30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Petani Menjerit, Harga Pupuk Mahal Tanpa Subsidi

KELUH: Warga Desa Pematang Terang berkeluh kesah kepada Calon Bupati H Darma Wijaya. (ist)

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Petani Desa Pematang Terang kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati SerdangBedagai H Darma Wijaya dan Adlin Tambunan (DAMBAAN) mengeluhkan pengeluaran atau modal dalam membesarkan usaha semakin besar karena tidak ada pupuk subsidi.

Rosmita Br. Simamora salah satu warga Dusun III Sukaramai Desa Pematang Terang mengatakan sebagian besar masyarakat bermata pencarian bertani, masyarakat resah akan mahalnya harga pupuk. “Masyarakat banyak yang resah, racun mahal, pupuk mahal harga jual padi setelah panen murah. kami minta harga pupuk itu jangan dinaikkan,” terangnya saat tim DAMBAAN melakukan kunjungan ke desanya, belum lama ini.

Terlebih saat ini, lanjutnya harga komoditi pertanian berupa perangsang buah padi mampu mencapai Rp 200ribu untuk penggunaan 15 liter air. “Harga perangsang buah ada yang Rp200 ribuan, harga racun hama ada yg Rp100ribu bahkan ada yang Rp80ribu itu tergantung kualitasnya,” kata Rosmita.

Sementara itu, akses jalan yang rusak, mempengaruhi harga langsir padi mahal ke jalan utama Desa Pematang Terang.

Rosmita menjelaskan inginkan perubahan jalan mulus dari persawahan menuju Kecamatan Tanjung Beringin. “Melansir padi dari sawah ke jalan utama ini ada Rp20.000 pergoni, ada yang sampai Rp30.000 pergoni jadi cemana lah kami petani ini untungnya,” tegas Rosmita.

Ia berharap ada perubahan setelah pemimpin di SerdangBedagai juga berganti. Ia mengaku berharap ke Darma Wijaya dan Adlin Tambunan untuk solusi permasalahan ini. “Harapan kami, ada perubahan nantinya setelah Bupati baru terpilih,” katanya. (rel)

KELUH: Warga Desa Pematang Terang berkeluh kesah kepada Calon Bupati H Darma Wijaya. (ist)

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – Petani Desa Pematang Terang kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati SerdangBedagai H Darma Wijaya dan Adlin Tambunan (DAMBAAN) mengeluhkan pengeluaran atau modal dalam membesarkan usaha semakin besar karena tidak ada pupuk subsidi.

Rosmita Br. Simamora salah satu warga Dusun III Sukaramai Desa Pematang Terang mengatakan sebagian besar masyarakat bermata pencarian bertani, masyarakat resah akan mahalnya harga pupuk. “Masyarakat banyak yang resah, racun mahal, pupuk mahal harga jual padi setelah panen murah. kami minta harga pupuk itu jangan dinaikkan,” terangnya saat tim DAMBAAN melakukan kunjungan ke desanya, belum lama ini.

Terlebih saat ini, lanjutnya harga komoditi pertanian berupa perangsang buah padi mampu mencapai Rp 200ribu untuk penggunaan 15 liter air. “Harga perangsang buah ada yang Rp200 ribuan, harga racun hama ada yg Rp100ribu bahkan ada yang Rp80ribu itu tergantung kualitasnya,” kata Rosmita.

Sementara itu, akses jalan yang rusak, mempengaruhi harga langsir padi mahal ke jalan utama Desa Pematang Terang.

Rosmita menjelaskan inginkan perubahan jalan mulus dari persawahan menuju Kecamatan Tanjung Beringin. “Melansir padi dari sawah ke jalan utama ini ada Rp20.000 pergoni, ada yang sampai Rp30.000 pergoni jadi cemana lah kami petani ini untungnya,” tegas Rosmita.

Ia berharap ada perubahan setelah pemimpin di SerdangBedagai juga berganti. Ia mengaku berharap ke Darma Wijaya dan Adlin Tambunan untuk solusi permasalahan ini. “Harapan kami, ada perubahan nantinya setelah Bupati baru terpilih,” katanya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/