DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI melalui Sekjend Kemendikbud, Didik Suhardi menyerahkan bantuan pendidikan tahun 2019 sebesar Rp739,6 Miliar kepada Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan pada acara gebyar pendidikan dan kebudayaan di Lapangan Alun-alun Komplek Pemkab Deliserdang, Lubukpakam, Sabtu (30/3).
Menerima bantuan yang diberikan secara simbolis tersebut, Ashari menunjukkan plakat bantuan Kemendikbud tersebut kepada para guru dan siswa. “Hampir seluruh pejabat eselon I dan II Kemendikbud hadir menunjukkan kepedulian bagi pendidikan di Deliserdang. Kami sangat bersyukur dan berbesar hati dengan bantuan yang diberikan, tujuannya sama yaitu satu rencana mewujudkan pendidikan anak-anak di Kabupaten Deliserdang yang maju dan saing,” ungkapnya.
Menurut Ashari, September 2018 lalu, Mendikbud hadir bersama para Dirjen menyelenggarakan Hari Aksara Internasional di Kabupaten Deliserdang. Hal itu menunjukkan betapa luar biasanya perhatian Kemendikbud untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Deliserdang.
“Pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian kami. Kami memiliki program Cerdas atau percepatan rehabilitasi dan apresiasi sekolah yang sampai saat ini semangatnya masih digelorakan, dimana konsep itu salah satu top inovasi yang mendapat pengakuan dari KemenpanRB. Lalu sudah memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), terima Dana Alokasi Khusus (DAK), terima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan tunjangan profesi guru,” papar Ashari Tambunan.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad dalam sambutannya menyebutkan, masih ada catatan dan hal yang harus tetap dikawal tentang pendidikan. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan dasar hingga menengah yang masih ada harus diperbaiki. Selain itu di bidang kebudayaan juga masih ada, karena tugasnya untuk tetap melestarikan, mengembangkan dan memajukan kebudayaan.
“Secara nasional untuk PAUD masih mencapai 74,2 persen. Seharusnya pada tahun 2015 UNESCO telah menetapkan pencapain sampai posisi 75 persen keberadaan PAUD di Indonesia. Tetapi kita masih kurang beberapa point lagi. Tentu dengan program kita satu desa satu PAUD minimal dan ini kita lakukan percepatan di semua lini sehingga PAUD bisa kita capai targetnya,” kata Hamid.
Menurutnya, pengembangan diri anak berada di PAUD karena memiliki target utama tempat pengembangan potensi dan karakter. Bukan untuk wajib tahu membaca dan menulis, karena untuk wajib tahu membaca dan menulis berada di kelas 1,2 dan 3 tingkat Sekolah Dasar (SD).
Pantauan di lokasi, ribuan siswa yang hadir meramaikan acara dengan didampingi oleh para guru dan orang tua. Mulai dari anak-anak PAUD hingga yang duduk di bangku sekolah SMA ataupun SMK. Suasana kemeriahan semakin bertambah seru, dikala pencabutan lucky draw, dimana beragam hadiah yang disediakan oleh pihak Kemendikbud mulai dari laptop, sepeda hingga sepeda motor dan lain sebagainya.
Terlihat para siswa tampak begitu senang ketika mendapat hadiah lucky draw ini. Salah satu siswa yang beruntung adalah Yeni Anggaraini yang merupakan siswa SMP Taman Siswa, Lubukpakam. Begitu nomornya dibacakan oleh Bupati Ashari, Yeni pun tampak begitu senang mendapatkan sepeda motor Honda Revo.
Sebelum meninggalkan Kabupaten Deliserdang, para pejabat di lingkungan Kemendikbud itu meninjau Taman Literasi yang ada di samping kantor Dinas Pendidikan Deliserdang dan diresmikan oleh Didik Suhardi. Taman Literasi itu merupakan taman diskusi bagi masyarakat yang ingin mengembangkan bakat dalam berbagai bidang.(btr/han)