JAKARTA – Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014 mengumumkan hasil seleksi hari ini (27/5). Dalam paparannya kemarin (26/5) panitia mengumumkan jumlah pelamar mencapai 777 ribu siswa, sedangkan yang dinyatakan lulus seleksi hanya 125.406 siswa (1,13 persen).
Ketua Panitia SNM PTN 2014 Ganjar Kurnia menuturkan, alokasi tetap mahasiswa baru dari saringan SNM PTN 2014 sejatinya berjumlah 133.406 siswa. Itu artinya ada 8.000 kursi SNM PTN 2014 tidak terisi alias sisa kuota. Kursi yang tidak terisi itu biasanya akan dipakai dalam seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN).
Ganjar menjelaskan kenapa masih ada kursi SNM PTN yang tidak terisi itu. “Bukan berarti tidak ada peminatnya,” ujar pria yang juga rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung itu. Dia mengatakan sisa kuota itu muncul karena pelamar di prodi tertentu tidak bsia mengejar passing grade minimal yang ditetapkan.
“Kita tidak bisa menerima pelamar yang tidak bisa mengejar standar minimal, hanya gara-gara demi pemenuhan kuota. Standar minimal pelamar tetap kita pakai,” urai dia.
Ganjar menjelaskan seluruh peserta atau pelamar berasal dari SMA sebanyak 579.028 siswa, MA (84.916 siswa) dan SMK (113.592 siswa). Dengan adanya komposisi itu, SNM PTN tidak hanya diminati oleh siswa SMA saja. Tetapi siswa SMK juga menunjukkan minat yang tinggi untuk kuliah melalui SNM PTN.
Data berikutnya terkait dengan penerima beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (bidik misi). Dia mengataka njumlah pelamar bidikmisi dalam SNM PTN 2014 ini mencapai 152 ribu siswa. Sedangkan yang ditetapkan lulus seleksi hanya 27.315 orang.
Ganjar menegaskan bahwa yang lulus SNM PTN 2014 ini belum tentu diterima menjadi mahasiswa baru di PTN tujuan. Sebab peserta SNM PTN yang dinyatakan lulus harus melalui proses verifikasi. Diantaranya adalah menunjukkan rapor fisik asli. Upaya ini diambil untuk cross check data nilai rapor yang dientri ke server panitia SNM PTN.
“Kalau ada ketidakcocokan dan itu terbukti disengaja, misalnya dikatrol, statusnya bisa tidak diterima di PTN,” paparnya. Sedangkan bagi yang diterima bidikmisi, juga terancam dibatalkan jika ada manipulasi kondisi ekonomi keluarga.
Ganjar lantas menjelaskan sebaran prodi berdasarkan peminatan tertinggi. Dari top 10 prodi paling laris, tidak ada satupun dari rumpun teknik (engineering). Duduk di posisi pertama adalah prodi manajemen dengan jumlah peminatnya 144.374 pelamar.
Kemudian akuntansi (110.851 pelamar), teknik informatika dan sejenisnya (97.775 pelamar), dan pendidikan guru sekolah dasar (81.181 pelamar). Jumlah pelamar pendidkan guru sekolah dasar (PGSD) itu mengalahkan prodi pendidikan dokter yang tercatat (60.807 pelamar) dan menempatkannya di posisi ke enam.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso mengatakan, minimnya peminat atau pelamar prodi teknik itu bukan berarti ada mahasiswanya benar-benar kosong.
Catatan pada 2012 lalu, jumlah prodi teknik mencapai 70 persen dari seluruh prodi yang ada. Tetapi mahasiswa di prodi teknik hanya 15 persen, dari seluruh populasi mahasiswa.
“Jadi (prodi teknik, red) memang sepi mahasiswanya,” kata dia. Calon pelamar SNM PTN juga sudah menyaring dirinya sendiri, apakah mampu untuk kuliah di bidang teknis.
Djoko menjelaskan tidak semua prodi teknik di PTN itu sepi peminatnya. Dia mencontohkan prodi teknik di ITB (Institut Teknologi Bandung) selalu penuh dan ramai sekali peminatnya.
Dengan demikian, kampus harus berusaha keras meningkatkan kualitasnya. Sehingga otomatis peminat prodi teknisnya akan ikut naik. (wan)