26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara

JAKARTA- Kepala Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan mengatakan, Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, resmi ditutup pasca meletusnya Gunung Soputan di Minahasa Selatan, kemarin (3/7). Penutupan itu dilakukan karena debu vulkanik dari Gunung Soputan berpotensi mengganggu operasional bandara dan mesin pesawat. “Bandara Sam Ratulangi mulai ditutup pukul 12.00 Waktu Indonesia Tengah,” tuturnya.
Bambang menuturkan, jika debu masih mengganggu penerbangan maka penutupan bandara akan tetap diperpanjang. “Untuk jadwal penerbangan yang sudah berangkat menuju Bandara Sam Ratulangi akan dialihkan atau dipulangkan. Sementara penerbangan dari sana ditunda sampai waktu pesawat itu memungkinkan untuk diterbangkan lagi,” cetusnya.

Sebagai pemegang otoritas perhubungan udara, Kemenhub berharap masyarakat dapat memahami kondisi itu karena demi keselamatan penumpang itu sendiri. “Oleh karena ini kondisi alam faktor yang tidak bisa kontrol jadi kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena ini di luar kemampuan kami untuk menanganinya,” tambahnya.

Dia mengatakan penerbangan menuju ke Manado akan dialihkan ke Palu, Makassar, Balikpapan, Gorontalo, dan Kendari. Sementara penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, akan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Humas Angkasa Pura I, Merpin Butarbutar mengakui empat pesawat masih tertahan di Bandara Sam Ratulangi,  Manado, karena bandara ditutup. Keempat pesawat itu adalah Garuda dengan nomor penerbangan 601, Lion Air 775, Sriwijaya 269, dan Lion Air 749 jurusan Surabaya. Sementara itu, Batavia 635 terpaksa dialihkan. “Karena aktivitas Soputan menurun, diharapkan pukul 07.00 besok (hari ini) landasan dapat dibuka kembali,” terangnya.(wir/jpnn)

JAKARTA- Kepala Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan mengatakan, Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, resmi ditutup pasca meletusnya Gunung Soputan di Minahasa Selatan, kemarin (3/7). Penutupan itu dilakukan karena debu vulkanik dari Gunung Soputan berpotensi mengganggu operasional bandara dan mesin pesawat. “Bandara Sam Ratulangi mulai ditutup pukul 12.00 Waktu Indonesia Tengah,” tuturnya.
Bambang menuturkan, jika debu masih mengganggu penerbangan maka penutupan bandara akan tetap diperpanjang. “Untuk jadwal penerbangan yang sudah berangkat menuju Bandara Sam Ratulangi akan dialihkan atau dipulangkan. Sementara penerbangan dari sana ditunda sampai waktu pesawat itu memungkinkan untuk diterbangkan lagi,” cetusnya.

Sebagai pemegang otoritas perhubungan udara, Kemenhub berharap masyarakat dapat memahami kondisi itu karena demi keselamatan penumpang itu sendiri. “Oleh karena ini kondisi alam faktor yang tidak bisa kontrol jadi kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena ini di luar kemampuan kami untuk menanganinya,” tambahnya.

Dia mengatakan penerbangan menuju ke Manado akan dialihkan ke Palu, Makassar, Balikpapan, Gorontalo, dan Kendari. Sementara penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, akan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Humas Angkasa Pura I, Merpin Butarbutar mengakui empat pesawat masih tertahan di Bandara Sam Ratulangi,  Manado, karena bandara ditutup. Keempat pesawat itu adalah Garuda dengan nomor penerbangan 601, Lion Air 775, Sriwijaya 269, dan Lion Air 749 jurusan Surabaya. Sementara itu, Batavia 635 terpaksa dialihkan. “Karena aktivitas Soputan menurun, diharapkan pukul 07.00 besok (hari ini) landasan dapat dibuka kembali,” terangnya.(wir/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/