25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Seminggu Terakhir, Covid-19 di Sumut Menurun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tren kasus Covid-19 di Sumut dalam seminggu terakhir cenderung mengalami penurunan. Data dari Satgas Covid-19 Sumut, kasus terkonfirmasi positif menurun sedangkan kesembuhan meningkat.

PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memaparkan data kasus Covid-19 di Sumut, Selasa (30/6) sore.
PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengungkapkan kasus positif dalam seminggu terakhir (23-29 November) mencapai 603 kasus. Angka ini sedikit mengalami penurunan dibanding dengan seminggu sebelumnya (16-22 November) yang berjumlah 612 kasus. “Rata-rata jumlah kasus positif per hari dalam 14 hari terakhir sebesar 86,8 kasus,” ungkap Aris, Senin (30/11).

Disebutkan dia, terkait kasus aktif pada seminggu terakhir (20-26 November) jumlahnya 17 kasus. Jumlah ini juga menurun dari seminggu sebelumnya (13-19 November) yang berjumlah 47 kasus. Begitu pula dengan jumlah spesimen diperiksa.

Berbeda dengan tambahan kasus meninggal akibat Covid-19, sambung Aris, dalam seminggu terakhir (23-29 November) mencapai 17 kasus. Jumlah tersebut masih tetap dibanding dengan seminggu sebelumnya (16-22 November).

Dia menuturkan, sesuai data pada Minggu (29/11) jumlah kasus aktif sebesar 13,2% (2.040 orang), sembuh 82,9% (12.856 orang) meninggal 3,9% (612 orang). Apabila dibandingkan dengan angka nasional, kasus aktif Covid-19 di Sumut masih jauh di bawah angka nasional yaitu 13,4% dan sembuh 83,4%. Sedangkan meninggal dunia masih melebihi nasional yaitu 3,1%.

“Kasus aktif 13,2%, menurun 0,4 poin dibanding keadaan seminggu yang lalu (22 November 2020) 13,6%, dan angka kematian 3,9% menurun 0,1 poin dengan keadaan seminggu sebelumnya yaitu 4,0%. Untuk angka kesembuhan 82,9% meningkat 0,5 poin dibanding keadaan seminggu yang lalu (22 November) yaitu 82,4%,” beber Aris.

Lebih lanjut Aris mengatakan, tak bosan-bosannya diingatkan kepada masyarakat Sumut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini tak lain untuk memutus rantai penularan virus corona karena pandemi di Sumut belum berakhir.

“Perilaku 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan, harus bagian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemudian, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi dan konsumsi vitamin juga tetap konsisten dilakukan. Semua itu dilakukan untuk memproteksi diri kita dan keluarga agar tidak tertular Covid-19,” pungkasnya.

Vaksin Harapan Satu-satunya

Selama lebih kurang 8 bulan terakhir pandemi Covid-19 melanda Sumut, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Sumatera Utara dalam upaya penanggulangan virus corona, bahu-membahu dengan pemerintah daerah kabupaten/kota.

“Hingga kini, pandemi belum menyisakan ruang longgar untuk penanggulangan. Semua standard precaution termasuk physical distancing, penggunaan masker dan mencuci tangan hanya mencegah penyebaran virus corona. Obat-obatan yang dipakai untuk menangani kasus covid-19 mulai anti-virus, anti inflamasi hingga immun based therapy, belum memberikan hasil yang efektif. Karena itu, tidak mengherankan bila vaksin menjadi tumpuan harapan penanggulangan Covid-19,” ungkap Aris Yudhariansyah, dalam video streaming youtube, Senin sore.

Dikatakan Aris, sebagian ahli berpendapat bahwa hanya vaksin yang dapat meredam Covid-19 secara permanen, serta membawa kehidupan manusia normal kembali. “Sampai saat ini pemerintah pusat sedang mempersiapkan vaksinasi. Vaksin Covid-19 secara nasional dengan melakukan finalisasi untuk menentukan daerah prioritas yang akan memperoleh vaksin, dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Antara lain jumlah kasus, jumlah penduduk, luas wilayah dan lainnya,” ujarnya.

Aris menuturkan, vaksinasi nasional juga sangat bergantung pada hasil uji klinis tahap 3 yang sedang dilakukan saat ini. Nantinya, hasil tersebut akan dikaji oleh BPOM setelah dikeluarkannya emergency use of nutrition. Dengan demikian, vaksin yang akan digunakan nantinya aman, berkhasiat dan minim efek samping.

“Selanjutnya, Satgas Covid-19 Sumut juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait persiapan vaksinasi yang akan dilakukan di Sumatera Utara. Persiapan ini terdiri dari penyiapan sumber daya manusia (SDM) hingga pendistribusian logistik nantinya. Jumlah SDM yang dibutuhkan tentunya akan menyesuaikan dengan jumlah peserta vaksinasi. Di Sumut, telah selesai pelatihan bagi SDM vaksinasi Covid-19 dengan harapan ketika nantinya dilaksanakan program vaksin Covid-19 tersebut, maka sudah siap melaksanakannya,” paparnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, hingga Senin (30/11) kasus suspek berjumlah 580 orang, positif 15.585 orang, sembuh 12.926 orang, meninggal 615 orang, dan spesimen 189.573 sampel. Sementara, seminggu terakhir angka kesembuhan sebesar 82,89% atau meningkat 0,45 poin dari minggu sebelumnya 82,44%. Angka kesembuhan ini mendekati angka kesembuhan covid-19 tingkat nasional sebesar 83,44%.

Untuk angka kematian, sambung dia, diperoleh sebesar 3,94% atau menurun 0,05 poin dibandingkan minggu sebelumnya 3,99%. Sedangkan angka Covid-19 aktif tertanggal 29 November tahun 2020 sebesar 2.040 penderita. Angka tersebut menurun 19 kasus dibandingkan minggu sebelumnya yang berjumlah 2.021 penderita. Dari 2.040 penderita aktif, sebanyak 1.525 orang melaksanakan isolasi mandiri dan 515 orang dirawat isolasi di rumah sakit.

“Berdasarkan pantauan data update Covid-19 di Sumut, didapatkan perbaikan kondisi di provinsi kita. Namun demikian, hal ini bukan menjadi kegembiraan yang mengendurkan semangat terhadap protokol kesehatan. Sebab penderita baru Covid-19 masih didapatkan di masyarakat. Demikian pula, penderita Covid-19 yang meninggal dunia,” cetusnya.

Aris menambahkan, pandemi belumlah usai dan saat ini hidup berdampingan dengan virus corona. Untuk itu, marilah terus melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Selalu memakai masker, cuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir serta hindari kerumunan. Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga yang telah atur, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi serta mengonsumsi vitamin,” pungkasnya. (ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tren kasus Covid-19 di Sumut dalam seminggu terakhir cenderung mengalami penurunan. Data dari Satgas Covid-19 Sumut, kasus terkonfirmasi positif menurun sedangkan kesembuhan meningkat.

PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah saat memaparkan data kasus Covid-19 di Sumut, Selasa (30/6) sore.
PAPARKAN: Jubir GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, mengungkapkan kasus positif dalam seminggu terakhir (23-29 November) mencapai 603 kasus. Angka ini sedikit mengalami penurunan dibanding dengan seminggu sebelumnya (16-22 November) yang berjumlah 612 kasus. “Rata-rata jumlah kasus positif per hari dalam 14 hari terakhir sebesar 86,8 kasus,” ungkap Aris, Senin (30/11).

Disebutkan dia, terkait kasus aktif pada seminggu terakhir (20-26 November) jumlahnya 17 kasus. Jumlah ini juga menurun dari seminggu sebelumnya (13-19 November) yang berjumlah 47 kasus. Begitu pula dengan jumlah spesimen diperiksa.

Berbeda dengan tambahan kasus meninggal akibat Covid-19, sambung Aris, dalam seminggu terakhir (23-29 November) mencapai 17 kasus. Jumlah tersebut masih tetap dibanding dengan seminggu sebelumnya (16-22 November).

Dia menuturkan, sesuai data pada Minggu (29/11) jumlah kasus aktif sebesar 13,2% (2.040 orang), sembuh 82,9% (12.856 orang) meninggal 3,9% (612 orang). Apabila dibandingkan dengan angka nasional, kasus aktif Covid-19 di Sumut masih jauh di bawah angka nasional yaitu 13,4% dan sembuh 83,4%. Sedangkan meninggal dunia masih melebihi nasional yaitu 3,1%.

“Kasus aktif 13,2%, menurun 0,4 poin dibanding keadaan seminggu yang lalu (22 November 2020) 13,6%, dan angka kematian 3,9% menurun 0,1 poin dengan keadaan seminggu sebelumnya yaitu 4,0%. Untuk angka kesembuhan 82,9% meningkat 0,5 poin dibanding keadaan seminggu yang lalu (22 November) yaitu 82,4%,” beber Aris.

Lebih lanjut Aris mengatakan, tak bosan-bosannya diingatkan kepada masyarakat Sumut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini tak lain untuk memutus rantai penularan virus corona karena pandemi di Sumut belum berakhir.

“Perilaku 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan, harus bagian dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Kemudian, olahraga secara teratur, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi dan konsumsi vitamin juga tetap konsisten dilakukan. Semua itu dilakukan untuk memproteksi diri kita dan keluarga agar tidak tertular Covid-19,” pungkasnya.

Vaksin Harapan Satu-satunya

Selama lebih kurang 8 bulan terakhir pandemi Covid-19 melanda Sumut, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Sumatera Utara dalam upaya penanggulangan virus corona, bahu-membahu dengan pemerintah daerah kabupaten/kota.

“Hingga kini, pandemi belum menyisakan ruang longgar untuk penanggulangan. Semua standard precaution termasuk physical distancing, penggunaan masker dan mencuci tangan hanya mencegah penyebaran virus corona. Obat-obatan yang dipakai untuk menangani kasus covid-19 mulai anti-virus, anti inflamasi hingga immun based therapy, belum memberikan hasil yang efektif. Karena itu, tidak mengherankan bila vaksin menjadi tumpuan harapan penanggulangan Covid-19,” ungkap Aris Yudhariansyah, dalam video streaming youtube, Senin sore.

Dikatakan Aris, sebagian ahli berpendapat bahwa hanya vaksin yang dapat meredam Covid-19 secara permanen, serta membawa kehidupan manusia normal kembali. “Sampai saat ini pemerintah pusat sedang mempersiapkan vaksinasi. Vaksin Covid-19 secara nasional dengan melakukan finalisasi untuk menentukan daerah prioritas yang akan memperoleh vaksin, dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Antara lain jumlah kasus, jumlah penduduk, luas wilayah dan lainnya,” ujarnya.

Aris menuturkan, vaksinasi nasional juga sangat bergantung pada hasil uji klinis tahap 3 yang sedang dilakukan saat ini. Nantinya, hasil tersebut akan dikaji oleh BPOM setelah dikeluarkannya emergency use of nutrition. Dengan demikian, vaksin yang akan digunakan nantinya aman, berkhasiat dan minim efek samping.

“Selanjutnya, Satgas Covid-19 Sumut juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait persiapan vaksinasi yang akan dilakukan di Sumatera Utara. Persiapan ini terdiri dari penyiapan sumber daya manusia (SDM) hingga pendistribusian logistik nantinya. Jumlah SDM yang dibutuhkan tentunya akan menyesuaikan dengan jumlah peserta vaksinasi. Di Sumut, telah selesai pelatihan bagi SDM vaksinasi Covid-19 dengan harapan ketika nantinya dilaksanakan program vaksin Covid-19 tersebut, maka sudah siap melaksanakannya,” paparnya.

Lebih lanjut Aris mengatakan, hingga Senin (30/11) kasus suspek berjumlah 580 orang, positif 15.585 orang, sembuh 12.926 orang, meninggal 615 orang, dan spesimen 189.573 sampel. Sementara, seminggu terakhir angka kesembuhan sebesar 82,89% atau meningkat 0,45 poin dari minggu sebelumnya 82,44%. Angka kesembuhan ini mendekati angka kesembuhan covid-19 tingkat nasional sebesar 83,44%.

Untuk angka kematian, sambung dia, diperoleh sebesar 3,94% atau menurun 0,05 poin dibandingkan minggu sebelumnya 3,99%. Sedangkan angka Covid-19 aktif tertanggal 29 November tahun 2020 sebesar 2.040 penderita. Angka tersebut menurun 19 kasus dibandingkan minggu sebelumnya yang berjumlah 2.021 penderita. Dari 2.040 penderita aktif, sebanyak 1.525 orang melaksanakan isolasi mandiri dan 515 orang dirawat isolasi di rumah sakit.

“Berdasarkan pantauan data update Covid-19 di Sumut, didapatkan perbaikan kondisi di provinsi kita. Namun demikian, hal ini bukan menjadi kegembiraan yang mengendurkan semangat terhadap protokol kesehatan. Sebab penderita baru Covid-19 masih didapatkan di masyarakat. Demikian pula, penderita Covid-19 yang meninggal dunia,” cetusnya.

Aris menambahkan, pandemi belumlah usai dan saat ini hidup berdampingan dengan virus corona. Untuk itu, marilah terus melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Selalu memakai masker, cuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir serta hindari kerumunan. Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan berolahraga yang telah atur, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi serta mengonsumsi vitamin,” pungkasnya. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/