29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Rekor 14 Tahun Tutup KRAPSI

Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.
Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.

JAKARTA – Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.

Adalah Aflah Fadlan Prawira yang menjadi perenang paling berbahagia itu. Perenang dari klub Aquarius Bandung tersebut memecahkan rekor yang diukir Steven Chandra pada nomor 1.500 meter gaya bebas putra. Rekor tersebut dicetak pada 1999 di Brisbane dengan catatan 16 menit 02,00 detik.

Sedangkan, catatan waktu yang dibukukan oleh Fadlan lebih cepat 0,3 detik, atau 15 menit 59,16 detik.

Kegemilangan Fadlan itu sekaligus menenggelamkan perenang timnas Merah Putih yang punya spesialisasi di nomor jarak jauh tersebut, Ricky Anggawijaya. Ricky hanya bisa finis pada posisi kedua dengan selisih lumayan jauh, 16 menit 56,97 detik.

Dominasi perenang berusia 15 tahun tersebut sendiri sudah kelihatan sejak lima putaran awal. Gap yang awalnya satu sampai dua meter bahkan berubah sampai dengan 1,5 lintasan atau 70 meter ketika perlombaan kurang dari 500 meter lagi. Kemenangan Fadlan menjadi kejutan bagi ribuan penonton yang memadati tribun kolam renang GBK.

Karena awalnya banyak yang mengira Ricky tetap menjadi penguasa di nomor kurang bergengsi itu.

“Kalau saya sendiri sudah punya perhitungan untuk sampai di angka itu. Sebelumnya, di kejuaraan di Makau sekitar dua bulan lalu saya bisa mencatat waktu 16 menit 09 detik. Sekarang, target saya tercapai juga,” kata Fadlan usai lomba.

Ambisi masuk di timnas senior bisa semakin terbuka bagi perenang yang selama ini berkutat di kategori timnas pelajar dan junior itu. Satu tempat di SEA Games 2015 Singapura kini menjadi incarannya.

“Karena sejak dari dulu saya selalu memimpikan bisa berlomba di SEA Games. Dari sini mungkin jalan itu akan terbuka,” imbuhnya.

Keinginan perenang asli Ujung Berung, Bandung, itu juga didukung pelatihnya, Donni Budiarto. Menurutnya, Fadlan punya endurance bagus karena dia perenang di kategori open water.

Lima bulan lalu dia terjun di kejuaraan renang Open Water 10 kilometer di Hong Kong dengan catatan waktu 2 jam 10 menit. “Kalau untuk SEA Games atau Olimpiade, tinggal nanti bagaimana me-maintenance dia saja,” ungkapnya.

Yang pasti, keberhasilan Fadlan ini membuat pelatih-pelatih di pelatnas renang Indonesia tidak bisa menyimpan kekagumannya. Salah satunya Albert Cristiadi Sutanto. “Luar biasa. Seusia dia sudah bisa menjadi tercepat di nomor itu. Perlu diketahui, belum ada perenang Indonesia yang bisa berenang jarak jauh secepat itu,” koarnya.

Kesuksesan juga dialami tuan rumah Millenium Aquatic. Untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir Millenium merebut takhta. Klub milik Richard Sambera itu mengoleksi 3.156 poin dengan catatan 28 emas, 33 perak, dan 33 perunggu.

Millenium mengangkangi dua klub langganan dua besar, Klub Renang Petrokimia Gresik (KRPG) dan Elfira Swima Gemilang (ESG) Bandung di posisi dua dan tiga. (ren/ham)

Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.
Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.

JAKARTA – Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) 2013 resmi berakhir tadi malam. Manisnya, hari terakhir kejuaraan yang digelar di Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta tersebut ditutup dengan pemecahan rekor yang telah bertahan selama 14 tahun.

Adalah Aflah Fadlan Prawira yang menjadi perenang paling berbahagia itu. Perenang dari klub Aquarius Bandung tersebut memecahkan rekor yang diukir Steven Chandra pada nomor 1.500 meter gaya bebas putra. Rekor tersebut dicetak pada 1999 di Brisbane dengan catatan 16 menit 02,00 detik.

Sedangkan, catatan waktu yang dibukukan oleh Fadlan lebih cepat 0,3 detik, atau 15 menit 59,16 detik.

Kegemilangan Fadlan itu sekaligus menenggelamkan perenang timnas Merah Putih yang punya spesialisasi di nomor jarak jauh tersebut, Ricky Anggawijaya. Ricky hanya bisa finis pada posisi kedua dengan selisih lumayan jauh, 16 menit 56,97 detik.

Dominasi perenang berusia 15 tahun tersebut sendiri sudah kelihatan sejak lima putaran awal. Gap yang awalnya satu sampai dua meter bahkan berubah sampai dengan 1,5 lintasan atau 70 meter ketika perlombaan kurang dari 500 meter lagi. Kemenangan Fadlan menjadi kejutan bagi ribuan penonton yang memadati tribun kolam renang GBK.

Karena awalnya banyak yang mengira Ricky tetap menjadi penguasa di nomor kurang bergengsi itu.

“Kalau saya sendiri sudah punya perhitungan untuk sampai di angka itu. Sebelumnya, di kejuaraan di Makau sekitar dua bulan lalu saya bisa mencatat waktu 16 menit 09 detik. Sekarang, target saya tercapai juga,” kata Fadlan usai lomba.

Ambisi masuk di timnas senior bisa semakin terbuka bagi perenang yang selama ini berkutat di kategori timnas pelajar dan junior itu. Satu tempat di SEA Games 2015 Singapura kini menjadi incarannya.

“Karena sejak dari dulu saya selalu memimpikan bisa berlomba di SEA Games. Dari sini mungkin jalan itu akan terbuka,” imbuhnya.

Keinginan perenang asli Ujung Berung, Bandung, itu juga didukung pelatihnya, Donni Budiarto. Menurutnya, Fadlan punya endurance bagus karena dia perenang di kategori open water.

Lima bulan lalu dia terjun di kejuaraan renang Open Water 10 kilometer di Hong Kong dengan catatan waktu 2 jam 10 menit. “Kalau untuk SEA Games atau Olimpiade, tinggal nanti bagaimana me-maintenance dia saja,” ungkapnya.

Yang pasti, keberhasilan Fadlan ini membuat pelatih-pelatih di pelatnas renang Indonesia tidak bisa menyimpan kekagumannya. Salah satunya Albert Cristiadi Sutanto. “Luar biasa. Seusia dia sudah bisa menjadi tercepat di nomor itu. Perlu diketahui, belum ada perenang Indonesia yang bisa berenang jarak jauh secepat itu,” koarnya.

Kesuksesan juga dialami tuan rumah Millenium Aquatic. Untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir Millenium merebut takhta. Klub milik Richard Sambera itu mengoleksi 3.156 poin dengan catatan 28 emas, 33 perak, dan 33 perunggu.

Millenium mengangkangi dua klub langganan dua besar, Klub Renang Petrokimia Gresik (KRPG) dan Elfira Swima Gemilang (ESG) Bandung di posisi dua dan tiga. (ren/ham)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/