26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ngogesa Diberi Gelar Datuk Setia Negeri

Jelang akhir masa jabatannya sebagai Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu mendapatkan anugerah gelar Datuk Setia Negeri dari Kesultanan Langkat. Gelar diberikan kepada Ngogesa karena telah melakukan pembangunan demi kemajuan Kabupaten Langkat.

BERSAMA: Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu (kiri) bersama Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj (tengah)  Prof Djohar Arifin.//M Asir Nasution/SumutPos
BERSAMA: Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu (kiri) bersama Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj (tengah) dan Prof Djohar Arifin.//M Asir Nasution/SumutPos

Penganugerahan gelar Datuk Setia Negeri oleh Kesultanan Negeri Langkat ditandai pemakaian selempang dan penyematan pin oleh Sultan Langkat Sri Paduka Duli YM Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj.

Prosesi penganugerahan gelar itu berlangsung dalam acara Majelis Upacara Penganugrahan gelar adat Melayu dan pengukuhan Kerapatan Adat Negeri Langkat di halaman Masjid Azizi Tanjung Pura, akhir pekan kemarin.

Selain H Ngogesa ada sejumlah nama yang menerima gelar kehormatan diantaranya Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Ir H Irsan Noor, dengan gelar Datuk Duta Diraja, Prof DR Hj Mariam Darus Badrulzaman SH, FCBArb guru besar bidang hukum USU (Datuk Sri Cahaya Bestari), Prof DR Djohar Arifin Husin Ketua Umum PSSI (Datuk Mulia Perkasa), Mayjend (Purn) H Barkah Tirtadjaya mantan duta besar RI di Mesir (Datuk Indra Diraja) dan Kolonel (Purn) H Bachtiar Dja’far mantan Walikota Medan (Datuk Johan Perkasa).

Kegiatan yang baru pertama kali terselenggara kembali sejak kemerdekaan RI tahun 1945 mendapat perhatian tidak hanya dari masyarakat setempat, tapi tampak sejumlah tokoh-tokoh Melayu dari berbagai pelosok maupun undangan lainnya.

Acara dimulai dengan ketibaan YM Tuanku Sultan Langkat beserta Kerapatan Adat disertai tiupan suara nafiri dan diiringi gendang kebesaran adat Melayu.

Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj dalam amanahnya mengatakan, gelar diberikan janganlah di pandang sebagai alat kekuasaan tetapi sebagai amanah agar di jaga. Prosesi dimaksud terselenggara sebagai upaya pelestarian adat budaya bangsa yang merupakan tanggung jawab bersama menjaga dan melestarikannya.

“Jangan biarkan adat budaya tenggelam, harus digali agar tak hilang dari muka bumi supaya anak cucu kita nanti tau dan mengerti sejarah,” kata Sultan Langkat dalam amarahannya.

Dia memaparkan, pemberian gelar kepada Bupati H Ngogesa di dasari daya upaya telah diperbuat Ngogesa bagi pembangunan dan kemajuan Langkat termasuk masyarakat melayu. Apalagi, terbuktinya Langkat banyak menerima penghargaan tingkat Nasional sejak era kepemimpinan Ngogesa maka selayaknya ajak dia mendukung H Ngogesa Sitepu melanjutkan periode akan datang.

“Mari kita kembalikan kejayaan Langkat, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,” seru Sultan Langkat. Bupati Langkat bergelar Datuk Setia Negeri H Ngogesa Sitepu mengucapkan terima kasih dan syukur atas gelar diberikan, sekaligus mengimbau masyarakat Langkat tidak terpecah belah oleh pengaruh pihak-pihak tidak bertanggung jawab atas isu-isu berkembang di masyarakat.
“Langkat ini tanah melayu, kita semua harus hidup dengan menjunjung tinggi adat dan budaya, mengedepankan kesantunan seperti masyarakat melayu,” ajak Datuk Setia Negeri.

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama membangun tanah Langkat menjadi lebih maju. Karena dengan kebersamaan bisa terwujudnya sebuah kesejahteraan.

Masih dalam kesempatan itu juga dikukuhkan Kerapatan Adat, Kepala Balai dan Penghulu Adat serta Kejuruan yakni Kejuruan Bahorok T Alfit Hasyim, Selesai HT Zulkarnain, Bingai HT Haidir Sulaiman BBM, Punggai HT Abdul Hamid S bin T Abu Serah. Kedatukan Hinai Datuk OK Fahmi, Cempa Datuk OK Fadlan, Pante Cermin Datuk OK Elfian Agus Bin OK Marhasyim dan Secanggang Datuk OK HOK Zulkarnain Bin OK Idrus. Pengukuhan itu dihadiri sejumlah tokoh Melayu, Zurriat Kesultanan Langkat, para pejabat Pemkab Langkat maupun undangan lainnya. (jie)

Jelang akhir masa jabatannya sebagai Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu mendapatkan anugerah gelar Datuk Setia Negeri dari Kesultanan Langkat. Gelar diberikan kepada Ngogesa karena telah melakukan pembangunan demi kemajuan Kabupaten Langkat.

BERSAMA: Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu (kiri) bersama Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj (tengah)  Prof Djohar Arifin.//M Asir Nasution/SumutPos
BERSAMA: Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu (kiri) bersama Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj (tengah) dan Prof Djohar Arifin.//M Asir Nasution/SumutPos

Penganugerahan gelar Datuk Setia Negeri oleh Kesultanan Negeri Langkat ditandai pemakaian selempang dan penyematan pin oleh Sultan Langkat Sri Paduka Duli YM Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj.

Prosesi penganugerahan gelar itu berlangsung dalam acara Majelis Upacara Penganugrahan gelar adat Melayu dan pengukuhan Kerapatan Adat Negeri Langkat di halaman Masjid Azizi Tanjung Pura, akhir pekan kemarin.

Selain H Ngogesa ada sejumlah nama yang menerima gelar kehormatan diantaranya Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Ir H Irsan Noor, dengan gelar Datuk Duta Diraja, Prof DR Hj Mariam Darus Badrulzaman SH, FCBArb guru besar bidang hukum USU (Datuk Sri Cahaya Bestari), Prof DR Djohar Arifin Husin Ketua Umum PSSI (Datuk Mulia Perkasa), Mayjend (Purn) H Barkah Tirtadjaya mantan duta besar RI di Mesir (Datuk Indra Diraja) dan Kolonel (Purn) H Bachtiar Dja’far mantan Walikota Medan (Datuk Johan Perkasa).

Kegiatan yang baru pertama kali terselenggara kembali sejak kemerdekaan RI tahun 1945 mendapat perhatian tidak hanya dari masyarakat setempat, tapi tampak sejumlah tokoh-tokoh Melayu dari berbagai pelosok maupun undangan lainnya.

Acara dimulai dengan ketibaan YM Tuanku Sultan Langkat beserta Kerapatan Adat disertai tiupan suara nafiri dan diiringi gendang kebesaran adat Melayu.

Sultan Langkat Tuanku Azwar Abdul Djalil Rahmatshah Al Hajj dalam amanahnya mengatakan, gelar diberikan janganlah di pandang sebagai alat kekuasaan tetapi sebagai amanah agar di jaga. Prosesi dimaksud terselenggara sebagai upaya pelestarian adat budaya bangsa yang merupakan tanggung jawab bersama menjaga dan melestarikannya.

“Jangan biarkan adat budaya tenggelam, harus digali agar tak hilang dari muka bumi supaya anak cucu kita nanti tau dan mengerti sejarah,” kata Sultan Langkat dalam amarahannya.

Dia memaparkan, pemberian gelar kepada Bupati H Ngogesa di dasari daya upaya telah diperbuat Ngogesa bagi pembangunan dan kemajuan Langkat termasuk masyarakat melayu. Apalagi, terbuktinya Langkat banyak menerima penghargaan tingkat Nasional sejak era kepemimpinan Ngogesa maka selayaknya ajak dia mendukung H Ngogesa Sitepu melanjutkan periode akan datang.

“Mari kita kembalikan kejayaan Langkat, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung,” seru Sultan Langkat. Bupati Langkat bergelar Datuk Setia Negeri H Ngogesa Sitepu mengucapkan terima kasih dan syukur atas gelar diberikan, sekaligus mengimbau masyarakat Langkat tidak terpecah belah oleh pengaruh pihak-pihak tidak bertanggung jawab atas isu-isu berkembang di masyarakat.
“Langkat ini tanah melayu, kita semua harus hidup dengan menjunjung tinggi adat dan budaya, mengedepankan kesantunan seperti masyarakat melayu,” ajak Datuk Setia Negeri.

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama membangun tanah Langkat menjadi lebih maju. Karena dengan kebersamaan bisa terwujudnya sebuah kesejahteraan.

Masih dalam kesempatan itu juga dikukuhkan Kerapatan Adat, Kepala Balai dan Penghulu Adat serta Kejuruan yakni Kejuruan Bahorok T Alfit Hasyim, Selesai HT Zulkarnain, Bingai HT Haidir Sulaiman BBM, Punggai HT Abdul Hamid S bin T Abu Serah. Kedatukan Hinai Datuk OK Fahmi, Cempa Datuk OK Fadlan, Pante Cermin Datuk OK Elfian Agus Bin OK Marhasyim dan Secanggang Datuk OK HOK Zulkarnain Bin OK Idrus. Pengukuhan itu dihadiri sejumlah tokoh Melayu, Zurriat Kesultanan Langkat, para pejabat Pemkab Langkat maupun undangan lainnya. (jie)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/