JAKARTA – Selama ini, kubu Anas Urbaningrum kerap menyuarakan pentingnya Edhie Baskoro alias Ibas diperiksa KPK terkait kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung. Alasannya, putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai steering committee (SC) kongres. Usai menjalani
pemeriksaan kemarin, Anas mengklaim KPK sudah bertanya soal itu.
Keterangan singkat disampaikan oleh Anas setelah menjalani pemeriksaan sekitar pukul 15.00 WIB. Suami Athiyyah Laila itu tampak lebih kurus saat memberikan keterangan pada pewarta. Anas yang biasanya banyak bicara, kemarin lebih irit. Dia hanya mau memberikan penjelasan soal SC.
“Materinya tentu banyak, tapi yang penting adalah pendalaman tentang kongres. Juga fungsi dan SC-nya,” kata Anas. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga mengatakan kalau penyidik banyak tanya soal proses jalannya kongres. Termasuk, soal hasil dari kongres yang digelar di Bandung itu.
Lebih lanjut Anas menjelaskan, soal kongres bukanlah menghasilkan ketua umum partai saja. Juga untuk menetukan siapa yang duduk di kursi ketua dewan pembina, AD-ART partai, hingga program kerja. Semua itu, menjadi kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan dari jalannya kongres partai.
Anas seolah tidak mau menyelesaikan apa yang telah disampaikan terkait Ibas. Saat ditanya lebih lanjut soal peran Sekjen Partai Demokrat itu di kongres, Anas memilih untuk bungkam. “Yang jelas, ada progress dan kemanjuan dalam pemeriksaan, mudah-mudahan ke depan makin lancar,” tuturnya.
Setelah itu, Anas berjalan menuju kendaraan tahanan yang sudah menjemputnya di lobi KPK. Kalau ada pertanyaan lain, Anas mengarahkan pertanyaan itu agar disampaikan ke Jubir KPK, Johan Budi SP saja.
Selama ini, Anas memang kerap melemparkan sinyal soal keterlibatan Ibas. Namun, entah apa alasannya keberanian Anas hanya sebatas memberikan sinyal. Setiap ditanya modus operandi seperti apa yang dilakukan Ibas, dia tidak menjawab. Sebelum ini, dia menegaskan kalau menurutnya, Ibas sangat layak diperiksa KPK.
Tertutup pada Media
Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya menambahkan, dalam pemeriksaan sudah disampaikan semua terkait keterlibatan Ibas. Termasuk, berbagai tugas khusus yang diamanatkan Presiden SBY ketika dirinya masih sebagai Ketua Fraksi Demokrat di parlemen.
“Ada pengembangan tentang posisi di fraksi. Itu yang dikatakan ada tugas-tugas khusus. Untuk detailnya, kita tunggu kesempatan itu. Publik perlu tahu, posisi Anas sebagai ketum sangat strategis,” katanya.
Namun, Firman enggan merinci tugas apa saja yang disebutnya sebagai ‘khusus’ itu. Dia hanya menegaskan kalau informasi tersebut sudah disampaikan kepada penyidik. Salah satunya, terkait dengan kasus Bank Century. Firman menjanjikan pada saatnya nanti, Anas akan menjelaskan semuanya pada media.
Kuasa hukum Anas lainnya, Adnan Buyung Nasution juga menegaskan keterangan Anas soal Ibas. Dia lantas menyebut kalau KPK harus melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan. Dia meyakinkan bahwa Anas tidak bohong soal keterlibatan Ibas sehingga klarifikasi menjadi hal yang penting.
“Semua orang harus dilakukan klarifikasi, itu satu teknik penyidikan. Kecuali Anas bohong, kalau jujur semua bisa dibuka,” katanya. Pengacara senior itu lantas menyebut KPK tidak akan pernah memeriksa Ibas kalau kasus yang menyeret kliennya sebuah pesanan.
Sementara, Jubir KPK Johan Budi SP mengatakan kalau KPK tidak akan memakan mentah-mentah omongan Anas. Dia menegaskan butuh lebih dari sekedar pengakuan untuk membuktikan adanya permainan kotor Ibas dalam kongres. Perlu data dan bukti yang harus disampaikan kepada pihaknya.
“Saya tidak tau keterangan Anas yang disampaikan ke penyidik seperti apa. Jikalau Anas benar menyampaikan soal Ibas, informasi apa yang disampaikan?. Kalau hanya sekitar Ibas menjadi SC kongres, orang-orang sudah tahu. Itu hanya pengetahuan umum,” katanya.
Dia memastikan kalau apa yang disampaikan Anas tidak didukung bukti, besar kemungkinan Ibas tidak akan diperiksa karena keterangan itu tidak bisa berdiri sendiri. Pada prinsipnya, lanjut Johan, kalau ada data keterlibatan Ibas, Anas bisa menyampaikan. Nanti penyidik yang akna menilai apakah data itu benar atau tidak.
Sementara itu Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan jika pemeriksaan terhadap Ibas sangat terbuka. “Itu simple sekali kok, apalagi kalau hanya terkait Ibas sebagai ketua SC semua orang kan juga sudah tahu,” kata Bambang. Terkait pernyataan Anas yang mengatakan dirinya telah diperiksa terkait SC, pria yang akrab disapa BW itu mengaku akan mengecek terlebih dulu ke penyidik.
Bambang juga mengatakan harus mengecek ke penyidik ucapan pengacara Anas yang mengatakan bahwa ada tugas khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Anas agar mengamankan kasus Century di DPR. Dia khawatir pernyataan itu tidak benar. “Saya ini kan sebelumnya lawyer, jadi saya paham,” ujar Bambang.
Dia bagian lain, pihak Ibas membantah jika disebut memiliki keterkaitan dengan kasus Hambalang. pengacara keluarga SBY Palmer Situmorang mengatakan, Ibas sama sekali tidak ada hubungan dengan proyek pembangunan sarana olahraga itu. “Kalau dikatakan terlibat di kongres, ya memang terlibat. Tapi bukan di proyek Hambalang. Yang bermasalah itu proyek Hambalang,” kata Palmer, tadi malam.
Dia membenarkan, posisi Ibas dalam kongres di Bandung sebagai SC. Namun putra bungsu SBY itu bukan salah satu ketua cabang yang mempunyai hak suara yang bisa dipengaruhi atau diperjualbelikan. “Dia juga bukan calon ketua yang memerlukan suara,” katanya.
Dalam kongres, lanjut dia, Ibas juga mendukung Andi Mallarangeng untuk menjadi ketum Demokrat. “Jadi nggak ada urusan sama Anas,” tegas Palmer.
Dia mengingatkan, dalam persidangan, Yulianis menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara proyek Hambalang dengan kongres Partai Demokrat di Bandung. Palmer juga menambahkan, Ibas tidak pernah berbisnis atau mencampuri urusan bisnis terkait proyek Hambalang.
Saat ini, kata Palmer, pihaknya memilih tidak banyak menanggapi atas kicauan terkait dugaan keterlibatan Ibas dalam pusaran kasus Anas. Namun jika dirasa sudah melebihi batas, Palmer mengatakan akan ada langkah yang diambil. (dim/gin/fal/jpnn/rbb)