KARO,SUMUTPOS.CO-Mengawali 2014 gunung api Sinabung secara terus menerus mengalami erupsi disertai luncuran awan panas dan guguran lava pijar. Bahkan, awan panas meluncurn
ke arah Tenggara Desa Bekerah-Simacem tersebut hingga berita ini diturunkan jarak terjauh telah mencapai 3,5 km.
Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Armen Putra, Kamis (2/1) belum ada wacana untuk menambah radius daerah yang harus dikosongkan. “Sampai sekarang masih radius 5 km yang kita rekomendasikan, belum ada wacana pertambahan radius untuk daerah yang harus dikosongkan akibat meningkatnya aktivitas sinabung,” katanya.
Lebih lanjut Armen berujar, hutan yang menjadi jalur luncuran awan panas sudah mulai terbakar. Namun, sampai saat ini belum ada perkampungan yang terkena dampak dari awan panas.
Desa Bekerah-Simacem yang berada pada daerah luncuran awan panas menurut Armen, tidak terkena dampak karena ada bebatuan seperti benteng yang menghalangi awan panas masuk ke dua desa tersebut. Namun, jika awan panas meluncur dalam skala yang lebih besar dikhawatirkan akan melewati benteng tersebut dan masuk ke perkampungan.
Erupsi Gunung Sinabung pada tanggal 31 Desember 2013 sebanyak 35 kali, teramati kolom debu erupsi paling tinggi mencapai 3,5 km. Awan panas meluncur dengan jarak terjauh mencapai 2,5 km dan teramati juga guguran lava pijar 1-1,5 km.
Sedangkan Rabu (1/1) terjadi erupsi sebanyak 36 kali dengan tinggi kolom debu erupsi mencapai 3 km, awan panas dengan jarak luncur terjauh mencapai 3 km.
Sementara pada Kamis (2/1) hingga pukul 19.00 WIB sudah mencapai 12 kali erupsi, luncuran awan panas terjauh mencapai 3,5 km. Tinggi kolom debu erupsi 3 km, juga terjadi lahar hujan yang terjadi pada pukul 17.00 WIB mengarah ke arah Tenggara (Desa Sukameriah).
Menurut Petugas PPGA Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kecamatan Simpang Empat, Ahmad Nabawi, hujan deras menyebabkan lahar dingin berlangsung sekitar 1 jam dalam skala yang cukup besar. (riz/nng/smg/rbb)