31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tak Bisa Jualan, Minta Segera Direlokasi

fakhrul rozi/sumut pos Tuntut Relokasi : Puluhan pedagang korban kebakaran saat mendatangi kantor PD Pasar Belawan, Senin (13/10) kemarin.
fakhrul rozi/sumut pos
Tuntut Relokasi : Puluhan pedagang korban kebakaran saat mendatangi kantor PD Pasar Belawan, Senin (13/10) kemarin.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Puluhan pedagang korban kebakaran Pasar Inpres Jalan Jawa Kecamatan Medan Belawan, Senin (13/10) kemarin, ramai-ramai mendatangi kantor PD Pasar Belawan. Mereka menuntut agar pemerintah segera membangun tempat relokasi yang baru. Sebab, pasca peristiwa kebakaran 4 hari lalu yang meludeskan 91 unit kios, pedagangan kini tak bisa lagi berjualan untuk mencari nafkah.

Fitri (39), salah satu pedagang mengatakan, para pedagang yang lapak kiosnya terbakar terpaksa tidak lagi bisa berjualan, akibat belum juga mendapatkan lapak relokasi kios sementara. Padahal, sebelum peristiwa kebakaran terjadi pedagang sudah sempat didata bakal direlokasi karena Pemko Medan akan merevitalisasi Pasar Inpres Belawan.”Mau sampai kapan nasib kami seperti ini, kios-kios yang biasa kami gunakan untuk berjualan mencari nafkah telah hangus dan tak lagi bisa ditempati. Pedagang saat ini menuntut supaya segera dipindahkan ke lokasi baru,” ungkap, Fitri.

Penuturan serupa juga dikatakanYanti, pedagang lainnya. Wanita berjilbab yang turut menjadi korban tersebut berulang kali menyebutkan, kalau kebakaran di Pasar Inpres Belawan diduga ada unsur kesengajaan dilakukan pihak tertentu.

Sedangkan pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Inpres Belawan (AP2IB) itu, terlihat berkumpul persis di depan kantor PD Pasar Belawan. Kedatangan pedagang diterima langsung oleh, Abdul Rahim selaku Kepala PD Pasar Belawan.

Bendahara AP2IB, Zul Effendi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan pedagang Pasar Inpres Belawan sekiranya dapat segera direalisasian Pemko Medan. Karena, pasca kebakaran yang terjadi, tidak hanya membuat pedagang  merugi. Namun, kini pedagang bingung mencari lapak kios baru untuk tempat mereka berjualan.”Saat ini ada 91 pedagang yang kiosnya hangus dan tak lagi bisa berjualan. Kami datang ke kantor PD Pasar Belawan, meminta supaya apa yang menjadi keluhan pedagang seperti tempat relokasi segera dibangun, dan pedagang bisa kembali berjualan,” katanya.

Selama ini, kata Zul Effendi dalam hal keamanan di malam hari pedagang dipungut bayaran Rp45 ribu per kios. Sedangkan, untuk retribusi kios pedagang dikenakan biaya Rp89 ribu per bulan yang distor ke petugas PD Pasar Belawan.”Itu belum termasuk uang kebersihan Rp2.000 untuk setiap pedagangnya. Dan, persoalan jaga malam sudah ada kesepakatan antara AP2IB dengan pengelola jaga malam,” cetus, Zul.

Kepala PD Pasar Belawan, Abdul Rahim menjelaskan, apa yang menjadi tuntutan pedagagang secepatnya akan disampaikan ke Pemko Medan. Persoalan lokasi relokasi pedagang, lanjut dia, sebenarnya jauh hari sebelum terjadi kebakaran telah dibahas dengan instansi terkait, dan melibatkan pihak pemerintah kecamatan. “Apa yang menjadi aspirasi pedagang, kita akan tetap sampaikan ke Pemko Medan,” ujarnya. (rul/ila)
Karena yang berwenang membangun pasar adalah mereka dalam hal ini Dinas Perkim Kota Medan, kalau PD Pasar cuma sebatas pengelola. Sedangkan, untuk keamanan di Pasar Inpres pada malam hari, selama ini ditangani pihak ketiga dalam hal ini adalah, Herianto Laut,” ungkap Rahim.

Terpisah, Koordinator Jaga Malam Pasar Inpres Belawan, Herianto Laut mengatakan, setiap malamnya ada enam orang petugas jaga yang ditempatkan di areal Pasar Inpres Belawan. Begitu pun dia menyebutkan, kebakaran yang terjadi merupakan musibah, dan sama-sama tidak diinginkan oleh siapa pun.”Kebakaran itu adalah musibah. Kalau memang ada orang yang sengaja membakarnya tentunya kita tahu, apalagi petugas jaga malam yang ditempatkan di Pasar Inpres ada enam orang,” kata Herianto saat ditemui di Kantor Imigrasi Belawan.

Kanit Reskrim Polsek Belawan, Iptu Ichwan Lubis saat dikonfirmasi terkait tindak lanjut kasus kebakaran di Pasar Inpres Belawan enggan berkomentar kepada wartawan. Dengan alasan sedang buru-buru menuju ke Mapoldasu, Ichwan langsung menutup sambungan telepon selularnya.”Saya sedang di jalan tol menuju ke Polda, soal kasus kebakaran Pasar Inpres nanti saja kita ketemu,” sebut Ichwan singkat.(rul/ila)

fakhrul rozi/sumut pos Tuntut Relokasi : Puluhan pedagang korban kebakaran saat mendatangi kantor PD Pasar Belawan, Senin (13/10) kemarin.
fakhrul rozi/sumut pos
Tuntut Relokasi : Puluhan pedagang korban kebakaran saat mendatangi kantor PD Pasar Belawan, Senin (13/10) kemarin.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO- Puluhan pedagang korban kebakaran Pasar Inpres Jalan Jawa Kecamatan Medan Belawan, Senin (13/10) kemarin, ramai-ramai mendatangi kantor PD Pasar Belawan. Mereka menuntut agar pemerintah segera membangun tempat relokasi yang baru. Sebab, pasca peristiwa kebakaran 4 hari lalu yang meludeskan 91 unit kios, pedagangan kini tak bisa lagi berjualan untuk mencari nafkah.

Fitri (39), salah satu pedagang mengatakan, para pedagang yang lapak kiosnya terbakar terpaksa tidak lagi bisa berjualan, akibat belum juga mendapatkan lapak relokasi kios sementara. Padahal, sebelum peristiwa kebakaran terjadi pedagang sudah sempat didata bakal direlokasi karena Pemko Medan akan merevitalisasi Pasar Inpres Belawan.”Mau sampai kapan nasib kami seperti ini, kios-kios yang biasa kami gunakan untuk berjualan mencari nafkah telah hangus dan tak lagi bisa ditempati. Pedagang saat ini menuntut supaya segera dipindahkan ke lokasi baru,” ungkap, Fitri.

Penuturan serupa juga dikatakanYanti, pedagang lainnya. Wanita berjilbab yang turut menjadi korban tersebut berulang kali menyebutkan, kalau kebakaran di Pasar Inpres Belawan diduga ada unsur kesengajaan dilakukan pihak tertentu.

Sedangkan pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Inpres Belawan (AP2IB) itu, terlihat berkumpul persis di depan kantor PD Pasar Belawan. Kedatangan pedagang diterima langsung oleh, Abdul Rahim selaku Kepala PD Pasar Belawan.

Bendahara AP2IB, Zul Effendi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan pedagang Pasar Inpres Belawan sekiranya dapat segera direalisasian Pemko Medan. Karena, pasca kebakaran yang terjadi, tidak hanya membuat pedagang  merugi. Namun, kini pedagang bingung mencari lapak kios baru untuk tempat mereka berjualan.”Saat ini ada 91 pedagang yang kiosnya hangus dan tak lagi bisa berjualan. Kami datang ke kantor PD Pasar Belawan, meminta supaya apa yang menjadi keluhan pedagang seperti tempat relokasi segera dibangun, dan pedagang bisa kembali berjualan,” katanya.

Selama ini, kata Zul Effendi dalam hal keamanan di malam hari pedagang dipungut bayaran Rp45 ribu per kios. Sedangkan, untuk retribusi kios pedagang dikenakan biaya Rp89 ribu per bulan yang distor ke petugas PD Pasar Belawan.”Itu belum termasuk uang kebersihan Rp2.000 untuk setiap pedagangnya. Dan, persoalan jaga malam sudah ada kesepakatan antara AP2IB dengan pengelola jaga malam,” cetus, Zul.

Kepala PD Pasar Belawan, Abdul Rahim menjelaskan, apa yang menjadi tuntutan pedagagang secepatnya akan disampaikan ke Pemko Medan. Persoalan lokasi relokasi pedagang, lanjut dia, sebenarnya jauh hari sebelum terjadi kebakaran telah dibahas dengan instansi terkait, dan melibatkan pihak pemerintah kecamatan. “Apa yang menjadi aspirasi pedagang, kita akan tetap sampaikan ke Pemko Medan,” ujarnya. (rul/ila)
Karena yang berwenang membangun pasar adalah mereka dalam hal ini Dinas Perkim Kota Medan, kalau PD Pasar cuma sebatas pengelola. Sedangkan, untuk keamanan di Pasar Inpres pada malam hari, selama ini ditangani pihak ketiga dalam hal ini adalah, Herianto Laut,” ungkap Rahim.

Terpisah, Koordinator Jaga Malam Pasar Inpres Belawan, Herianto Laut mengatakan, setiap malamnya ada enam orang petugas jaga yang ditempatkan di areal Pasar Inpres Belawan. Begitu pun dia menyebutkan, kebakaran yang terjadi merupakan musibah, dan sama-sama tidak diinginkan oleh siapa pun.”Kebakaran itu adalah musibah. Kalau memang ada orang yang sengaja membakarnya tentunya kita tahu, apalagi petugas jaga malam yang ditempatkan di Pasar Inpres ada enam orang,” kata Herianto saat ditemui di Kantor Imigrasi Belawan.

Kanit Reskrim Polsek Belawan, Iptu Ichwan Lubis saat dikonfirmasi terkait tindak lanjut kasus kebakaran di Pasar Inpres Belawan enggan berkomentar kepada wartawan. Dengan alasan sedang buru-buru menuju ke Mapoldasu, Ichwan langsung menutup sambungan telepon selularnya.”Saya sedang di jalan tol menuju ke Polda, soal kasus kebakaran Pasar Inpres nanti saja kita ketemu,” sebut Ichwan singkat.(rul/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/