PEMATANGSIANTAR- Dua ratusan guru negeri dan swasta di Kota Pematangsiantar kembali melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD dan kantor Wali Kota Pematangsiantar, Kamis (31/5). Para guru itu menuntut hak mereka dari pemerintah setempat termasuk meminta pungli (pungutan liar) di Dinas Pendidikan diberantas.
Demo kali ini merupakan kali ketiga yang dilakukan Forum Guru Siantar (FGS), tempat guru bernaung memperjuangkan tunjangan profesi (sertifikasi) untuk bulan Desember 2010 dan Desember 2011, serta insentif dari Pemerintah Provinsi Sumater Utara (Pemprovsu).
Aksi kali ini tidak membuat proses belajar mengajar di sekolah terganggu. Karena para guru memilih melakukan aksi pada siang hari selepas jam belajar. Setelah berkumpul di Balai Bolon Lapangan Haji Adam Malik, massa FGS langsung bergerak ke gedung wakil rakyat.
Begitu tiba di sana, kehadiran guru disambut Ketua DPRD Pematangsiantar, Marulitua Hutapea SE, Wakil Ketua, Zainal Purba dan sejumlah anggota dewan. Massa FGS-pun diajak melakukan pertemuan di ruang rapat gabungan komisi.
Tampak hadir di ruangan rapat gabungan komisi, Ketua FGS, Hendri Edwin Tampubolon, Ketua Dewan Pendidikan, M Natsir Armaya Siregar, Ketua LSM Toppan, Jamansen Purba, Kadis Pendidikan Kota Pematangsiantar, Setia Siagian, Kadis PPKAD (Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), Setiawan Girsang bersama Ketua DPRD, Wakil Ketua, Ketua Komisi II, Kennedy Parapat dan anggota dewan, Rudolf Hutabarat.
Pertemuan itu tidak berlangsung lama. Tidak begitu banyak yang dipertanyakan guru. Karena tuntutan mereka sudah jelas dan sudah disampaikan pada demo demo sebelumnya.
Hanya saja, Ketua DPRD Pematangsiantar, membatasi permasalahan, dengan hanya membahas 5 topik. Sedangkan masalah hukum dan persoalan copot mencopot pejabat, tidak menjadi bagian pembahasan.
Kadis Pendidikan, Setia Siagian yang diminta FGS segera dicopot dari jabatannya, kembali melontarkan janji, akan segera merealisasikan tunjangan sertifikasi Desember 2010, Desember 2011 dan insentif. Bahkan sebagian sudah direalisasikan.
Menyikapi aksi itu, perwakilan guru mengancam akan kembali melakukan aksi unjuk rasa, dengan jumlah massa yang jauh lebih banyak, jika janji Kadis Pendidikan itu tidak segera direalisasikan. (mag-20)