MEDAN-Tarif PDAM naik sekitar 20 hingga 30 persen. Penyesuaian tarif itu konon untuk mendukung berbagai kebutuhan pelayanan PDAM yang semakin meningkat harganya.
Hal ini disampaikan Kepala Cabang PDAM Balige Berlianan Napitu, saat menyosialisasikan kenaikan tarif itu di Gedung Serbaguna, Kecamatan Laguboti Selasa (1/10),
”PDAM Tirtanadi cabang Kabupaten Tobasa berupaya tidak membebankan para pelanggan dalam hal pemakaian air sebagai kebutuhan rumah tangga. Namun, karena saat ini berbagai kebutuhan guna mendukung pelayanan PDAM untuk melayani pelanggan saat ini sudah tidak sesuai lagi harganya, maka penyesuaian tarif diberlakukan,” jelasnya.
Menurutnya, dari sekian banyaknya pendukung pelayanan PDAM, hampir seluruhnya mengalami kenaikan cukup signifikan.
”Jadi, kami berharap kepada seluruh pelanggan bisa memaklumi rencana kenaikan ini yang dimulai awal Oktober,” ujar Berliana seperti dikutip dari metrosiantar.
Dia mengatakan, kenaikan harga air minum yang dikelola PDAM Tirtanadi di daerah itu dalam kurun waktu 10 tahun belum pernah dilakukannya. Sebab, PDAM menilai masih mencukupi pungutan untuk dipergunakan melayani pelanggannya.
”Saat ini mau tidak mau, kami harus sampaikan kepada pelanggan. Karena untuk membeli beberapa alat seperti bahan kimia pembersih air, kenaikan harganya sangat tajam. Tidak hanya itu, seluruh peralatan untuk pemeliharaan saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi. Belum lagi penggajian karyawan,” ucapnya.[kl/smg]
MEDAN-Tarif PDAM naik sekitar 20 hingga 30 persen. Penyesuaian tarif itu konon untuk mendukung berbagai kebutuhan pelayanan PDAM yang semakin meningkat harganya.
Hal ini disampaikan Kepala Cabang PDAM Balige Berlianan Napitu, saat menyosialisasikan kenaikan tarif itu di Gedung Serbaguna, Kecamatan Laguboti Selasa (1/10),
”PDAM Tirtanadi cabang Kabupaten Tobasa berupaya tidak membebankan para pelanggan dalam hal pemakaian air sebagai kebutuhan rumah tangga. Namun, karena saat ini berbagai kebutuhan guna mendukung pelayanan PDAM untuk melayani pelanggan saat ini sudah tidak sesuai lagi harganya, maka penyesuaian tarif diberlakukan,” jelasnya.
Menurutnya, dari sekian banyaknya pendukung pelayanan PDAM, hampir seluruhnya mengalami kenaikan cukup signifikan.
”Jadi, kami berharap kepada seluruh pelanggan bisa memaklumi rencana kenaikan ini yang dimulai awal Oktober,” ujar Berliana seperti dikutip dari metrosiantar.
Dia mengatakan, kenaikan harga air minum yang dikelola PDAM Tirtanadi di daerah itu dalam kurun waktu 10 tahun belum pernah dilakukannya. Sebab, PDAM menilai masih mencukupi pungutan untuk dipergunakan melayani pelanggannya.
”Saat ini mau tidak mau, kami harus sampaikan kepada pelanggan. Karena untuk membeli beberapa alat seperti bahan kimia pembersih air, kenaikan harganya sangat tajam. Tidak hanya itu, seluruh peralatan untuk pemeliharaan saat ini mengalami kenaikan cukup tinggi. Belum lagi penggajian karyawan,” ucapnya.[kl/smg]