29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rosberg-Hamilton Makin Kompak

net KOMPAK: Pasca  terjadinya insiden kecelakan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton semakin kompak.
net
KOMPAK: Pasca terjadinya insiden kecelakan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton semakin kompak.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO- Bersaing di posisi atas klasemen pebalap sampai pernah terlibat insiden, hubungan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton diakui sudah jadi amat intens kendati keduanya pebalap Mercedes itu memulai musim ini dengan adem-ayem.

Persaingan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton di posisi atas papan klasemen pebalap bahkan sampai pernah melahirkan insiden di lintasan. Hubungan kedua pebalap Mercedes itu memang diakui sudah jadi amat intens. Penilaian tersebut dilontarkan Toto Wolff direktur eksekutif Mercedes yang mengurusi sektor bisnis, menjelang GP Singapura di mana Rosberg dan Hamilton cuma terpaut 22 angka di dua tangga teratas klasemen pebalap.

“Hubungan itu sudah berubah dari, katakanlah, hubungan yang nyaris adem-ayem di awal musim menjadi sebuah momen yang sangat intens, di mana keadaannya nyaris seperti menyadari mereka berdua merupakan musuh yang memperebutkan titel juara dunia,” kata Wolff.

“Ini juga merupakan sebuah proses pembelajaran. Sepanjang hidupnya kedua pemuda ini sudah diajarkan bahwa prioritas utama mereka adalah untuk memenangi gelar juara dunia pebalap di F1. Dan di sinilah mereka di dalam mobil yang sama, bersaing satu sama lain dalam memperebutkan trofi itu, dan salah satunya akan menang dan yang satunya gagal. Ini merupakan pengalaman baru untuk mereka mungkin sebuah pengalaman yang sulit,” lanjutnya.

Dengan Mercedes memiliki mobil yang lebih tangguh dibandingkan tim-tim lain, Rosberg dan Hamilton punya keunggulan dibandingkan lawan-lawannya dan melaju lebih mulus untuk memenangi balapan demi balapan. Kendatipun itu membuat Mercedes menuai banyak poin penting dalam kejuaraan dunia konstruktor, pada akhirnya Rosberg dan Hamilton jadi harus berhadapan dalam memperebutkan titel juara dunia pebalap.

Akibat persaingan di sektor itu pula Rosberg dan Hamilton sempat terlibat insiden di GP Belgia lalu, mengingat Mercedes sejauh ini memang mengizinkan kedua pebalapnya terus bersaing dengan adil. Wolff pun menegaskan Mercedes akan terus menerapkan hal tersebut dalam enam balapan sisa meskipun hal itu punya risiko tersendiri.

“Ini amat intens dan kami membuat hal baru dengan membiarkan keduanya bersaing. Jadi kami bisa saja membuat kesalahan-kesalahan. Saya pikir begitulah seharusnya. Anda bisa menjadi seorang politikus atau mengekspresikan rasa frustrasi Anda,” ucapnya.

“Saya tak tahu mana yang benar atau salah, tapi itu tak penting karena jika kami kalah dalam dua kejuaraan tersebut (pebalap dan konstruktor) dengan mobil yang kami miliki maka kami sudah gagal. Kami akan jadi bahan tertawaan dan itu sah-sah saja. Dan jika kami menang, orang akan mengingat kami sudah mendapatkan situasi-situasi sulit dan kami menanganinya mungkin dengan cara yang tepat,” papar Wolff. (bbs/btr)

net KOMPAK: Pasca  terjadinya insiden kecelakan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton semakin kompak.
net
KOMPAK: Pasca terjadinya insiden kecelakan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton semakin kompak.

SINGAPURA, SUMUTPOS.CO- Bersaing di posisi atas klasemen pebalap sampai pernah terlibat insiden, hubungan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton diakui sudah jadi amat intens kendati keduanya pebalap Mercedes itu memulai musim ini dengan adem-ayem.

Persaingan Nico Rosberg dan Lewis Hamilton di posisi atas papan klasemen pebalap bahkan sampai pernah melahirkan insiden di lintasan. Hubungan kedua pebalap Mercedes itu memang diakui sudah jadi amat intens. Penilaian tersebut dilontarkan Toto Wolff direktur eksekutif Mercedes yang mengurusi sektor bisnis, menjelang GP Singapura di mana Rosberg dan Hamilton cuma terpaut 22 angka di dua tangga teratas klasemen pebalap.

“Hubungan itu sudah berubah dari, katakanlah, hubungan yang nyaris adem-ayem di awal musim menjadi sebuah momen yang sangat intens, di mana keadaannya nyaris seperti menyadari mereka berdua merupakan musuh yang memperebutkan titel juara dunia,” kata Wolff.

“Ini juga merupakan sebuah proses pembelajaran. Sepanjang hidupnya kedua pemuda ini sudah diajarkan bahwa prioritas utama mereka adalah untuk memenangi gelar juara dunia pebalap di F1. Dan di sinilah mereka di dalam mobil yang sama, bersaing satu sama lain dalam memperebutkan trofi itu, dan salah satunya akan menang dan yang satunya gagal. Ini merupakan pengalaman baru untuk mereka mungkin sebuah pengalaman yang sulit,” lanjutnya.

Dengan Mercedes memiliki mobil yang lebih tangguh dibandingkan tim-tim lain, Rosberg dan Hamilton punya keunggulan dibandingkan lawan-lawannya dan melaju lebih mulus untuk memenangi balapan demi balapan. Kendatipun itu membuat Mercedes menuai banyak poin penting dalam kejuaraan dunia konstruktor, pada akhirnya Rosberg dan Hamilton jadi harus berhadapan dalam memperebutkan titel juara dunia pebalap.

Akibat persaingan di sektor itu pula Rosberg dan Hamilton sempat terlibat insiden di GP Belgia lalu, mengingat Mercedes sejauh ini memang mengizinkan kedua pebalapnya terus bersaing dengan adil. Wolff pun menegaskan Mercedes akan terus menerapkan hal tersebut dalam enam balapan sisa meskipun hal itu punya risiko tersendiri.

“Ini amat intens dan kami membuat hal baru dengan membiarkan keduanya bersaing. Jadi kami bisa saja membuat kesalahan-kesalahan. Saya pikir begitulah seharusnya. Anda bisa menjadi seorang politikus atau mengekspresikan rasa frustrasi Anda,” ucapnya.

“Saya tak tahu mana yang benar atau salah, tapi itu tak penting karena jika kami kalah dalam dua kejuaraan tersebut (pebalap dan konstruktor) dengan mobil yang kami miliki maka kami sudah gagal. Kami akan jadi bahan tertawaan dan itu sah-sah saja. Dan jika kami menang, orang akan mengingat kami sudah mendapatkan situasi-situasi sulit dan kami menanganinya mungkin dengan cara yang tepat,” papar Wolff. (bbs/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/