JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politikus Demokrat Ruhut Sitompul mengingatkan para wakil rakyat untuk menghormati keputusan Presiden Joko Widodo dalam hal pengajuan nama calon kapolri. DPR, kata Ruhut, tidak usah bertindak yang aneh-aneh.
Ini dikatakan Ruhut menanggapi dorongan agar pimpinan DPR segera mengembalikan surat usulan pengangkatan Komisaris Jenderal Badroedin Haiti (BH) sebagai kapolri kepada presiden untuk dikoreksi. Selain itu meminta presiden menjelaskan status Komjen Budi Gunawan (BG) yang sudah disetujui DPR.
Menurut Ruhut, kalaupun DPR ingin mendapat penjelasan atau alasan yang lebih panjang dari Presiden Jokowi, hal itu cukup dilakukan oleh Menteri Sekretarit Negara.
“Kan sudah ada pembantu Presiden, jangan lah Presiden apa-apa yang turun tanggan, biarlah Presiden bekerja. Hormatilah presiden dan DPR ini jangan yang terlalu aneh-aneh lah,” kata Ruhut di gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/3).
Dia menyebutkan bahwa Presiden maupun DPR dipilih langsung oleh rakyat. Karenanya dia mengajak koleganya di Senayan bekerja sesuai tugas masing-masing dan tidak saling merecoki.
Ruhut menegaskan bahwa kunci pencalonan Badroedin Haiti oleh Presiden adalah Komjen BG. Nah, karena BG sudah setuju Komjen BH jadi kapolri, menurut Ruhut sudah tidak ada lagi persoalannya.
“Pencalonan BH kuncinya ada di BG dan saya lihat Pak BG merestui. Kalau BG merestui kita mau bilang apa. Kuncinya di Pak BG kok,” pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Politikus Demokrat Ruhut Sitompul mengingatkan para wakil rakyat untuk menghormati keputusan Presiden Joko Widodo dalam hal pengajuan nama calon kapolri. DPR, kata Ruhut, tidak usah bertindak yang aneh-aneh.
Ini dikatakan Ruhut menanggapi dorongan agar pimpinan DPR segera mengembalikan surat usulan pengangkatan Komisaris Jenderal Badroedin Haiti (BH) sebagai kapolri kepada presiden untuk dikoreksi. Selain itu meminta presiden menjelaskan status Komjen Budi Gunawan (BG) yang sudah disetujui DPR.
Menurut Ruhut, kalaupun DPR ingin mendapat penjelasan atau alasan yang lebih panjang dari Presiden Jokowi, hal itu cukup dilakukan oleh Menteri Sekretarit Negara.
“Kan sudah ada pembantu Presiden, jangan lah Presiden apa-apa yang turun tanggan, biarlah Presiden bekerja. Hormatilah presiden dan DPR ini jangan yang terlalu aneh-aneh lah,” kata Ruhut di gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/3).
Dia menyebutkan bahwa Presiden maupun DPR dipilih langsung oleh rakyat. Karenanya dia mengajak koleganya di Senayan bekerja sesuai tugas masing-masing dan tidak saling merecoki.
Ruhut menegaskan bahwa kunci pencalonan Badroedin Haiti oleh Presiden adalah Komjen BG. Nah, karena BG sudah setuju Komjen BH jadi kapolri, menurut Ruhut sudah tidak ada lagi persoalannya.
“Pencalonan BH kuncinya ada di BG dan saya lihat Pak BG merestui. Kalau BG merestui kita mau bilang apa. Kuncinya di Pak BG kok,” pungkasnya.(fat/jpnn)