29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pengumuman Honorer K2 jadi Ajang Bisnis

Pengumuman CPNS Honorer K2 Sudah Bisa Dilihat
Pengumuman CPNS Honorer K2 Sudah Bisa Dilihat

SUBANG – Pengumuman hasil seleksi kelulusan CPNS K2 menjadi ajang bisnis. Di Kabupaten Subang tidak sedikit orang yang memperjualbelikan hasil pengumuman tersebut dengan cara mem-print atau mencetak dan memperbanyak berkas pengumuman itu.

Satu bundel berkas pengumuman kelulusan CPNS K2 dijual dengan harga antara Rp10.000 – 15.000.

Aksi jual beli ini terjadi setelah Panselnas mengumumkan kelulusan sebanyak 1.619 honorer kategori dua (K2) di Subang.

“Saya beli selebaran pengumuman kelulusan CPNS K2 ini dari agen Koran. Harganya Rp10 ribu per bundel, bahkan ada juga agen yang menjual sampai Rp15 ribu per bundel,” kata Asep, salah seorang honorer K2 yang ikut seleksi kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Rabu (12/2).

Asep mengaku, setelah dia melihat pengumuman itu ternyata dia tidak lulus. “Saya sudah menjadi tenaga sukarelawan (sukwan) cukup lama. Tetapi ada orang yang tidak jelas menjadi sukwan bisa lolos. Saya tidak mengerti seleksi ini,” ujarnya. (bds/lsm/sam/jpnn)

Pengumuman CPNS Honorer K2 Sudah Bisa Dilihat
Pengumuman CPNS Honorer K2 Sudah Bisa Dilihat

SUBANG – Pengumuman hasil seleksi kelulusan CPNS K2 menjadi ajang bisnis. Di Kabupaten Subang tidak sedikit orang yang memperjualbelikan hasil pengumuman tersebut dengan cara mem-print atau mencetak dan memperbanyak berkas pengumuman itu.

Satu bundel berkas pengumuman kelulusan CPNS K2 dijual dengan harga antara Rp10.000 – 15.000.

Aksi jual beli ini terjadi setelah Panselnas mengumumkan kelulusan sebanyak 1.619 honorer kategori dua (K2) di Subang.

“Saya beli selebaran pengumuman kelulusan CPNS K2 ini dari agen Koran. Harganya Rp10 ribu per bundel, bahkan ada juga agen yang menjual sampai Rp15 ribu per bundel,” kata Asep, salah seorang honorer K2 yang ikut seleksi kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Rabu (12/2).

Asep mengaku, setelah dia melihat pengumuman itu ternyata dia tidak lulus. “Saya sudah menjadi tenaga sukarelawan (sukwan) cukup lama. Tetapi ada orang yang tidak jelas menjadi sukwan bisa lolos. Saya tidak mengerti seleksi ini,” ujarnya. (bds/lsm/sam/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/