25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sekeluarga Ditabrak Kereta Api, Dua Tewas

SUMUTPOS.CO – Mobil Toyota Kijang Kapsul BK 1306 VG warna hijau metalik yang dikendarai Anwar Sulaiman (50) ditabrak Kereta Api (KA) Sri Bilah juran Medan-Rantau Parapat, kemarin. Dari peristiwa ini, dua orang dinyatakan tewas.

Mobil yang dikendarai bapak beranak 5 yang sudah puluhan tahun menjadi sopir bersama 8 penumpang, semuanya warga Dusun II Desa Limaularas Kecamatan Tanjungtiram Kabupaten Batubara, itu ditabrak di perlintasan kereta api Pasar Sore Kebun Kelapa Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Deliserdang sekira pukul 08.30 Wib. Informasi yang dihimpun, mobil kijang kapsul tersebut membawa delapan penumpang yakni Nur Aisah (26), M Kurniawan (9), Nur Afisah (12), Abdul Latif (70), Khairunnisa (12), Afsah (64), Samsudin (70), dan Salmiah (62). Sekira pukul 05.30 WIB mereka berangkat dari kediaman selesai salat subuh menuju Belawan untuk berkunjung ke rumah saudara mereka sekalian untuk berziarah.

“Tapi sebelum ke rumah saudara, mau jalan-jalan dulu ke Bandara Kualanamu. Soalnya belum pernah lihat bandara internasional itu,” ujar Anwar.

Setelah hampir 2 jam dalam perjalanan mereka pun memutuskan untuk beristirahat di Pasar Bengkel Perbaungan Serdang Bedagai sembari sarapan. Merasa cukup beristirahat mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Kualanamu.

“Untuk ngusir rasa bosan aku nyalakan musik. Setelah itu aku bercerita sama Syamsuddin yang duduk di sebelahku,” tukasnya.

Setiba di perlintasan kereta api yang tidak ada palang tersebut sang sopir yang sedang asyik bercerita dengan Syamsudin pun tidak menyadari ada kereta api penumpang Sri Bilah yang datang dari arah kiri tetap melintasi rel kereta api yang sedikit menanjak.

Anwar yang tidak mendengar suara klakson kereta api penumpang Sri Bilah malah kaget mendengar suara teriakan penumpang lainnya yang berusaha memperingatkan ada kereta api. Anwar pun berusaha menancap gas mobilnya agar tidak tertabrak kereta api.

Namun naas, belum semua bagian mobil kijang yang mereka kendarai berhasil melintasi perlintasan kereta api tersebut,  kereta api Sri Bilah yang melaju kencang pun menabrak badan mobil bagian belakang sebelah kiri.

Akibat tabrakan tersebut mobil pun terpental hingga ke arah jalan yang berlawanan sejauh hampir 10 meter. Sementara tiga penumpang masing-masing Nur Afizah , Afsah dan Abdul Latif yang duduk di bagian paling belakang  terpental keluar dari mobil.

Nasib naas dialami Nur Afizah dan Afsah ibu beranak 4 yang ditewas di tempat. Afsah tewas dengan kondisi kepala remuk dan wajah sebelah kiri hancur sedangkan Nur Afizah tewas dengan kondisi kepala remuk dan wajahnya hancur.

Sementara itu Abdul Latif menderita luka-luka di kaki dan tangannya serta kepala robek. Selain itu Syamsudin bapak beranak 6  yang duduk di samping supir mengalami luka robek di kepala akibat dan Salmia yang duduk dibarisan kedua menderita luka robek di kepala akibat berbenturan dengan badan mobil.

Petugas Polsek Beringin yang berada di Pos Polisi Polsek Beringin dibantu warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut pun berbondong pun membawa korban Abdul Latif , Syamsudin serta Salmiah yang menderita luka-luka ke RS Patar Asih Desa Tumpatan Kecamatan Beringin menggunakan becak mesin untuk mendapatkan perawatan diruang IGD rumah sakit tersebut.

Jasad Nur Afizah dan Afsah yang tewas ditempat dibawa ke RS Patar Asih untuk diotopsi menggunakan mobil ambulans RS Patar Asih. Selang tak berapa lama petugas Sat Lantas Polres DS pun tiba di lokasi  untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). sementara  Anwar sang supir kijang kapsul tersebut beserta mobil kijang diamankan.

Nur Aisyah saat dikonfirmasi di RS Patar Asih yang terlihat sangat shok akibat kejadian tersebut. “Kami memang sudah merencanakan akan jalan-jalan ke Bandara KNIA untuk foto-foto karena belum pernah ke sana. Namun aku tidak menyangka akan berakhir tragis seperti ini,” ungkap Nur Aisyah.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Deliserdang, AKP TR Moelana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penyidikan terkait kecelakaan maut tersebut. “Mobil kijang sudah diamankan di mako. Sopir mobil masih dirawat di rumah sakit, jadi belum bisa memberi keterangan. Kami akan terus melakukan penyidikan,” ujarnya.

Hingga kini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Patar Asih. Sementara bangkai mobil sudah diamankan di satuan lalu lintas Polres Deliserdang. Di lokasi, juga sudah dipasang police line (garis polisi,res) untuk memudahkan polisi melakukan penyidikan. (han/smg/mag-1)

SUMUTPOS.CO – Mobil Toyota Kijang Kapsul BK 1306 VG warna hijau metalik yang dikendarai Anwar Sulaiman (50) ditabrak Kereta Api (KA) Sri Bilah juran Medan-Rantau Parapat, kemarin. Dari peristiwa ini, dua orang dinyatakan tewas.

Mobil yang dikendarai bapak beranak 5 yang sudah puluhan tahun menjadi sopir bersama 8 penumpang, semuanya warga Dusun II Desa Limaularas Kecamatan Tanjungtiram Kabupaten Batubara, itu ditabrak di perlintasan kereta api Pasar Sore Kebun Kelapa Desa Tumpatan Kecamatan Beringin Deliserdang sekira pukul 08.30 Wib. Informasi yang dihimpun, mobil kijang kapsul tersebut membawa delapan penumpang yakni Nur Aisah (26), M Kurniawan (9), Nur Afisah (12), Abdul Latif (70), Khairunnisa (12), Afsah (64), Samsudin (70), dan Salmiah (62). Sekira pukul 05.30 WIB mereka berangkat dari kediaman selesai salat subuh menuju Belawan untuk berkunjung ke rumah saudara mereka sekalian untuk berziarah.

“Tapi sebelum ke rumah saudara, mau jalan-jalan dulu ke Bandara Kualanamu. Soalnya belum pernah lihat bandara internasional itu,” ujar Anwar.

Setelah hampir 2 jam dalam perjalanan mereka pun memutuskan untuk beristirahat di Pasar Bengkel Perbaungan Serdang Bedagai sembari sarapan. Merasa cukup beristirahat mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Kualanamu.

“Untuk ngusir rasa bosan aku nyalakan musik. Setelah itu aku bercerita sama Syamsuddin yang duduk di sebelahku,” tukasnya.

Setiba di perlintasan kereta api yang tidak ada palang tersebut sang sopir yang sedang asyik bercerita dengan Syamsudin pun tidak menyadari ada kereta api penumpang Sri Bilah yang datang dari arah kiri tetap melintasi rel kereta api yang sedikit menanjak.

Anwar yang tidak mendengar suara klakson kereta api penumpang Sri Bilah malah kaget mendengar suara teriakan penumpang lainnya yang berusaha memperingatkan ada kereta api. Anwar pun berusaha menancap gas mobilnya agar tidak tertabrak kereta api.

Namun naas, belum semua bagian mobil kijang yang mereka kendarai berhasil melintasi perlintasan kereta api tersebut,  kereta api Sri Bilah yang melaju kencang pun menabrak badan mobil bagian belakang sebelah kiri.

Akibat tabrakan tersebut mobil pun terpental hingga ke arah jalan yang berlawanan sejauh hampir 10 meter. Sementara tiga penumpang masing-masing Nur Afizah , Afsah dan Abdul Latif yang duduk di bagian paling belakang  terpental keluar dari mobil.

Nasib naas dialami Nur Afizah dan Afsah ibu beranak 4 yang ditewas di tempat. Afsah tewas dengan kondisi kepala remuk dan wajah sebelah kiri hancur sedangkan Nur Afizah tewas dengan kondisi kepala remuk dan wajahnya hancur.

Sementara itu Abdul Latif menderita luka-luka di kaki dan tangannya serta kepala robek. Selain itu Syamsudin bapak beranak 6  yang duduk di samping supir mengalami luka robek di kepala akibat dan Salmia yang duduk dibarisan kedua menderita luka robek di kepala akibat berbenturan dengan badan mobil.

Petugas Polsek Beringin yang berada di Pos Polisi Polsek Beringin dibantu warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut pun berbondong pun membawa korban Abdul Latif , Syamsudin serta Salmiah yang menderita luka-luka ke RS Patar Asih Desa Tumpatan Kecamatan Beringin menggunakan becak mesin untuk mendapatkan perawatan diruang IGD rumah sakit tersebut.

Jasad Nur Afizah dan Afsah yang tewas ditempat dibawa ke RS Patar Asih untuk diotopsi menggunakan mobil ambulans RS Patar Asih. Selang tak berapa lama petugas Sat Lantas Polres DS pun tiba di lokasi  untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). sementara  Anwar sang supir kijang kapsul tersebut beserta mobil kijang diamankan.

Nur Aisyah saat dikonfirmasi di RS Patar Asih yang terlihat sangat shok akibat kejadian tersebut. “Kami memang sudah merencanakan akan jalan-jalan ke Bandara KNIA untuk foto-foto karena belum pernah ke sana. Namun aku tidak menyangka akan berakhir tragis seperti ini,” ungkap Nur Aisyah.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Deliserdang, AKP TR Moelana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penyidikan terkait kecelakaan maut tersebut. “Mobil kijang sudah diamankan di mako. Sopir mobil masih dirawat di rumah sakit, jadi belum bisa memberi keterangan. Kami akan terus melakukan penyidikan,” ujarnya.

Hingga kini, korban masih dirawat di Rumah Sakit Patar Asih. Sementara bangkai mobil sudah diamankan di satuan lalu lintas Polres Deliserdang. Di lokasi, juga sudah dipasang police line (garis polisi,res) untuk memudahkan polisi melakukan penyidikan. (han/smg/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/