BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kebakaran hutan dan lahan kerap terjadi. Karenanya, Wibi Nugraha selaku Kader Konservasi Alam Nasional memberikan sejumlah pandangannya dalam rangka upaya antisipasi dan pencegahan.
Peraih juara terbaik 1 Nasional Wana Lestari Kategori Kader Konservasi Alam tahun 2019 ini menjelaskan, perlu dan pentinya adanya edukasi kepada masyarakat luas hingga pelajar, tentang pentingnya menjaga Alam serta lingkungan hidup. “Edukasi dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan Mapala (mahasiswa pecinta alam, red), komunitas pecinta ataupun komunitas peduli terhadap lingkungan dan alam,” kata Wibi, Jum’at (2/9).
Dia menambahkan, memberi edukasi untuk tidak membakar sampah sebarang pun perlu dilakukan. Bagi dia, membakar sampah sembarang nantinya jika terjadi angin kencang, akan membuat api merebet ke daerah hutan.
“Edukasi menurut saya adalah salah satu cara yang berperan penting dalam hal pencegahan karhutla. Juga edukasi tersebut dapat dilakukan oleh Babinkamtibmas di desa-desa. Sebab setau saya, Babinkamtibmas adalah garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” seru Wibi.
Sebelum memberi edukasi oleh Babinkamtibmas, lanjut Wibi, masyarakat harus diberi pengetahuan tentang lingkungan hidup dan alam. Tujuannya, agar mereka punya pengetahuan yang baik.
“Edukasi dapat dilakukan langsung ke lokasi-lokasi desa yang rawan terjadi karhutla. Atau ke sekolah sekolah dan dapat langsung ke masyarakat yang dikumpulkan untuk diajak diskusi tentang menjaga alam dan lingkungan hidup,” ujar dia.
Tak lupa, dia mengimbau agar masyarakat dapat melakukan penanaman terhadap lahan yang telah terbakar. Namun tidak dapat dilakukan langsung.
Sebab, menurut dia, lahan yang sudah terbakar tentunya masih panas di sekeliling dan dalam tanahnya. “Lebih baik tunggu lahan tersebut diguyur hujan beberapa kali kemudian sambil menunggu tanahnya dingin kita bisa melakukan inventarisir pohon apa yang baik ditanam di lokasi tersebut. Pasti ada tanaman pohon lokal di daerah karhutla yang telah tumbuh lebih dulu di sana dengan manfaat menjaga alam dan lingkungan hidup,” seru dia.
“Cari pohon lokal dan pohon buah-buahan lainnya yang memiliki kemampuan menyimpan air di tanah, memiliki kemampuan untuk meredam api jika terjadi kebakaran hutan, memiliki kemampuan untuk menjaga udara panas menjadi sejuk dan pohon yang memiliki kemampuan untuk menghadang angin kencang menjadi lebih landai,” urai dia.
Jika ada masyarakat yang ingin buka lahan dengan cara dibakar, Wibi dengan tegas melarang. Bagi dia, hal tersebut bukan tidakan yang baik.
“Asapnya menganggu pernapasan manusia dan mengganggu hewan yang berada di hutan tersebut dan mengganggu kelangsungan tumbuh beragam jenis tanaman di kawasan tersebut. Mari bersama-sama kita jaga hutan dan alam,” tukasnya. (ted)