26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pendemo: Penjarakan Amri Tambunan

Dugaan Mega Korupsi Rp883 M Amri Tambunan-Zainuddin Mars

LUBUK PAKAM-Aksi unjukrasa menuntut penuntasan dugaan mega korupsi senilai Rp883 miliar yang diduga melibatkan pasangan bupati dan wakil bupai Deliserdang, Amri Tambunan dan Zainuddin Mars, terus menggelinding. Aksi kali ini kembali dilakukan Barisan Anti Korupsi (BARAK).

Diiring kendaran Toyota Kijang jenis pik up yang mengangkut sound system, ratusan massa berorasi di depan kantor DPRD Deliserdang dan kantor bupati menuntut pengungkapan kasus dugaan korupsi Amri Tambunan-Zainuddin Mars, Rabu (1/6) Dalam aksinya Barak mendesak Ketua DPRD Deli Serdang agar segera menandatangani serta pembentukan pansus investigasi dugaan Korupsi yang meliputi dugaan korupsi Bupati Deli serdang H.AMRI TAMBUNAN sebesar Rp883,273,668,529,02 miliar hasil temuan BPK RI tahun 2006-2009 yang di sampaikan  oleh AKUNTABILITAS PUBLIK (PAP).

Adanya dugaan korupsi mark-up 7 SKPD dengan modus menambah anggaran dari jumlah yang tercantum dalam anggaran APBD yang sudah disahkan oleh DPRD Deliserdang. Serta adanya dugaan korupsi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 81.497.183.237 yang tidak disetujui oleh DPRD Deli Serdang karma melanggar Undang-Undang peraturan pemerintah No 58 tahun 2005 dan Mendagri No 59  tahun 2007 Permendagri No 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.

Kemudian massa Barak mendesak aparat kepolisian untuk menangkap Ir Maeapinta Harahap (mantan Kadis Kimbagwil Deliserdang) dugaan korupsi Rp10 miliar dana GDSM yang kasusnya merupakan titipan KPK yang sampai sekarang masih di peti es kan di Poldasu. Dan desakan pengusutan dugaan korupsi proyek rehabilitasi berat gedung DPRD senilai Rp1,042 miliar yang sempat di tangani Kajari Deliserdang.

Karena ada indikasi dugaan penyuapan terhadap aparat Kejaksaan sehingga massa BARAK meminta agar dikeluarkanya rekomendasi pencopota Kajari Lubukpakam yang diduga menerima suap dari dinas Pendidikan dan Oolahraga Deliserdang yang terindikasi korupsi Rp93 miliar.

Selanjutnya BARAK mendesak agar menangkap pimpinan dan Anggota DPRD Deliserdang periode 2004-2009 yang menyetujui P-APBD tahun anggaran 2009 untuk menjadi peraturan daerah karena APBD tahun 2009 melanggar Undang Undang, PP, dan Kepmendagri, mempertanyakan status Dr Masduhaq Siregar (kadis kesehatan) terduga korupsi pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2006 senilai 3 Milyar yang kasusnya di petieskan oleh Kejatisu.

Setelah sekitar 45 menit berorasi di kantor DPRD, perwakilan pengunjuk rasa diterima Komisi A. Tetapi pertemuan itu, dihentikan dengan alasan Komisi A telah menampung tuntutan para demontrasi.

Ketua komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitongga menjelaskan, komisi A telah melaporkan tuntutan BARAK yang pernah mengelar demontrasi, Kamis (25/5) silam.
“Tuntutan saudara-saudara sudah kami antarkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti. Nah silakan menunggu hasil rapat pimpinan DPRD, apakah pansus dibentuk atau tidak,” bilang Benhur Silitongga.

Setelah menerima penjelasan dari Komisi A, massa melanjutkan aksi dan orasi di depan kantor Bupati Deli Serdang. “Penjarakan Amri Tambunan karena diduga telah melakukan korupsi APBD Deliserdang,” teriak kordinator aksi Eko Supriyanto.

Para demonstran berorasi juga mengkritisi kepimpinan Amri Tambunan yang diduga telah menyuburkan praktik tindak korupsi di Deliserdang. Selain itu, massa membentangkan poster yang tertulis diatas kardus bertuliskan “Penjarakan Amri Tambunan. Amri Tambunan Koruptor.”
Sekitarar 30 menit, massa BARAK berorasi, aksi dilanjutkan di kantor Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam (Kejari). Di sana demontras diterima Kepala Seksi Tindak Pidana Kusus (Kasipidsus) Supriandi Daulay SH.


Aksi unjuk rasa BARAK ini sepertinya langsung disikapi pasangan Amri-Zainuddin. Pantauan awak Sumut Pos di rumah Dinas Bupati Deliserdang, sekitar pukul 14.30 WIB, terlihat mobil Zainuddin Mars mendatangi kediaman orang nomor satu di Deliserdang itu. Sejurus kemudian, Zainuddin Mars terlihat memasuki rumah bercat putih itu dengan tergesa-gesa.

“Pak wakil (Wakil Bupati, Zainuddin Mars, Red) dipanggil bupati,” bilang seorang pekerja di rumah dinas bupati.
Disebutkan pekerja di rumah dinas itu, Amri Tambunan baru pulang dari Jakarta untuk melaksanakan tugas.(btr)

Dugaan Mega Korupsi Rp883 M Amri Tambunan-Zainuddin Mars

LUBUK PAKAM-Aksi unjukrasa menuntut penuntasan dugaan mega korupsi senilai Rp883 miliar yang diduga melibatkan pasangan bupati dan wakil bupai Deliserdang, Amri Tambunan dan Zainuddin Mars, terus menggelinding. Aksi kali ini kembali dilakukan Barisan Anti Korupsi (BARAK).

Diiring kendaran Toyota Kijang jenis pik up yang mengangkut sound system, ratusan massa berorasi di depan kantor DPRD Deliserdang dan kantor bupati menuntut pengungkapan kasus dugaan korupsi Amri Tambunan-Zainuddin Mars, Rabu (1/6) Dalam aksinya Barak mendesak Ketua DPRD Deli Serdang agar segera menandatangani serta pembentukan pansus investigasi dugaan Korupsi yang meliputi dugaan korupsi Bupati Deli serdang H.AMRI TAMBUNAN sebesar Rp883,273,668,529,02 miliar hasil temuan BPK RI tahun 2006-2009 yang di sampaikan  oleh AKUNTABILITAS PUBLIK (PAP).

Adanya dugaan korupsi mark-up 7 SKPD dengan modus menambah anggaran dari jumlah yang tercantum dalam anggaran APBD yang sudah disahkan oleh DPRD Deliserdang. Serta adanya dugaan korupsi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 81.497.183.237 yang tidak disetujui oleh DPRD Deli Serdang karma melanggar Undang-Undang peraturan pemerintah No 58 tahun 2005 dan Mendagri No 59  tahun 2007 Permendagri No 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.

Kemudian massa Barak mendesak aparat kepolisian untuk menangkap Ir Maeapinta Harahap (mantan Kadis Kimbagwil Deliserdang) dugaan korupsi Rp10 miliar dana GDSM yang kasusnya merupakan titipan KPK yang sampai sekarang masih di peti es kan di Poldasu. Dan desakan pengusutan dugaan korupsi proyek rehabilitasi berat gedung DPRD senilai Rp1,042 miliar yang sempat di tangani Kajari Deliserdang.

Karena ada indikasi dugaan penyuapan terhadap aparat Kejaksaan sehingga massa BARAK meminta agar dikeluarkanya rekomendasi pencopota Kajari Lubukpakam yang diduga menerima suap dari dinas Pendidikan dan Oolahraga Deliserdang yang terindikasi korupsi Rp93 miliar.

Selanjutnya BARAK mendesak agar menangkap pimpinan dan Anggota DPRD Deliserdang periode 2004-2009 yang menyetujui P-APBD tahun anggaran 2009 untuk menjadi peraturan daerah karena APBD tahun 2009 melanggar Undang Undang, PP, dan Kepmendagri, mempertanyakan status Dr Masduhaq Siregar (kadis kesehatan) terduga korupsi pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2006 senilai 3 Milyar yang kasusnya di petieskan oleh Kejatisu.

Setelah sekitar 45 menit berorasi di kantor DPRD, perwakilan pengunjuk rasa diterima Komisi A. Tetapi pertemuan itu, dihentikan dengan alasan Komisi A telah menampung tuntutan para demontrasi.

Ketua komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitongga menjelaskan, komisi A telah melaporkan tuntutan BARAK yang pernah mengelar demontrasi, Kamis (25/5) silam.
“Tuntutan saudara-saudara sudah kami antarkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti. Nah silakan menunggu hasil rapat pimpinan DPRD, apakah pansus dibentuk atau tidak,” bilang Benhur Silitongga.

Setelah menerima penjelasan dari Komisi A, massa melanjutkan aksi dan orasi di depan kantor Bupati Deli Serdang. “Penjarakan Amri Tambunan karena diduga telah melakukan korupsi APBD Deliserdang,” teriak kordinator aksi Eko Supriyanto.

Para demonstran berorasi juga mengkritisi kepimpinan Amri Tambunan yang diduga telah menyuburkan praktik tindak korupsi di Deliserdang. Selain itu, massa membentangkan poster yang tertulis diatas kardus bertuliskan “Penjarakan Amri Tambunan. Amri Tambunan Koruptor.”
Sekitarar 30 menit, massa BARAK berorasi, aksi dilanjutkan di kantor Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam (Kejari). Di sana demontras diterima Kepala Seksi Tindak Pidana Kusus (Kasipidsus) Supriandi Daulay SH.


Aksi unjuk rasa BARAK ini sepertinya langsung disikapi pasangan Amri-Zainuddin. Pantauan awak Sumut Pos di rumah Dinas Bupati Deliserdang, sekitar pukul 14.30 WIB, terlihat mobil Zainuddin Mars mendatangi kediaman orang nomor satu di Deliserdang itu. Sejurus kemudian, Zainuddin Mars terlihat memasuki rumah bercat putih itu dengan tergesa-gesa.

“Pak wakil (Wakil Bupati, Zainuddin Mars, Red) dipanggil bupati,” bilang seorang pekerja di rumah dinas bupati.
Disebutkan pekerja di rumah dinas itu, Amri Tambunan baru pulang dari Jakarta untuk melaksanakan tugas.(btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/