26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Beratnya Beban Messi, Dianggap Kurang Argentina

messi_argentinaBANYAK yang menganggap Lionel Messi adalah sosok Diego Maradona baru. Kemampuan dribbling, kecepatan, dan kelincahan melewati para pemain lawan membuat namanya disejajarkan dengan sang legenda Argentina itu. Dalam hal koleksi gelar bersama klub, Messi memang jauh lebih unggul dibanding Maradona. Tapi, bagaimana dalam hal merebut hati rakyat tanah airnya sendiri?

Ternyata, Messi masih harus berusaha lebih keras lagi hanya agar diterima warga Argentina. Sebab, selama ini masyarakat negeri Tango itu menganggap Messi “kurang” Argentina. Dia meninggalkan kampung halamannya di Rosario terlalu dini. Yakni pada usia 13 tahun untuk hijrah ke Barcelona.

Warga Argentina menganggap Messi tidak melalui tahapan-tahapan yang jamak dilakukan pemain Argentina. Yakni mengawali dari klub-klub lokal sebelum menjadi idola nasional. Sama seperti Maradona yang mengawali dari Boca Juniors sebelum malang melintang di Eropa bersama Barcelona, Napoli, hingga Sevilla.

Kolumnis Jeff Himmelman dalam tulisannya di New York Times menyebutkan bahwa Maradona lebih dicintai karena perasaan senasib sebagai warga miskin. “Maradona mengasah bakatnya dari lumpur. Itulah yang membedakannya dari Messi,” kata Pablo Rodr”guez, warga Argentina, seperti dikutip New York Times.

Jika mau, Messi sebenarnya sangat gampang menanggalkan kewarganegaraan Argentina. Dia sudah tinggal 13 tahun di Spanyol dan tim Matador itu pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. Namun, Messi tidak melakukannya. Dia juga tidak menjual rumahnya di Rosario yang terletak di 525 Estado de Israel. Padahal, kawasan tersebut sudah banyak ditinggal para penghuninya.

Messi juga tetap mempertahankan aksen Argentina setiap kali berbicara bahasa Spanyol. Tapi, semua upayanya untuk tetap menjadi Argentina ternyata tak digubris. Padahal, di sejumlah sudut kota di Buenos Aires, ibu kota negara tersebut, dipasang sejumlah baliho bergambar dirinya.

“Messi tidak bisa menghindarkan dirinya dari bayang-bayang Maradona. Rakyat menganggap Maradona sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah. Dia sudah mempersembahkan Piala Dunia 1986,” kata Himmelman.

Yang bisa dilakukan Messi untuk mendapatkan “legitimasi” sebagai warga Argentina hanya satu: membawa negerinya menjuarai Piala Dunia. Dan peluang itu terbuka lebar. Sebab, Argentina adalah salah satu tim peserta dengan jarak tempuh menuju venue paling sedikit. Mereka bisa menghemat tenaga untuk recovery.

Namun, rakyat sanksi karena Messi menurun performanya di level klub. “Jika di Piala Dunia dia masih bermain seperti dua bulan belakangan ini, maka tak ada kesempatan bagi kami. Tapi, ada yang bilang dia melakukan itu agar bisa maksimal di Piala Dunia,” kata Mart”n Caparr”s, warga Argentina, kepada Himmelman. (aga)

messi_argentinaBANYAK yang menganggap Lionel Messi adalah sosok Diego Maradona baru. Kemampuan dribbling, kecepatan, dan kelincahan melewati para pemain lawan membuat namanya disejajarkan dengan sang legenda Argentina itu. Dalam hal koleksi gelar bersama klub, Messi memang jauh lebih unggul dibanding Maradona. Tapi, bagaimana dalam hal merebut hati rakyat tanah airnya sendiri?

Ternyata, Messi masih harus berusaha lebih keras lagi hanya agar diterima warga Argentina. Sebab, selama ini masyarakat negeri Tango itu menganggap Messi “kurang” Argentina. Dia meninggalkan kampung halamannya di Rosario terlalu dini. Yakni pada usia 13 tahun untuk hijrah ke Barcelona.

Warga Argentina menganggap Messi tidak melalui tahapan-tahapan yang jamak dilakukan pemain Argentina. Yakni mengawali dari klub-klub lokal sebelum menjadi idola nasional. Sama seperti Maradona yang mengawali dari Boca Juniors sebelum malang melintang di Eropa bersama Barcelona, Napoli, hingga Sevilla.

Kolumnis Jeff Himmelman dalam tulisannya di New York Times menyebutkan bahwa Maradona lebih dicintai karena perasaan senasib sebagai warga miskin. “Maradona mengasah bakatnya dari lumpur. Itulah yang membedakannya dari Messi,” kata Pablo Rodr”guez, warga Argentina, seperti dikutip New York Times.

Jika mau, Messi sebenarnya sangat gampang menanggalkan kewarganegaraan Argentina. Dia sudah tinggal 13 tahun di Spanyol dan tim Matador itu pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. Namun, Messi tidak melakukannya. Dia juga tidak menjual rumahnya di Rosario yang terletak di 525 Estado de Israel. Padahal, kawasan tersebut sudah banyak ditinggal para penghuninya.

Messi juga tetap mempertahankan aksen Argentina setiap kali berbicara bahasa Spanyol. Tapi, semua upayanya untuk tetap menjadi Argentina ternyata tak digubris. Padahal, di sejumlah sudut kota di Buenos Aires, ibu kota negara tersebut, dipasang sejumlah baliho bergambar dirinya.

“Messi tidak bisa menghindarkan dirinya dari bayang-bayang Maradona. Rakyat menganggap Maradona sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah. Dia sudah mempersembahkan Piala Dunia 1986,” kata Himmelman.

Yang bisa dilakukan Messi untuk mendapatkan “legitimasi” sebagai warga Argentina hanya satu: membawa negerinya menjuarai Piala Dunia. Dan peluang itu terbuka lebar. Sebab, Argentina adalah salah satu tim peserta dengan jarak tempuh menuju venue paling sedikit. Mereka bisa menghemat tenaga untuk recovery.

Namun, rakyat sanksi karena Messi menurun performanya di level klub. “Jika di Piala Dunia dia masih bermain seperti dua bulan belakangan ini, maka tak ada kesempatan bagi kami. Tapi, ada yang bilang dia melakukan itu agar bisa maksimal di Piala Dunia,” kata Mart”n Caparr”s, warga Argentina, kepada Himmelman. (aga)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/