LABUHAN- Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Ameta Sejahtera membantah tewasnya Sumarse (51), warga Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Belawan, karena menenggak obat yang mereka berikan. Karenanya, Humas RSU Ameta Sejahtera Ahmad Syafi’i meminta kepada dokter RSU Pirngadi untuk membuktikan melalui laboratorium, jika memang dokter RSU Ameta Sejahtera salah memberikan obat atau malapraktik.
“Sebagai dokter, tidak boleh menebak-nebak saja, harus diuji secara laboratorium dulu lah,” ujarnya kepada wartawan di RSU Ameta Sejahtera, kemarin. Menurutnya, sangat sulit menginterpretasi bahasa isyarat. Dampaknya akan berbahaya.
“Maunya dokter itu menyatakan secara analisis, laboratories, apakah diagnosa dokter di sini salah atau malapraktik,” jelasnya lagi. (mag-11)