KARO,SUMUTPOS.CO – Kondisi jalan menuju objek wisata pemandian Air Panas Desa Doulu, Kecamatan Berastagi dan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, kian memprihatinkan. Sudahlah rusak parah, di musim penghujan seperti saat ini, akses ke objek wisata andalan Pemkab Karo tersebut, sulit untuk dilalui karena terendam banjir.
Meski kondisi tersebut telah lama dikeluhkan para wisatawan, pemerintah setempat seolah tak peduli dan terkesan melakukan pembiaran. Seperti yang terjadi pada Sabtu (29/9) malam, saat hujan deras mengguyur jalan utama menuju pemandian air panas tergenang setinggi lutut orang dewasa.
Genangan air terjadi akibat kecilnya saluran pembuangan air (drainase) sehingga tidak mampu dengan cepat menyalurkan air hujan. Akibatnya, jalan menuju pemandian air panas Raja Berneh sulit untuk dilalui kendaraan. Beberapa kendaraan roda dua dan empat mengalami kerusakan dan mogok.
Bahkan pengemudi kendaraan tidak berani dan tidak mau melintasi genangan air di seluruh badan jalan, karena takut mogok dan air masuk ke kabin mobil.
Akibatnya, banyak wisatawan mengeluhkan jalan menuju ke pemandian air panas Raja Berneh. Padahal, kawasan wisata ini merupakan andalan warga Raja Berneh, pemandian air panas ini, terbukti sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karo.
Terhitung ribuan pengunjung ke lokasi pemandian air panas itu dalam sebulan. Diharapkan Pemkab Karo melalui Dinas Pariwisata dapat menata jalan ke pemandian air panas ini, selain sebagai akses untuk mempermudah pengunjung ke lokasi wisata, juga sebagai penopang perekonomian masyarakat Desa Doulu/Raja Berneh dari sektor pertanian.
Banjir tersebut juga sempat membuat arus lalu-lintas dari Medan-Berastagi dan sebaliknya macet. Para pengguna kendaraan harus ekstra hati-hati melintasi kawasan itu.
“Harusnya pemerintah peka, retribusi dikutip terus tapi jalan dibiarkan babak belur begini. Padahal pengunjung sangat banyak, khususnya di hari Sabtu dan Minggu. Kami jelas sangat kecewa,” protes salah seorang pengunjung asal Kecamatan Barusjahe, Ridu Sembiring. (deo/han)