26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Iwan Fals Siap, Kikan Adaptasi Panggung

Bencana Sinabung terus mendapat simpati dari berbagai pihak, salah satunya Iwan Fals.
Bencana Sinabung terus mendapat simpati dari berbagai pihak, salah satunya Iwan Fals.

PERSIAPAN Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya kian panas. Artis-artis papan atas getol berlatih demi ke­suksesan konser yang diselenggarakan tepat pada Hari Valentine mendatang.

Penyanyi legendaris Iwan Fals, misalnya. Dia kebagian menyanyikan dua lagu berjudul Perubahan dan Tuhan Ampuni Dosa Kami. Menurut Iwan, ada cerita menarik di balik lagu Tuhan Ampuni Dosa Kami.

Awalnya, Erros memberikan lagu tersebut kepada Iwan sekitar 2007. Tetapi, pelantun Bongkar tersebut tidak bersedia. Alasannya, dirinya merasa belum siap menyanyikan.

Lagu tersebut bercerita tentang renungan akan bencana. Yakni, bencana mungkin terjadi karena kesalahan manusia. “Kita penuh dosa sehingga alam murka. Dosa terhadap manusia lain, alam, dan diri sendiri,” ujarnya Iwan di sela-sela latihan Selasa (11/2).

Ketika lagu itu dibuat, Indonesia terkena musibah gempa di Jogjakarta (2006, Red). Lalu, Jakarta banjir bandang pada 2007. Menjelang konser, Iwan dihubungi langsung oleh Erros. Dia diminta tampil menyanyikan lagu itu. Jadi, untuk kali pertama, lagu tersebut akan diperdengarkan di hadapan publik.

Sementara itu, Kikan Namara tampil pada sesi drama musikal. Kemarin mantan vokalis band Cokelat tersebut berlatih di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan. Kikan kembali beradu peran dengan Dendy Mike, lawan mainnya dalam musikal Ali Topan dulu.

Kali ini durasi musikal tersebut pendek, hanya 15-20 menit. Mereka pun akan membawakan empat lagu Erros yang belum pernah dipublikasikan.

“Musikal pendek ini bercerita era Erros Djarot waktu jadi pemimpin redaksi Detik. Media itu diberedel pada zaman Orde Baru. Nah, peran saya di sini adalah jadi aktivis,” ungkap Kikan.

Ketika dihadapkan pada pementasan musikal, mantan istri Yuke Dewa 19 itu harus menantang diri sendiri. Terlebih, persiapan untuk pertunjukan kali ini terbilang singkat. Menurut Kikan, untuk persiapan drama musikal seperti itu, sesuai standar, latihan dilakukan selama empat bulan.

Sementara itu, persiapan Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya kurang dari dua bulan. “Nggak sampai dua bulan persiapannya. Karena itu, ini PR juga. Tantangan juga,” ungkapnya.

Kesulitan terletak pada teknis dan pendalaman karakter. Kendala lain, venue dan blocking. Sebelumnya mereka berlatih di Salihara dengan panggung kecil. Di tempat latihan kemarin, panggung lebih besar.

Meski demikian, panggung tersebut tetap berbeda dengan panggung sebenarnya di Jakarta Convention Center. “Panggung di tempat sebelumnya nggak ada 15 meter. Di JCC nanti panggungnya 36 meter. Pasti perlu banyak adaptasi nih,” ujarnya.(jan/c5/nda)

Bencana Sinabung terus mendapat simpati dari berbagai pihak, salah satunya Iwan Fals.
Bencana Sinabung terus mendapat simpati dari berbagai pihak, salah satunya Iwan Fals.

PERSIAPAN Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya kian panas. Artis-artis papan atas getol berlatih demi ke­suksesan konser yang diselenggarakan tepat pada Hari Valentine mendatang.

Penyanyi legendaris Iwan Fals, misalnya. Dia kebagian menyanyikan dua lagu berjudul Perubahan dan Tuhan Ampuni Dosa Kami. Menurut Iwan, ada cerita menarik di balik lagu Tuhan Ampuni Dosa Kami.

Awalnya, Erros memberikan lagu tersebut kepada Iwan sekitar 2007. Tetapi, pelantun Bongkar tersebut tidak bersedia. Alasannya, dirinya merasa belum siap menyanyikan.

Lagu tersebut bercerita tentang renungan akan bencana. Yakni, bencana mungkin terjadi karena kesalahan manusia. “Kita penuh dosa sehingga alam murka. Dosa terhadap manusia lain, alam, dan diri sendiri,” ujarnya Iwan di sela-sela latihan Selasa (11/2).

Ketika lagu itu dibuat, Indonesia terkena musibah gempa di Jogjakarta (2006, Red). Lalu, Jakarta banjir bandang pada 2007. Menjelang konser, Iwan dihubungi langsung oleh Erros. Dia diminta tampil menyanyikan lagu itu. Jadi, untuk kali pertama, lagu tersebut akan diperdengarkan di hadapan publik.

Sementara itu, Kikan Namara tampil pada sesi drama musikal. Kemarin mantan vokalis band Cokelat tersebut berlatih di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan. Kikan kembali beradu peran dengan Dendy Mike, lawan mainnya dalam musikal Ali Topan dulu.

Kali ini durasi musikal tersebut pendek, hanya 15-20 menit. Mereka pun akan membawakan empat lagu Erros yang belum pernah dipublikasikan.

“Musikal pendek ini bercerita era Erros Djarot waktu jadi pemimpin redaksi Detik. Media itu diberedel pada zaman Orde Baru. Nah, peran saya di sini adalah jadi aktivis,” ungkap Kikan.

Ketika dihadapkan pada pementasan musikal, mantan istri Yuke Dewa 19 itu harus menantang diri sendiri. Terlebih, persiapan untuk pertunjukan kali ini terbilang singkat. Menurut Kikan, untuk persiapan drama musikal seperti itu, sesuai standar, latihan dilakukan selama empat bulan.

Sementara itu, persiapan Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya kurang dari dua bulan. “Nggak sampai dua bulan persiapannya. Karena itu, ini PR juga. Tantangan juga,” ungkapnya.

Kesulitan terletak pada teknis dan pendalaman karakter. Kendala lain, venue dan blocking. Sebelumnya mereka berlatih di Salihara dengan panggung kecil. Di tempat latihan kemarin, panggung lebih besar.

Meski demikian, panggung tersebut tetap berbeda dengan panggung sebenarnya di Jakarta Convention Center. “Panggung di tempat sebelumnya nggak ada 15 meter. Di JCC nanti panggungnya 36 meter. Pasti perlu banyak adaptasi nih,” ujarnya.(jan/c5/nda)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/