatakan, sejak saat itu, aktivitas Nunun lebih banyak tersita untuk PDIP. “Di kantor banyak kaos Mega-Hasyim, pin, poster dan yang lainnya,” ucap Ari. “Kami juga diperintah oleh untuk pakai pin,” imbuh pria yang disebut-sebut membagikan uang dari Nunun ke beberapa politisi itu.
Memang, Arie adalah orang yang mendapat tugas dari Nunun untuk membagi-bagikan empat kantong berisi cek perjalanan kepada empat fraksi di Komisi IX. Kata Arie, pembagian itu dilakukan di rumah makan
Bebek Bali, Taman Ria Senayan, Jakarta Selatan.

Dia juga mengakui, perwakilan dari PDIP yang mengambil bungkusan berisi cek perjalanan itu adalah Dudhie Makmun Murod yang merupakan bendahara Fraksi PDIP.
Apa Anda tidak bertanya ke Nunun untuk apa bingkisan itu? “Saya nggak tanya, saya kira untuk keperluan pilpres. Kan bu Nunun sibuk ngurusi pilpres,” jawabnya enteng. “Saya nggak kepikiran kalau itu untuk pemenangan Miranda,” imbuhnya.
Di bagian lain, mantan Ketua Komisi IX DPR 1999-2004 Emir Muis kemarin juga dihadirkan dalam sidang cek perjalanan dengan terdakwa Panda Nababan cs. Dia dalam sidang tersebut, Emir menegaskan, Tjahjo Kumolo, ketua Fraksi PDIP saat itu, hadir dalam pertemuan antara Miranda dan anggota Komisi IX dari fraksi PDIP di Hotel Dharmawangsa. “Seingat saya beliau (Tjahjo) hadir,” katanya.
Padahal, seminggu lalu, saat Tjahjo dihadirkan sebagai saksi mengaku dirinya tidak hadir dalam pertemuan tersebut.(kuh/agm/jpnn)

Sidang Kasus Cek Perjalanan

JAKARTA- Hubungan saksi kasus suap cek perjalanan, Nunun Nurbaeti, dengan PDIP ternyata sangat intim. Perempuan yang diduga menjadi perantara pemberian cek perjalanan terkait pemenangan Miranda Goeltom sebagai deputi gubernur senior (DGS) Bank Indonesia tersebut tergabung dalam tim kampanye Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2004.

“Nunun dekat dengan PDIP sejak dipanggil di Istana Bogor pada hari Ibu, 22 Desember 2003 (semasa Megawati sebagai presiden),” kata Arie Malangjuda kepada majelis hakim di Pengadilan Tipikor kemarin (18/5). Ari kemarin menjadi saksi terdakwa politisi sekaligus anggota Fraksi PDIP DPR 1999-2004 Ni Luh Mariani cs dalam sidang kasus cek perjalanan.

Ari merupakan mantan anak buah Nunun di PT Wahana Esa Sejati. Pria yang pernah menjabat direktur di perusahaan tersebut mengatakan, sejak saat itu, aktivitas Nunun lebih banyak tersita untuk PDIP. “Di kantor banyak kaos Mega-Hasyim, pin, poster dan yang lainnya,” ucap Ari. “Kami juga diperintah oleh untuk pakai pin,” imbuh pria yang disebut-sebut membagikan uang dari Nunun ke beberapa politisi itu.
Memang, Arie adalah orang yang mendapat tugas dari Nunun untuk membagi-bagikan empat kantong berisi cek perjalanan kepada empat fraksi di Komisi IX. Kata Arie, pembagian itu dilakukan di rumah makan
Bebek Bali, Taman Ria Senayan, Jakarta Selatan.

Dia juga mengakui, perwakilan dari PDIP yang mengambil bungkusan berisi cek perjalanan itu adalah Dudhie Makmun Murod yang merupakan bendahara Fraksi PDIP.
Apa Anda tidak bertanya ke Nunun untuk apa bingkisan itu? “Saya nggak tanya, saya kira untuk keperluan pilpres. Kan bu Nunun sibuk ngurusi pilpres,” jawabnya enteng. “Saya nggak kepikiran kalau itu untuk pemenangan Miranda,” imbuhnya.
Di bagian lain, mantan Ketua Komisi IX DPR 1999-2004 Emir Muis kemarin juga dihadirkan dalam sidang cek perjalanan dengan terdakwa Panda Nababan cs. Dia dalam sidang tersebut, Emir menegaskan, Tjahjo Kumolo, ketua Fraksi PDIP saat itu, hadir dalam pertemuan antara Miranda dan anggota Komisi IX dari fraksi PDIP di Hotel Dharmawangsa. “Seingat saya beliau (Tjahjo) hadir,” katanya.
Padahal, seminggu lalu, saat Tjahjo dihadirkan sebagai saksi mengaku dirinya tidak hadir dalam pertemuan tersebut.(kuh/agm/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/