DAIRI, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Kabupaten Dairi dari daerah pemilihan (Dapil) II meliputi Kecamatan Berampu, Lae Parira, Silima Pungga-Pungga, Siempat Nempu serta Siempat Nempu Hilir, Nurlinda Angkat, mendesak PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) membantu masyarakat sekitar kegiatan tambang.
Menurut Nurlinda Angkat, sampai saat ini kepentingan masyarakat berupa penyediaan sarana air bersih, bantuan pertanian, kesehatan, pendidikan serta lainya masih belum tersentuh oleh perusahaan pertambangan seng dan timah hitam itu.
“Perusahaan harus terus merealisasikan dana Corporate Social Responsibility (CRS) kepada masyarakat, karena informasinya PT DPM berproduksi akhir tahun 2022 mendatang. Kebutuhan masyarakat sekitar lingkar tambang, harus jadi prioritas perusahaan,”kata Nurlinda Angkat kepada wartawan di Sidikalang, Selasa (1/6).
Nurlinda juga menegaskan, konstituennya banyak datang mengadukan bahwa dampak kehadiran industri pertambangan belum mereka rasakan. “Warga sekitar tambang mengaku, belum diperhatikan perusahaan,” sebut Nurlinda.
Nurlinda mengatakan, PT DPM harus membantu masyarakat sekitar terutama kebutuhan sarana air minum. Karena sebagian Desa sekitar tambang, masih kesulitan air bersih untuk air minum. Perusahaan diharapkan bantu pembangunan sarana air bersih.
Begitu juga sektor pertanian, perusahaan harus bantu sarana produksi (Saprodi) pertanian. Perusahaan diharapkan bantu petani untuk pemulihan lahan persawahan yang rusak diterjang banjir bandang tahun 2018 silam. Sebab, sampai sekarang areal persawahan, belum bisa diolah/ditanami padi karena tingkat kerusakan sangat parah.
Padahal, areal persawahan itu merupakan ketahanan pangan dan penopang ekonomi warga. Sektor pendidikan, perusahaan harus bantu sekolah disekitar tambang untuk sarana pembelajaran serta beasiswa bagi pelajar berprestasi. Demikian juga sektor kesehatan dan penerapan tenaga kerja harus diperhatikan.
Dengan begitu, masyarakat akan merasakan dampak kehadiran tambang. Sehingga, kesejahteraan masyarakat sekitar tambang harus menjadi tanggungjawab perusahaan. Jika masyarakat sekitar sudah diperhatikan, dapat dipastikan penolakan terhadap kehadiran perusahaan tambang tidak akan ada.
Begitu juga perusahaan diharapkan agar menjamin kesehatan serta keselamatan masyarakat sekitar PT DPM, ungkapnya. Sebelumnya, General Manager Bumi Resource Mineral (BRM), Ahmad Zulkarnaen bersama Manager External PT DPM, Holly Nurachman mengatakan, direncanakan PT DPM produksi akhir tahun 2022. Jelang produksi, PT DPM akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait tambang kepada masyarakat. Begitu juga CSR, akan terus direalisasikan kepada masyarakat sekitar lingkar tambang, ujar Zulkarnaen. (rud).