25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Politisi Muda Golkar Sebut Ical seperti Monster Politik

Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –  Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dinilai bersikap otoriter dengan melakukan pemecatan sejumlah kader. Padahal, politisi yang akrab disapa Ical itu banyak gagal dalam melaksanakan program-program kerja.

“Seperti monster politik, yang berseberangan dipecat. Ketika pak Jusuf Kalla kita tahu banyak yang membelot tetapi tidak mau memecat,” kata politisi Golkar Iskandar Mandji dalam jumpa pers Poros Muda Partai Golkar di restoran Sari Kuring, kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (9/10).

Dia memastikan, kepemimpinan Ical di partai beringin telah selesai. Mengingat, sesuai AD/ART, jabatan Ical sebagai ketua umum berakhir pada 8 Oktober 2014.

Namun, hingga hari ini, Ical tetap menjabat posisi tersebut. Padahal, selama masa kepemimpinannya, Ical tidak memiliki prestasi

“Pileg kalah, pilpres kalah, kursi (DPR) juga kurang dari sebelumnya. Malah dia jadi relawan,” ujar Iskandar.

Dia mengakui bahwa Musyawarah Nasional Golkar bisa diundur satu tahun ke depan sesuai rekomendasi Munas 2009 apabila Pilpres 2014 berlangsung dua putaran. Serta, jika Ical menjadi calon presiden.

Namun, kenyataannya, AD/ART partai tidak berubah di mana masa kepemimpinan ketua umum tetap lima tahun.

“Ketika pileg dan pilpres dan pelaksanaan program sudah selesai, sekarang (Ical) tidak ada kerjanya,” tegas Iskandar.(rus/RMOL)

Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie

JAKARTA, SUMUTPOS.CO –  Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dinilai bersikap otoriter dengan melakukan pemecatan sejumlah kader. Padahal, politisi yang akrab disapa Ical itu banyak gagal dalam melaksanakan program-program kerja.

“Seperti monster politik, yang berseberangan dipecat. Ketika pak Jusuf Kalla kita tahu banyak yang membelot tetapi tidak mau memecat,” kata politisi Golkar Iskandar Mandji dalam jumpa pers Poros Muda Partai Golkar di restoran Sari Kuring, kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (9/10).

Dia memastikan, kepemimpinan Ical di partai beringin telah selesai. Mengingat, sesuai AD/ART, jabatan Ical sebagai ketua umum berakhir pada 8 Oktober 2014.

Namun, hingga hari ini, Ical tetap menjabat posisi tersebut. Padahal, selama masa kepemimpinannya, Ical tidak memiliki prestasi

“Pileg kalah, pilpres kalah, kursi (DPR) juga kurang dari sebelumnya. Malah dia jadi relawan,” ujar Iskandar.

Dia mengakui bahwa Musyawarah Nasional Golkar bisa diundur satu tahun ke depan sesuai rekomendasi Munas 2009 apabila Pilpres 2014 berlangsung dua putaran. Serta, jika Ical menjadi calon presiden.

Namun, kenyataannya, AD/ART partai tidak berubah di mana masa kepemimpinan ketua umum tetap lima tahun.

“Ketika pileg dan pilpres dan pelaksanaan program sudah selesai, sekarang (Ical) tidak ada kerjanya,” tegas Iskandar.(rus/RMOL)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/