LUBUK PAKAM- Managemen RSUD Deliserdang memandang enteng meninggalnya bayi laki laki yang dirawat Senin (30/4) lalu itu. Bahkan Direktur RSUD dr Aida Harahap belum minta maaf kepada orangtua bayi malang itu Muhammad Anwas (34) dan Poniseh (30).
Malah ketika ditemui Sumut Pos, di ruang Komisi C DPRD Deliserdang seusai menghadiri dengar pendapat tentang ranperda kesehatan, Selasa (1/5) sekitar pukul 11.30 WIB dr Aida Harahap, malah membela bawahnya.”Bayi itu meninggal karena ibunya terinfeksi di atas ambang batas,” katanya membela.
Ditambahkannya, dr Masjuanda SpOG yang bertugas saat ini belum terlambat melakukan tindakan operasi terhadap pasien Jampersal, Poniseh. Bahkan dr Masjuanda SpOG telah hadir sebelum pukul 11.00 WIB di RSUD. Kebetulan keluara korban tidak melihat kehadiran sang dokter.
Ketika ditanyakan kenapa tidak langsung dilakukan tindakan operasi kepada pasien. Padahal pasien sudah sampai pukul 08.00 WIB diantar suaminnya dr Aida tidak mampu menjawab pertanyan tersebut dan malah, menyatakan pihaknya telah melakukan kerja sesuai standar operasional yang berlaku.
Ke depan tambah dr Aida pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut.
“Tahulah tidak semua dapat saya awasi tindakan para bawahan saya, tetapi kalau ada yang salah akan saya tindak, baik secara lisan dan tulisan,” tegasnya.
Orangtua korban M Anwas, sangat kecewa dengan pelayanan RSUD yang lamban melakukan tindakan operasi. Soalnya pasien sampai menunggu selama 3 jam, baru dilakukan tindakan operasi. “Apakah karena istri saya pasien Jampersal ya, makanya lamban ditanggani,” kecam M Anwas. (btr)