JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan badan intelijen Australia, terkait aksi pelemparan cairan berupa darah dalam balon di KJRI Sydney.
Ia mengaku meminta pihak keamanan Australia untuk terus mengamankan KJRI Sydney.
“Kita minta penguatan pengamanan pada mereka. Mereka bertanggungjawab untuk mengamankan KJRI dan KBRI itu,” ujar Marciano di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3).
Marciano mengungkapkan kesimpulan sementara, pelemparan itu sengaja dilakukan karena ketidakpuasan terhadap eksekusi mati yang akan dilakukan oleh Indonesia terhadap dua Bali Nine asal Australia.
Sejauh ini, kata dia, belum diketahui identitas dari pelaku yang berjenis kelamin perempuan tersebut.
“Pelakunya belum dapat sampai sekarang. Ini kan orang tak dikenal. Saya rasa kita minta saja atensi dari kepolisian setempat untuk menjaga di sana,” tandas Marciano. (flo/jpnn)