BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Kota Binjai melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Perdagangan (Disnakerperindag), mulai melakukan relokasi terhadap pedagang Pasar Tavip. Pasalnya, pasar tradisional kebanggaan masyarakat Kota Rambutan ini, akan dibangun dengan menggunakan Dana APBN. Relokasi terhadap pedagang sudah berjalan. Ada 3 tempat untuk sementara pedagang berjualan.
“Ada 3 lokasi untuk tempat sementara pedagang berjualan, selagi Pasar Tavip direvitalisasi,” ungkap Kepala Disnakerperindag Kota Binjai, Hamdani Hasibuan, Selasa (3/1).
Menurut Hamdani, relokasi pedagang berjalan aman dan lancar. Tanpa ada kendala.
“Sebelum dilakukan relokasi, kami sudah melakukan sosialisasi. Jadi tidak ada kendala,” tuturnya.
Namun demikian, sedikit gejolak dalam relokasi pedagang pun tak terhindarkan. Sejumlah pedagang yang merasa relokasi dilakukan mendadak, sempat mendatangi DPRD Binjai untuk mengadu.
“Mengenai teknis dan kapan pembangunannya, bukan di kami. Itu di Kementerian PU karena anggaran dari pusat,” jelas Hamdani.
Sementara, Ketua DPRD Binjai Noor Sri Syah Alam Putra, meminta pedagang yang sudah direlokasi atau ditempatkan sementara pada lokasi yang disediakan, untuk dapat menerimanya.
“Diharapkan pedagang bersabar dengan tempat yang ada sekarang, nikmati saja. Lokasinya memang sempit, tapi ya itulah risikonya lantaran pembangunan Pasar Tavip sedang proses pelaksanaan. Namun tahun depan, mereka akan menempati kios yang baru,” kata politisi yang karib disapa Haji Kires ini.
Menurut Kires, pembangunan Pasar Tavip Binjai direncanakan pada tahun ini.
“Sudah dimulai tahapan-tahapannya, itu natinya akan dimulai dari awal (pondasi),” pungkasnya. (ted/saz)