MEDAN,SUMUTPOS.CO-Tim Dahlan Iskan sudah mempersiapkan dengan matang acara debat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat di 10 kota, yang rencananya akan dimulai Selasa.
Saat debat pertama yang diselenggarakan di Medan, sekitar lima ribu relawan Dahlan Iskan akan memadati Istana Maimun, lokasi diselenggarakan debat.
“Sekitar lima ribu relawan akan datang untuk memberi dukungan dan semangat kepada Pak Dahlan,” ujar Amal Gazali, Ketua Tim Relawan Demi Indonesia, Sabtu (11/1).
Saat datang ke lokasi, Menteri BUMN itu kembali akan diarak dengan dua barongsai seperti saat datang ke acara Meet The Press di sekretariat Komite Konvensi, Jakarta. Di depan pintu gerbang, Dahlan akan disambut tabuhan Gondang Batak. Di dalam arena, Dahlan akan disambut tari Melayu.
“Kami persiapkan agar meriah. Ini kan pesta demokrasin
di Demokrat. Kami buat ini agar menimbulkan kegairahan di Demokrat juga,” terangnya.
Untuk di Palembang, tim relawan akan membuat acara sama. Namun, di sini jumlah relawan yang hadir lebih sedikit. “Sekitar tiga ribu orang yang hadir. Selain diarak barongsai, nanti aka nada reog Ponorogo. Pak Dahlan nanti naik di atas reog,” ucapnya.
Soal materi, Amal memastikan juga sudah siap. Menurutnya, tim relawan Demi sudah lengkap. Ada tim ekonomi, tim politik, tim budaya, tim militer, dan lain-lain. Semua sudah disiapkan matang.
“Tapi, untuk Pak Dahlan, dilepas begitu saja juga siap. Yang jelas, dalam debat Pak Dahlan akan menyajikan materi yang mudah dimengerti rakyat. Sehingga rakyat tahu betul dalam lima tahun ke depan akan dibawa ke mana negeri ini,” jelasnya.
Bagi Dahlan Iskan, kedatangannya ke Istana Maimun nanti bukan yang pertama. Pasalnya, pada Sabtu (29/6/2013) lalu Dahlan Iskan juga telah mengunjunginya.
Saat itu Dahlan Iskan menyatakan bahwa masyarakat Sumatera Utara dan Kota Medan harus berbangga karena memiliki Istana Maimun. Salah satu cagar budaya yang harus dilestarikan.
“Istana ini merupakan satu-satunya istana kesultanan di Sumut yang selamat dari revolusi sosial pada tahun 1965. Harus ada niat serius dari masyarakat dan pemerintah untuk menjaga peninggalan sejarah ini,” ujar kala itu.
Saat itu adalah kali pertama pria yang akrab disapa Pak Dis ini masuk ke istana yang dibangun pada awal tahun 1900-an. Tak heran, bila mantan dirut PLN ini sangat semangat mengunjungi salah satu tempat wisata di Medan. “Kalau Masjid Raya saya sudah pernah. Dan saya kagum akan isinya. Dengan kemewahannya, Kesultanan Deli pasti sangat makmur kala itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, Istana Maimun dan Masjid Raya merupakan peninggalan dari Kesultanan Deli yang saat itu berjaya di Medan. Kedua bangunan bersejarah tersebut dibangun pada tahun yang sama.
“Istana ini punya sejarah tersendiri dan merupakan istana satu-satunya yang selamat dari revolusi sosial. Beberapa istana lain dihancurkan oleh kelompok sayap kiri pada masa itu,” ujar Dahlan Iskan.
Kepastian debat capres ini juga diungkapkan Anggota Komite Konvensi, Hinca Panjaitan menyampaikan hal itu dalam keterangan persnya kepada wartawan, Minggu (12/1) sore di Medan. Hinca didampingi komite konvensi lainnya, Putu Suasta dan Budi Utomo, serta Ketua DPD Partai Demokrat Sumut HT Milwan dan pengurus H Farianda Putra Sinik SE, T Dirkansyah, Sopar Siburian, Ti Aisyah Ritonga, Enda Mora Lubis, dan Zulkifli.
Dijelaskan Hinca, kesebelas peserta konvensi telah melakukan beberapa tahapan proses penjaringan. Pertama pada 15 September – 31 Desember 2013 melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. Kemudian 6-9 Januari 2014 melakukan jumpa media (pemimpin redaksi) guna memaparkan hasil sosisialisasi mereka, terutama menyangkut permasalahan di tengah masyarakat.
Selanjutnya pada 21 Januari – 2 April 2014, kesebelas peserta konvensi itu akan melakukan debat terbuka, yang dinamakan dengan ‘debat bernegara’, yang akan dilangsungkan di 12 kota di Indonesia. Dan untuk pertama kali (21 Januari), debat ini akan dilaksanakan di Medan dan Palembang secara bersamaan.
“Jadi, hari ini (kemarin) keberadaan kami di Medan adalah untuk persiapan komite konvensi menyelenggarakan debat tersebut. Makanya hari ini kami bersama-sama Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, rapat kordinasi untuk acara debat tersebut,” tegas Hinca yang juga Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat.
Debat ini, lanjut Hinca, sebagai salah satu upaya Partai Demokrat demokratisasi yang baik, untuk melahirkan pemimpin bangsa, dengan memberikan kesempatan kepada anak bangsa ikut konvensi. “Sehingga diharapkan dapat menaikkan elektabilitas capres dan Partai Demokrat. Kami ingin melebihi target yang diperoleh Demokrat pada pemilu sebelumnya,” tegasnya.
Yang menarik, ungkap Hinca, materi debat adalah tema-tema yang menonjol di daerah bersangkutan, seperti krisis energi dan tanah. “Jadi prinsipnya adalah kalau di Sumut adalah persoalan ekonomi Indonesia yang terjadi di Sumut. Debat ini juga akan dihadiri seluruh gubernur dan kepala daerah di Sumut, serta kalangan akademi dan tokoh masyarakat di Sumut,” ujarnya.
Menurut Hinca, pihaknya sengaja memilih Istana Maimun sebagai tempat dilangsungkannya ‘debat bernegara’ tersebut, dengan harapan agar kearifan dan kebijaksanaan Sultan Deli dapat ‘menular’ kepada peserta konvensi. “Sehingga capres yang lahir dari konvensi ini memiliki jiwa kepemimpinan Sultan Deli juga,” katanya. (zul/ram/jpnn/rbb)