27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Telepon Gatot tak Diangkat Bos Pertamina

Kelangkaan BBM Bersubsidi

MEDAN- Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), belum mengambil sikap dan tindakan terhadap masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi dalam rentang waktu beberapa hari kebelakang inin
Pernyataan tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang dikonfirmasi Sumut Pos terkait hal itu, usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara di Mapoldasu, Jumat (1/7).

“Saya belum bisa berkomentar, karena tadi malam saya telepon pihak Pertamina tidak diangkat. Nanti kalau saya sudah tahu detil tentang masalah itu saya akan bersikap,” ungkap mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumut ini.

Sementara itu, segenap anggota DPRD Sumut berniat akan memanggil pihak Pertamina untuk menjelaskan, latar belakang terjadinya kelangkaan BBM tersebut.
“Akan kita undang Pertamina, untuk menjelaskan persoalan ini,” ungkap Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun yang ditemui Sumut Pos di tempat yang sama.

Menurutnya, faktor utama terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi khususnya solar, karena memang pendistribusian BBM dari Pertamina yang belum baik.

Sementara itu, tersiar kabar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 14.201.147 di Jalan Tri Tura Medan melakukan penimbunan solar bersubsidi. Dan isu tersebut dicium oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Parlindungan Purba, dan dirinya langsung melakukan kunjungan ke SPBU tersebut.
“Saya mendengar kabar itu dari empat hari lalu. Makanya kita cek ke sini. Dan tadi, sesudah kita cek memang BBM jenis solar dan premium di sini kosong. Di bak penyimpanan BBM saat diperiksa, hanya ada sekitar 500 liter saja. Dan dari kunjungan ini, ternyata tidak ditemukan indikasi penimbunan,” ungkapnya di SPBU tersebut.

Dijelaskannya, sejauh ini, dirinya mendengar sejumlah keluhan terkait kelangkaan BBM di daerah semisal, di Tapanuli Utara, Simalungun, Binjai, Nias serta di Medan sendiri. Maka dari itu, diharapkan Pertamina segera mengatasi persoalan. Terlebih lagi akan memberikan dampak buruk pada perekonomian di Sumut, khususnya pada perkembangan perekonomian transportasi.
“Jangan sampai di SPBU ada penjualan pada pusat-pusat indsutri. Inilah yang nantinya masalah menjadi berlarut. Karena masalah ini akan mengganggu stabilitas perekonomian,” tegasnya.

Kelangkaan solar bersubsidi akibat kehabisan stok juga terjadi di sejumlah SPBU di Kota Tanjungbalai. Seperti di SPBU Jalan Arteri, Jalan Jenderal Sudirman Km 7 Sijambi serta Jalan Sudirman. Begitu juga di sejumlah SPBU di Kota Kisaran seperti SPBU di Jalinsum Medan-Rantauprapat persisnya di depan SPBU simpang Sri Mersing, di SPBU Sidomulyo Pulo Bandring, SPBU Jalan Gatot Subroto Sentang, SPBU Jalan HOS Cokroaminoto Kisaran, SPBU di Jalan Madong Lubis dan SPBU Jalan Lintas Kisaran-Sei Renggas.

Begitu juga di Labuhan Batu Utara seperti di SPBU 14214234 di Jalan Jendral Sudirman Aek Kanopan. SPBU Tolan Kampung Rakyat, SPBU Blok Songo Kotapinang, SPBU Kampung Beringin, SPBU Asam Jawa, SPBU Pinang Awan dan SPBU Cikampak Torgamba. Di Tebing Tinggi tercatat ada enam SPBU yakni SPBU Jalan KL Yos Sudarso, Jalan SM Raja, Jalan Prof HM Yamin, Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Ir H Juanda. Di Srdang Bedagai di SPBU 14.205.1130 di Desa Kota Galuh, SPBU 14.205.156 di Desa Pasar Bengkel, SPBU14.206 275 di Desa Sei Buluh, SPBU Firdaus, Sei Rampah serta Sei Bamban.

Sementara itu Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan
saat ditanya tentang SPBU No 14201136 di Jalan Ir H Juanda yang diduga menjual solar ke pihak pengusaha menggunakan jerigen, Robert mengaku akan menindaknya.

“Polisi dengan segera akan melakukan penyidikan ke SPBU tersebut, kita akan turunkan anggota untuk mengawasi masuk dan keluarnya BBM dari SPBU tersebut. Apabila ditemukan dugaan penyelewengan akan ditindak,” tegas Robert Haryanto Watratan.


Humas Pertamina UPMs 1 Medan, Erika, mengaku pihaknya telah melakukan penyaluran BBM ke setiap SPBU baik di Medan dan SPBU-SPBU di Sumut telah sesuai prosedur dan kuota yang ditetapkan. Bahkan, saat ini penyaluran BBM jenis solar dan bensin telah over kuota.

“Untuk solar dan bensin di beberapa daerah sebenarnya telah over kuota. Hanya saja, dalam penyaluran di SPBU-SPBU tersebut berdasarkan penjadwalan yang ada. Misalnya di Medan, ada 88 SPBU dan semuanya telah ada jadwal-jadwalnya sendiri. Dan pada Jumat besok (hari ini, Red), akan ditambah pasokannya,” terangnya.(ari/mag-3/mag-15/wan/smg)

Kelangkaan BBM Bersubsidi

MEDAN- Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), belum mengambil sikap dan tindakan terhadap masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi dalam rentang waktu beberapa hari kebelakang inin
Pernyataan tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang dikonfirmasi Sumut Pos terkait hal itu, usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara di Mapoldasu, Jumat (1/7).

“Saya belum bisa berkomentar, karena tadi malam saya telepon pihak Pertamina tidak diangkat. Nanti kalau saya sudah tahu detil tentang masalah itu saya akan bersikap,” ungkap mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sumut ini.

Sementara itu, segenap anggota DPRD Sumut berniat akan memanggil pihak Pertamina untuk menjelaskan, latar belakang terjadinya kelangkaan BBM tersebut.
“Akan kita undang Pertamina, untuk menjelaskan persoalan ini,” ungkap Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun yang ditemui Sumut Pos di tempat yang sama.

Menurutnya, faktor utama terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi khususnya solar, karena memang pendistribusian BBM dari Pertamina yang belum baik.

Sementara itu, tersiar kabar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 14.201.147 di Jalan Tri Tura Medan melakukan penimbunan solar bersubsidi. Dan isu tersebut dicium oleh Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Parlindungan Purba, dan dirinya langsung melakukan kunjungan ke SPBU tersebut.
“Saya mendengar kabar itu dari empat hari lalu. Makanya kita cek ke sini. Dan tadi, sesudah kita cek memang BBM jenis solar dan premium di sini kosong. Di bak penyimpanan BBM saat diperiksa, hanya ada sekitar 500 liter saja. Dan dari kunjungan ini, ternyata tidak ditemukan indikasi penimbunan,” ungkapnya di SPBU tersebut.

Dijelaskannya, sejauh ini, dirinya mendengar sejumlah keluhan terkait kelangkaan BBM di daerah semisal, di Tapanuli Utara, Simalungun, Binjai, Nias serta di Medan sendiri. Maka dari itu, diharapkan Pertamina segera mengatasi persoalan. Terlebih lagi akan memberikan dampak buruk pada perekonomian di Sumut, khususnya pada perkembangan perekonomian transportasi.
“Jangan sampai di SPBU ada penjualan pada pusat-pusat indsutri. Inilah yang nantinya masalah menjadi berlarut. Karena masalah ini akan mengganggu stabilitas perekonomian,” tegasnya.

Kelangkaan solar bersubsidi akibat kehabisan stok juga terjadi di sejumlah SPBU di Kota Tanjungbalai. Seperti di SPBU Jalan Arteri, Jalan Jenderal Sudirman Km 7 Sijambi serta Jalan Sudirman. Begitu juga di sejumlah SPBU di Kota Kisaran seperti SPBU di Jalinsum Medan-Rantauprapat persisnya di depan SPBU simpang Sri Mersing, di SPBU Sidomulyo Pulo Bandring, SPBU Jalan Gatot Subroto Sentang, SPBU Jalan HOS Cokroaminoto Kisaran, SPBU di Jalan Madong Lubis dan SPBU Jalan Lintas Kisaran-Sei Renggas.

Begitu juga di Labuhan Batu Utara seperti di SPBU 14214234 di Jalan Jendral Sudirman Aek Kanopan. SPBU Tolan Kampung Rakyat, SPBU Blok Songo Kotapinang, SPBU Kampung Beringin, SPBU Asam Jawa, SPBU Pinang Awan dan SPBU Cikampak Torgamba. Di Tebing Tinggi tercatat ada enam SPBU yakni SPBU Jalan KL Yos Sudarso, Jalan SM Raja, Jalan Prof HM Yamin, Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Ir H Juanda. Di Srdang Bedagai di SPBU 14.205.1130 di Desa Kota Galuh, SPBU 14.205.156 di Desa Pasar Bengkel, SPBU14.206 275 di Desa Sei Buluh, SPBU Firdaus, Sei Rampah serta Sei Bamban.

Sementara itu Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan
saat ditanya tentang SPBU No 14201136 di Jalan Ir H Juanda yang diduga menjual solar ke pihak pengusaha menggunakan jerigen, Robert mengaku akan menindaknya.

“Polisi dengan segera akan melakukan penyidikan ke SPBU tersebut, kita akan turunkan anggota untuk mengawasi masuk dan keluarnya BBM dari SPBU tersebut. Apabila ditemukan dugaan penyelewengan akan ditindak,” tegas Robert Haryanto Watratan.


Humas Pertamina UPMs 1 Medan, Erika, mengaku pihaknya telah melakukan penyaluran BBM ke setiap SPBU baik di Medan dan SPBU-SPBU di Sumut telah sesuai prosedur dan kuota yang ditetapkan. Bahkan, saat ini penyaluran BBM jenis solar dan bensin telah over kuota.

“Untuk solar dan bensin di beberapa daerah sebenarnya telah over kuota. Hanya saja, dalam penyaluran di SPBU-SPBU tersebut berdasarkan penjadwalan yang ada. Misalnya di Medan, ada 88 SPBU dan semuanya telah ada jadwal-jadwalnya sendiri. Dan pada Jumat besok (hari ini, Red), akan ditambah pasokannya,” terangnya.(ari/mag-3/mag-15/wan/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/