27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Diserang Virus Hog Cholera, 1.311 Ekor Babi Mati di Deliserdang

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 1.311 ekor babi milik masyarakat di Kabupaten Deliserdang, mati yang diduga akibat diserang virus Hog Cholera.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Deliserdang, Ir Syamsul Bahri melalui Kabid Peternakan, Ir Ruslan P Simanjuntak.

Dijelaskan Ruslan, pihaknya kini melakukan pendataan dan pemeriksaan sampel darah babi yang mati.

“Belum dapat dipastikan jenis penyakitnya, tetapi hasil dari monitoring yang dapat dilihat dari gejala klinisnya, masih mengarah pada penyakit Hog Holera,”ungkapnya.

Menurut Ruslan, pada prinsipnya setiap ternak diharuskan untuk dilakukan vaksinasi secara rutin, kandang harus bersih serta pemberian pakan yang sehat dalam arti tidak terkontaminasi dengan yang lain.

Untuk saat ini, lanjut Simanjuntak, Dinas Pertanian Deliserdang terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terutama yang memelihara ternak babi. Sekaligus melakukan penyemprotan desinpektan pada lokasi kandang dan sekitar kandang.

“Hindari beli daging ternak dari luar Deliserdang. Makanan atau pakan ternak jangan didapat dari sembarangan, dan sedapat mungkin terlebih dahulu dimasak sebelum diberi ke ternak,” imbaunya.

Simanjuntak juga mengimbau masyarakat dan peternak, agar melaporkan kepada petugas pertanian yang ada pada setiap kecamatan, apabila ada ternak yang mati. Dan tidak membuang bangkai pada sembarang tempat, agar penyebaran penyakit tidak berkembang.

“Diminta kepada peternak agar melakukan vaksinasi hog cholera kepada ternak yang belum terjangkit. Sebelum melakukan vaksinasi, terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter hewan dari Dinas Pertanian Deliserdang,” imbau Ruslan. (btr/han)

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 1.311 ekor babi milik masyarakat di Kabupaten Deliserdang, mati yang diduga akibat diserang virus Hog Cholera.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Deliserdang, Ir Syamsul Bahri melalui Kabid Peternakan, Ir Ruslan P Simanjuntak.

Dijelaskan Ruslan, pihaknya kini melakukan pendataan dan pemeriksaan sampel darah babi yang mati.

“Belum dapat dipastikan jenis penyakitnya, tetapi hasil dari monitoring yang dapat dilihat dari gejala klinisnya, masih mengarah pada penyakit Hog Holera,”ungkapnya.

Menurut Ruslan, pada prinsipnya setiap ternak diharuskan untuk dilakukan vaksinasi secara rutin, kandang harus bersih serta pemberian pakan yang sehat dalam arti tidak terkontaminasi dengan yang lain.

Untuk saat ini, lanjut Simanjuntak, Dinas Pertanian Deliserdang terus melakukan sosialisasi ke masyarakat terutama yang memelihara ternak babi. Sekaligus melakukan penyemprotan desinpektan pada lokasi kandang dan sekitar kandang.

“Hindari beli daging ternak dari luar Deliserdang. Makanan atau pakan ternak jangan didapat dari sembarangan, dan sedapat mungkin terlebih dahulu dimasak sebelum diberi ke ternak,” imbaunya.

Simanjuntak juga mengimbau masyarakat dan peternak, agar melaporkan kepada petugas pertanian yang ada pada setiap kecamatan, apabila ada ternak yang mati. Dan tidak membuang bangkai pada sembarang tempat, agar penyebaran penyakit tidak berkembang.

“Diminta kepada peternak agar melakukan vaksinasi hog cholera kepada ternak yang belum terjangkit. Sebelum melakukan vaksinasi, terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter hewan dari Dinas Pertanian Deliserdang,” imbau Ruslan. (btr/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/