SUMUTPOS.CO- MINUMAN ringan (soft drink) adalah sebutan untuk minuman olahan pabrik dalam bentuk bubuk atau cair yang sudah dikemas rapi dan langsung siap dikonsumsi. Dalam minuman ringan, terkandung bahan-bahan makanan baik yang alami atau kimia serta bahan tambahan lain seperti pewarna makanan, pengawet ataupun penguat rasa.
Minuman ringan sendiri dibagi menjadi dua jenis, minuman bersoda atau berkarbonasi yang dibuat dengan cara mengabsorbsikan karbon dioksida ke dalam air minum dan minuman tanpa karbonasi.
Meski minuman bersoda memiliki rasa yang enak, memberikan sensasi kesegaran, terlebih saat dinikmati dalam keadaan dingin dan diminum pada cuaca yang sangat panas, namun sebenarnya minuman jenis ini sama sekali tidak memberikan manfaat yang berarti bagi kesehatan tubuh. Malah justru bisa merugikan, terutama juga bisa merusak kesehatan kulit Anda.
“Masalah terbesar tentang soda adalah jumlah gila gula. Bahaya gula bagi tubuh bukan hal baru, para ilmuwan telah mempelajari selama bertahun-tahun. Ketika seorang pasien mengkonsumsi banyak gula, hal itu dapat terlihat pada kulit mereka,” kata dermatolog di Lenox Hill Hospital di New York City, Dr. Steven Victor, seperti dilansir laman Fox News, Senin (1/12).
Hasil dari National Health dan Nutrition Examination Survey yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan sumber atas tambahan gula dalam diet Amerika adalah minuman bersoda.
“Saya melihat efek terlalu sering mengkonsumsi minuman bersoda terhadap kulit adalah keriput, tekstur kulit dan kandungan minyak. Ketika Anda melihat seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak gula, kulit mereka tidak terlihat bersinar atau terang, tampak kendor dan kusam,” kata Victor lebih lanjut.
Victor mengatakan masalah utama mengkonsumsi soda adalah efek inflamasi itu pada tubuh.
“Soda merupakan faktor dalam proses penuaan kulit karena menyebabkan tubuh memproduksi semua jenis produk inflamasi, yang sangat mempengaruhi kulit Anda,” jelas Victor.
Banyak cola gelap mengandung produk akhir glikasi lanjut, atau AGEs. Sebuah studi terbaru dari National Institutes of Health menemukan bahwa AGEs bereaksi dengan protein, lipid dan asam nukleat di hampir semua sel-sel kulit yang berpotensi mempercepat penuaan kulit.
Selain gula dan AGEs, kafein yang ditemukan dalam soda juga dapat mengeringkan kulit, menekankan munculnya garis-garis halus dan kerutan. Plus, soda dapat menyebabkan kondisi kulit tertentu menjadi lebih bermasalah.
Efek yang terlihat dari soda pada kulit bahkan dapat dibandingkan dengan orang-orang dari merokok. Efek samping dari gula pada kulit, termasuk kulit kusam, kering dan penurunan produksi sel kulit, hampir sama dengan efek nikotin terhadap kulit.
“Soda menyebabkan kerusakan pada kulit seperti merokok. Sama seperti gula, nikotin menyebabkan peradangan,” kata Victor.
“Mengurangi konsumsi minuman manis dan menggantinya dengan air pasti menghasilkan perubahan yang terlihat dalam kesehatan kulit dalam waktu yang sangat singkat,” pungkasnya.(fny/jpnn)